Peran dari fungsi SDM adalah untuk memungkinkan organisasi mencapai tujuannya dengan mengambil inisiatif dan memberikan bimbingan dan dukungan pada semua hal yang berhubungan dengan karyawannya. Tujuan dasarnya adalah untuk memastikan bahwa manajemen memberikan efektifitas dalam setiap hal mengenai pekerjaan dan pengembangan orang-orang dan hubungan yang ada antara manajemen dan tenaga kerja. Sebuah peran penting lebih lanjut untuk fungsi SDM adalah untuk memainkan bagian penting dalam penciptaan lingkungan yang memungkinkan orang-orang untuk menggunakan yang terbaik dari kapasitas mereka dan untuk menyadari potensi mereka untuk kepentingan kedua organisasi dan diri mereka sendiri. Seperti yang dinyatakan pada Personnel Standards Lead Body (1993);
Manajemen personil dilakukan sebagai bagian dari proses manajemen bisnis penuh dan tidak dapat dilihat secara terpisah. Meskipun kegiatan dukungan itu harus proaktif. Hal itu harus dikembangkan menjadi solusi bisnis yang memanfaatkan peluang yang berasal dari masalah bisnis seperti harus mencari solusi untuk kendala yang muncul. Praktisi harus bekerja sebagai bagian dari tim manajemen, mengadopsi, dalam arti pribadi, peran yang tepat dari pemimpin kepada fasilitator yang akan mendapatkan hasil akhir yang tepat untuk perusahaan; yaitu merupakan hasil yang memperhitungkan secara tepat dari masalah SDM, menyeimbangkan perhitungan jangka pendek dan jangka panjang. Mereka memainkan peran yang sangat aktif dalam membentuk aspek strategi bisnis dan memastikan bahwa kebijakan HR telah dijalankan.
Sebuah mandat baru untuk sumber daya
Telah dinyatakan oleh Ulrich (1998) bahwa: Kegiatan SDM tampak dan sering terputus dari kerja nyata suatu organisasi. ‘ Ia percaya bahwa HR ‘tidak harus didefinisikan oleh apa yang didefinisikan tetapi dengan apa yang dihasilkannya.” Menurut Ulrich, keunggulan SDM dapat dihasilkan dalam empat cara :
- HR harus menjadi mitra dengan atasan dan manajer lini dalam pelaksanaan strategi, membantu meningkatkan perencanaan dari ruang konferensi ke pasar.
- HR harus menjadi ahli dalam cara kerja yang telah diatur dan dilaksanakan, memberikan efisiensi administratif untuk memastikan bahwa biaya berkurang sementara kualitas diutamakan.
- HR harus menjadi pejuangan bagi karyawan, dengan penuh semangat mewakili keprihatinan mereka kepada manajemen senior dan pada saat yang sama bekerja untuk meningkatkan kontribusi karyawan, yaitu, komitmen karyawan untuk organisasi dan kemampuan mereka untuk memberikan hasil.
Ini harus menjadi agen transformasi terus menerus, proses membentuk dan budaya yang bersama-sama meningkatkan kapasitas organisasi untuk perubahan.
