Penyebab Hingga Dampak Hubungan Industrial Yang Buruk

Pentingnya Hubungan Industrial dalam Kehidupan Industri

Hubungan ini sangat berpengaruh pada bidang ekonomi, sosial dan politik dalam masyarakat. Jika dalam sebuah organisasi, hubungan antara pekerja dan manajemen terjalin dengan baik, maka akan tercipta perdamaian industrial dan kepentingan kedua belah pihak secara otomatis akan terjaga. Namun, organisasi yang hubungan industrialnya tegang, organisasi harus menghadapi banyak masalah. Suasana organisasi seperti itu selalu dibebani dengan kerusuhan industrial yang mengarah pada pemogokan atau penutupan perusahaan.

Organisasi yang mengabaikan pentingnya hubungan industrial akan menghadapi biaya produksi yang tinggi. Efek buruk pada efisiensi, produksi bermutu rendah, kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan, ketidakhadiran di antara para pekerja, tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi, hal tersebut merupakan kejahatan yang dihasilkan dari hubungan industrial yang buruk.

Kurangnya keramahan dalam hubungan industrial tidak hanya berdampak buruk pada kepentingan pekerja dan pengusaha tetapi juga menyebabkan kerugian bagi berbagai lapisan masyarakat. Mereka dihadapkan dengan banyak kesulitan dan masalah.

Dampak dari hubungan industrial yang buruk dapat menyebabkan kerugian sebagai berikut:

  • Dampak terhadap Pekerja:
    1. Kehilangan upah
    2. Cedera fisik atau kematian akibat kekerasan selama kerusuhan buruh
    3. Ekses dari pengusaha
    4. Kerugian ekonomi
    5. Kepahitan dalam hubungan
    6. Dampak buruk terhadap karir.
  • Dampak terhadap Pengusaha/Industriawan:
    1. Produksi berkurang
    2. Keuntungan berkurang
    3. Dampak buruk terhadap organisasi
    4. Dampak buruk terhadap hubungan antar manusia
    5. Kerusakan mesin dan peralatan
    6. Dampak buruk terhadap perkembangan perusahaan
    7. Beban biaya tetap.
  • Dampak terhadap Pemerintah:
    1. Hilangnya pendapatan (berkurangnya penerimaan pajak penghasilan, pajak penjualan, dll.)
    2. Ketidaktertiban dalam masyarakat
    3. Disalahkan oleh berbagai pihak.
  • Dampak terhadap Konsumen:
    1. Kenaikan harga
    2. Kelangkaan barang
    3. Pengaruh buruk terhadap kualitas barang.
  • Dampak Lainnya:
    1. Dampak buruk terhadap Perdagangan Internasional (Penurunan ekspor dan peningkatan impor)
    2. Terhambatnya Pembangunan Ekonomi Negara
    3. Ketidakpastian ekonomi.

Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa hampir semua bagian dari masyarakat menderita kerugian dalam satu atau lain cara karena hubungan industrial yang buruk. Untuk menjaga perdamaian di unit-unit industri, sangat penting bahwa pengusaha dan pekerja harus melakukan upaya terus-menerus untuk membangun hubungan manusia yang ramah.

Mungkin penyebab utama atau sumber hubungan industrial yang buruk yang mengakibatkan inefisiensi dan keresahan tenaga kerja adalah kemalasan mental di pihak manajemen dan tenaga kerja. Manajemen tidak cukup peduli untuk memastikan penyebab inefisiensi dan keresahan yang terjadi setelah kebijakan laissez-faire, hingga akhirnya dihadapkan pada pemogokan dan keresahan yang lebih serius. Bahkan dalam hal metode kerja, manajemen tidak mau repot-repot merancang metode yang terbaik, melainkan menyerahkannya kepada para bawahan untuk mengerjakannya sendiri. Penghinaan dari pihak majikan terhadap para pekerja adalah penyebab utama lainnya.

Namun, berikut ini adalah penyebab hubungan industrial yang buruk secara singkat:

  • Kelambanan mental di pihak manajemen dan buruh
  • Sikap tidak toleran yang merendahkan pekerja dari pihak manajemen.
  • Penetapan upah atau struktur upah yang tidak memadai
  • Kondisi kerja yang tidak sehat
  • Ketidakdisiplinan
  • Kurangnya keterampilan hubungan manusiawi dari pihak penyelia dan manajer lainnya
  • Keinginan pekerja untuk mendapatkan bonus atau DA yang lebih tinggi dan keinginan pengusaha untuk memberikan sesedikit mungkin
  • Pengenalan otomatisasi yang tidak tepat tanpa menyediakan iklim yang tepat
  • Beban kerja yang terlalu berat
  • Fasilitas kesejahteraan yang tidak memadai
  • Perselisihan tentang pembagian keuntungan dari produktivitas
  • Praktik ketenagakerjaan yang tidak adil, seperti viktimisasi dan pemecatan yang tidak semestinya
  • Penghematan, pemecatan dan penutupan perusahaan dari pihak manajemen dan pemogokan dari pihak pekerja
  • Persaingan antar serikat pekerja
  • Lingkungan ekonomi dan politik secara umum, seperti kenaikan harga, pemogokan oleh pihak lain, dan ketidakdisiplinan secara umum yang berdampak pada sikap pekerja.

Fakta

Di Amerika Serikat, tidak ada hukum federal atau mandat yang mengharuskan pemberi kerja memberikan waktu istirahat makan siang atau waktu istirahat bagi karyawannya, meskipun sebagian besar perusahaan mengizinkan dan menganjurkannya. Penelitian telah menemukan hingga 58% pekerja Amerika Serikat melewatkan waktu istirahat makan siang. Pakar kesehatan dan tempat kerja berpendapat bahwa praktik ini pada akhirnya menyebabkan kelelahan pada pekerja dan penurunan produktivitas.

Picture of Value Consult

Value Consult

9684
× Ada yang bisa dibantu? Available from 06:00 to 23:00 Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday