HRM – Manajemen Kinerja
Mengelola kinerja karyawan merupakan salah satu elemen kunci bagi keberhasilan organisasi dalam konteks perusahaan. Seperti kita ketahui, semua perusahaan berusaha untuk beradaptasi dengan sumber daya pusat. (Kinerja Karyawan)
Seperti yang telah kita sebutkan, perusahaan di sektor jasa yang meletakkan banyak penekanan pada karyawan perlu mempertimbangkan bahwa kinerja karyawan dikelola secara holistik. (Kinerja Karyawan)
Manajemen Kinerja Efektif dan Appraisal
Mari kita lihat efektivitas manajemen kinerja dan penilaian dengan poin ini:
Dua Arah
Berbicara tentang kinerja karyawan, kita harus ingat bahwa itu adalah proses dua arah yang mengikat manajer dan karyawan dengan manajer HR yang memainkan peran mediator. (Kinerja Karyawan)
Misalnya, setiap percakapan tentang kinerja karyawan harus menyertakan manajer dan karyawan atau manajer dan pengelolaan. Dengan demikian, sangat penting bahwa kedua belah pihak untuk transaksi ini memahami tanggung jawab mereka dan bekerja sama untuk memastikan bahwa proses ini lancar. (Kinerja Karyawan)
Peran Manajer
Manajer memiliki tugas untuk memastikan bahwa manajemen karyawan nya bebas dari bias dan prasangka. Di perusahaan di mana karyawan merasa didiskriminasi, telah menyebabkan gesekan, semangat kerja karyawan lebih rendah dan dalam kasus yang ekstrim, terjadi tuntutan hukum terhadap perusahaan.
Dengan demikian, manajer harus mengikuti apa yang dibicaran dan tidak hanya membayar layanan juru bicara dengan kebijakan perusahaan terhadap kinerja karyawan. Selama bekerja sama sebagai sebuah tim, pasti ada contoh di mana percakapan antara manajer dan tim dan dalam tim memanifestasikan dirinya.
Merupakan tugas manajer untuk memastikan bahwa hal tersebut tidak berubah menjadi efek korosif yang mengancam keberadaan tim serta menurunkan kinerja tim secara keseluruhan.
Peran Karyawan
Sama seperti manajer yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola tim secara efektif, begitu juga karyawan yang memiliki tanggung jawab yang sesuai?
Absensi, melalaikan pekerjaan, sikap negatif dan sikap acuh tak acuh terhadap pekerjaan beberapa hal yang karyawan harus hindari. Hal ini lebih baik bagi karyawan untuk mengetahui bahwa sekali ia dikategorikan memiliki masalah sikap, maka akan sulit bagi karyawan untuk memecahkan persepsi dan bekerja efektif.
Ini tidak berarti bahwa karyawan harus menerima apa pun yang datang kepadanya secara diam-diam. Intinya di sini adalah bahwa karyawan harus menggunakan channel yang tersedia untuk ganti rugi daripada merengek di tempat kerja jika ia memiliki keluhan tentang manajer.
Fokus organisasi
Meskipun peran manajer SDM dan organisasi tampak relatif kecil, itu adalah kenyataan bahwa tujuan dan budaya organisasi memainkan bagian yang sangat penting dalam memastikan bahwa kinerja karyawan dikelola untuk kepentingan organisasi.
Kita telah melihat sentralitas mengelola kinerja karyawan untuk kemajuan organisasi. Di sini perlu dicatat bahwa ada kemungkinan bahwa sentralitas mengarah kepada suatu kemajuan, jika tidak diperiksa.
Jika organisasi ingin meminimalkan gesekan dan meningkatkan semangat kerja karyawan, hal pertama yang mereka lakukan adalah untuk memastikan bahwa sistem manajemen kinerja karyawan efisien.
Proses Penilaian Kinerja
Proses penilaian kinerja, hanya menempatkan, pada tahun dimana karyawan diperiksa pada kinerja mereka selama enam bulan terakhir atau satu tahun tergantung pada jangka waktu yang ditetapkan bersamaan.
Proses penilaian kinerja dilakukan antara karyawan dan atau manajernya untuk putaran pertama dan kemudian antara manajer dan manajer sebelum masuk ke babak ketiga. Putaran ketiga termasuk orang-orang di atas serta manajer SDM tetapi tidak termasuk karyawan.
Mengelola kinerja karyawan dalam kerangka yang lebih besar dari tujuan organisasi sangat penting untuk organisasi yang mengandalkan orang sebagai aset utama mereka tapi tetap saja, hal itu dapat dilakukan secara efisien seperti dibahas di atas.
