- Keberhasilan sebuah komunikasi antara Perawat dan Pasien atau Perawat dengan dokterdapat di ukur dengan peningkatan index kepuasan pasien di Rumah Sakit.
- Angka kesalahan prosedur di Rumah Sakit juga akan menurun secara signifikan saat penyampaian atau penerimaan pesan dari dokter ke Perawat atau sebaliknya dapat berjalan dengan baik, benar dan akurat.
- Masih dijumpai adanya persepsi bahwa semua pasien itu sama karakternya sehingga akan menerima informasi dengan cara yang sama, padahal dilapangan Perawat akan bertemu dengan pasien yang menggunakan persepsinya masing – masing serta latar belakan pengalamannya dalam mengolah informasi medis.
- Situasi ini mengharuskan Perawat untuk mengenali gaya komunikasi pribadinya, mengenali dirinya termasuk mengetahui bagaimana pihak lain melihat dirinya (Pasien/dokter), sehingga para perawat tahu kekuatan dan kelemahan dirinya dalam berkomunikasi.
- Para Perawat juga akan dilatih untuk mampu mengenali karakter pasien/dokter yang dihadapinya dan menggunakan gaya komunikasi yang sesuai.
- Kemampuan adaptasi bias terus dilatih sehingga para Perawat akan mahir dalam menyesuaikan gaya komunikasinya dengan pasien/dokter untuk mencapai efektifitas yang optimal.
- Pada akhirnya, kemampuan komunikasi ini akan meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan dan membantu Rumah Sakit dalam menurunkan LOS pada umumnya
- Program pelatihan ini dikemas untuk melengkapi kompetensi para Perawat dalam berkomunikasi sesuai dengan keputusan menteri kesehatan tanggal 01 Maret 2012 di mana terjadi perubahan paradigma standar akreditasi baru yang diaplikasikan pada pelayanan kesehatan yaitu berfokus kepada keselamatan Pasien (patient safety)
Tujuan Pelatihan
Setelah mengikuti Pelatihan Effective Communication in Hospitals ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk:
- Memberikan edukasi kesehatan kepada pasien secara efektif
- Memahami bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang dinamis sehingga sangat tergantung siapa yang menyampaikan kepada siapa dan efek apa yang diharapkan.
- Perawat mampu mengenali karakter dasar dirinya dan kecenderunganya dalam cara berkomunikasi
- Mengetahui macam – macam karakter dari pasien dan gaya komunikasinya sehingga Perawat mampu menyampaikan asuhan keperawatan sesuai dengan karakter Pasien.
- Perawat akan di latih untuk mampu ber-adaptasi untuk berkomunikasi dengan karakter pasien yang berbeda- beda untuk hasil yang optimal
- Untuk berkomunikasi dengan dokter dengan efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dapat di pahami
Outline Materi
Materi training yang akan di bahas topik Effective Communication in Hospitals adalah :
- Berbagai kesalahan yang kerap kali muncul karena kurangnya menerapkan komunikasi yang efektif di Rumah Sakit.
- Wawasan tentang karakter pasien Merah, Kuning, Hijau dan Biru, (perbedaan mendasar dalam cara memproses informasi dari masing – masing karakter)
- Tantangan berkomunikasi dengan pasien yang berbeda karakter
- Cara mengenali karakter pasien untuk komunikasi yang lebih efektif dan menyenangkan bagi Perawat dan Pasien
- Aspek – aspek yang penting yang perlu dibangun dalam komunikasi Perawat – Pasien
- Cara berkomunikasi dengan Pasien Merah, Kuning, Hijau dan Biru
- Cara berkomunikasi dengan dokter
- Pengembangan komunikasi efektif untuk Service Excellent di Rumah Sakit
Peserta
Pelatihan Effective Communication in Hospitals ini ditujukan untuk para:
Perawat Rawat Inap, Perawat Rawat Jalan, Kepala Ruangan, Manager Pelayanan Medis, Humas, dokter Poliklink, Dokter UGD, Manager / Supervisor, termasuk personel yang menangani kegiatan Pelatihan (Diklat), seperi Training Manager / Training Coordinator / Training Officer
Metode Pelatihan
Training Effective Communication in Hospitals dilaksanakan dengan metode:
- Menggunakan Metode TSD (Tell – Show – Do) yaitu :
- Memberi penjelasan atau menerangkan materi (lecturing).
- Memberi Contoh atas materi yang telah diterangkan
Selanjutnya meminta setiap peserta baik secara perorangan maupun grup melakukan Latihan dan Mempraktekkan keterampilan yang telah diajarkan, yang antara lain :
- Mengenali ciri – ciri Personality
- Mengenali Pasien dan rekan kerja/dokter
- Melakukan adaptasi untuk komunikasi yang efektif
- Role Play
- Membuat evaluasi
Durasi Pelatihan :
- Jangka waktu program adalah 2 (dua) hari @7 (tujuh) jam efektif per hari, atau seluruhnya menjadi 14 (empat belas) jam efektif
- Agenda harian dimulai Jam 08.30 pagi dan berakhir jam 17.00, dengan 1 jam makan siang dan 2 kali Coffee Break @ 15 menit.
- Lebih dari 50% waktu digunakan untuk Latiha dan Praktek peserta (Lihat Agenda Program)
- Sebagian besar waktu digunakan untuk Praktek Peserta / Role Play, baik praktek antar peserta maupun dengan pasien secara langsung
Jadwal Pelatihan
DAY 1 :
08.30 – 10.00
- Sambutan Selamat Datang oleh Organizer
- Pendahuluan Program (Latar Belakang & Sasaran)
- Pengantar komunikasi efektif di Rumah Sakit / Patient Safety
- Profile Test para peserta
- Diskusi
10.15 – 12.00
- Pengertian, Komunikasi
- Komunikasi menggunakan energy warna dengan hasil luar biasa
- Wawasan tentang enegi warna
13.00 – 15.00
Workshop 1 : mengenali perbedaan gaya berkomunikasi
- Mengenali energy warna dan gaya komunikasi
- Gaya komunikasi kelompok Merah
- Gaya Komunikasi kelompok Kuning
- Gaya komunikasi kelompok Hijau
- Gaya Komunikasi kelompok Biru
15.15 – 17.00
Workshop 2 : Bagaimana gaya Komunikasi saya ? (kepribadian)
- Bagaimana saya berkomunikasi dengan orang lain ?
- Kekuatan komunikasi saya / Strengths
- Hambatan dalam berkomunikasi saya
- Value to the Team / peran dalam team
DAY 2 :
08.30 – 10.00
Workshop 3 : contoh Kasus
- Mengenali gaya komunikasi Pasien / dokter
- Adaptasi untuk komunikasi yang lebih efektif
- Gaya komunikasi ‘berlawanan’ / Oposite Type
- Blind spot / area yang sering luput dari pengamatan
10.15 – 12.00
Workshop 4 : Game komunikasi 1
- Role play komunikasi pasien di Poliklinik
- Role play komunikasi pasien Rawat inap
13.00 – 15.00
Workshop 5 : Game komunikasi 2
- Role Play komunikasi dengan keluarga pasien
- Role Play komunikasi dengan group pasien (edukasi)
15.15 – 17.00
- Menciptakan suasana komunikasi yang mendukung
- Saran – saran untuk pengembangan komunikasi efektif
- Sharing kepada rekan kerja
- Gaya kepemimpinan anda (bonus)
Persyaratan Peserta
- Peserta boleh mengunakan warna kesukaanya masing – masing (pakaian, tas, jaket dll)
Facilitator
Anwar Haliyanto, MM
Anwar Haliyanto, MM, salah satu lulusan terbaik dari Prasetya Mulya Business School dengan menyandang Magister Management, yang banyak mempelajari dan mendalami kebijakan strategis perusahaan dalam usahanya untuk terus bertumbuh melalui sumberdaya manusia yang lebih unggul, membuat Anwar banyak terlibat dalam pengembangan sumberdaya manusia.
Posisi terakhir nya sebagai Direktur Marketing di salah satu perusahaan Farmasi Multinasional memberikan banyak pengalaman dalam menyususn strategy maupun implementasi dalam mencapai target perusahaan, ditambah lagi pengalaman di lapangan sebagai Sales Manager, Produk Manager dan Marketing Manager, membuat Anwar Haliyanto mampu berkomunikasi kepada semua lapisan di dalam perusahaan.
Sejak TH 2010 Anwar Haliyanto, MM memutuskan untuk memulai karirnya sebagai Independent Coach dan trainer, dengan banyak memeberikan pelatihan komunikasi efektif di Rumah sakit, Apotek, Klinik serta layanan kesehatan yang lainnya.
Sebagai PEMERHATI FARMASI dan LAYANAN KESEHATAN Anwar Haliyanto banyak memberikan kontribusi melalui Seminar Membangun Klinik Dokter Umum di Jakarta, Gathering Apotek di Medan, Pk Baru, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogya, Surabaya, Malang, Bali dan Makssar, Gathering Perawat di JABODETABEK.
Sampai saat ini sudah lebih dari 20 Program Training yang dirancang dan di berikan terkait Layanan Kesehatan dan Farmasi termasuk diantaranya : Komunikasi efektif PERAWAT-PASIEN, Selling Skill untuk Apotek, Service Excellent untuk Apotek dan Klinik, Service Excellent untuk Rumah Sakit, Coaching untuk PERAWAT, Capsule Selling Skill untuk Medical Reps, 7 Langkah Penjualan yang efektif, Merangcang Strategy Marketing Layanan Kesehatan, Mentoring dalam berkarir di Industri Farmasi.
Anwar Haliyanto juga sudah diminta oleh beberpa Apotek di Jakarta untuk membantu dengan program “PENDAMPINGAN” dimana Apotek di damping selama 12 bulan dalam meng-implementasikan program – program dalam rangka menaikkan penjualan