Program Persiapan Pensiun mempelajari mengenai bagaimana mengenali pola pengaturan keuangan, bagaimana mengatur kembali kondisi keuangannya menjelang pensiun, caranya menyiapkan sumber penghasilan pasif di masa pensiun, mengenai mengatur alokasi uang pensiun yang diterimanya dengan optimal dan hal – hal lain yang berkaitan dengan Persiapan Pensiun.
NOTE : Program 3 hari ini untuk kelas di atas 10 orang. Bila Kelas di bawah 10 orang di laksanakan dalam durasi 2 hari dan tidak ada kunjungan.
Deskripsi
Menurut hemat Value Consult, Program Persiapan Pensiun yang ada saat ini memberikan penekanan yang terlalu banyak pada aspek teknis kewirausahaan padahal kebanyakan peserta tidak akan menjalankan kewirausahaan. Bahkan karena penekanan yang kurang pada mengembangkan pertimbangan yang komprehensif mengenai kewirausahaan maka pendekatan tersebut bisa ‘membahayakan’: mendorong peserta berwirausaha padahal mereka tidak siap. (Persiapan Pensiun)
Program Persiapan Pensiun Value Consult hanya menekankan pada 2 hal: perencanaan keuangan dan aspek psikologis pension dalam sebuah pelatihan selama 2 hari tersebut.(Persiapan Pensiun)
Penekanan pada program Persiapan Pensiun lebih pada kesiapan peserta untuk memasuki masa pensiun secara psikologis dan keuangan. Pelatihan Persiapan Pensiun dimulai dari suatu hal yang lebih riil yang akan dihadapi peserta aspek keuangan sebelum masuk pada materi pemahaman yang lebih jauh mengenai bagaimana mengelola dirinya agar dapat menjalani masa pensiun dengan bahagia.(Persiapan Pensiun)
Outline
A. HARI 1 : PERENCANAAN KEUANGAN
I. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan Persiapan Pensiun, peserta diharapkan:
- mengenali pola pengaturan keuangan, mengatur kembali kondisi keuangannya menjelang pensiun
- menyiapkan sumber penghasilan pasif di masa pensiun
- mengatur alokasi uang pensiun yang diterimanya dengan optimal
- mengenali aspek keuangan berwirausaha
II. Outline Materi: Perencanaan Keuangan Menuju Pensiun Sejahtera
1. Mengelola Keuangan Keluarga
- Mengenali 3 peluang penghasilan pasif di masa pensiun, strategi untuk mengelolanya
- Kiat mengatur pengeluaran
- Memperbanyak aset produktif
2. Mengelola Uang Pensiun
- Alokasi penggunaan uang pensiun
- Piramida dan matrix investasi
- Investasi properti sewaan
3. Keuangan Wirausaha
- Mengenali karakter keuangan seorang pengusaha
- Mengenali risiko keuangan seorang pengusaha
- Mengalokasikan modal usaha, dana cadangan
- Penerapan Bisnis online (Contoh Bisnis online akan di sesuaikan dengan peserta)
III. Jadwal Pelatihan
Sesi 1: Mengelola Keuangan Keluarga
- Menganalisa perubahan keuangan memasuki masa pensiun
- Menghitung berapa lama uang pensiun dapat bertahan jika tidak melakukan perubahan gaya hidup, investasi
- Melakukan penyesuaian gaya hidup, pola pembelanjaan di masa pensiun
- Menggali peluang penghasilan pasif dari harta produktif, investasi, usaha
- Mengevaluasi harta yang sudah dimiliki, mengubahnya menjadi harta produktif
Sesi 2 3: Mengelola Uang Pensiun Investasi
- Membuat alur alokasi uang pensiun
- Mengalokasikan uang pensiun berdasarkan rencana pensiun masing-masing peserta
- Mengenali alternatif produk investasi keuangan yang cocok untuk persiapan pensiun, pada saat pensiun
- Mengenali alternatif properti sewaan sebagai penghasilan pasif
Sesi 4: Keuangan Wirausahawan
- Mengenali perbedaan pola keuangan sebagai karyawan, wirausahawan
- Menghitung dana cadangan yang diperlukan jika memutuskan untuk membuat usaha
- Menghitung modal usaha yang aman untuk disisihkan dari uang pensiun
- Mempelajari alternatif sumber permodalan usaha selain dari uang pensiun
B. HARI 2: ASPEK PSIKOLOGIS PENSIUN
I. Tujuan:
- Mengidentifkasi permasalahan yang muncul pada periode pensiun
- Mempersiapkan diri untuk mengembangkan ketrampilan psikologis dalam menghadapi pensiun
- Mengenali diri untuk mengembangkan pola aktivitas yang bisa dilakukan dalam masa pensiun
- Mengenal pilihan karya paska pensiun: wirausaha, profesional sosial.
II. Outline:
- Tantangan Psikologi masa pensiun
- Mengenali gejala-gejala terkait post power syndrom dan kenapa munculnya gejala tersebut
- Memahami peran meaning (kebermaknaan) dalam hidup dan bagaimana cara mengembangkan meaning lain dalam hidup
- Mengelola kebugaran fisik dan psikis pada saat pensiun
- Mengenali kemampuan diri pada usia pensiun
- Mengenali apa yang dimiliki dan tidak dimiliki, secara psikologis pada saat pensiun
- Menikmati dan mencari meaning dalam berbagai area hidup: spiritual, keluarga, hobi, teman, dll.
- Menggarap ulang area karya dan kerja dalam hidup: kembali kerja, berwirausaha, berinvestasi. Menemukan makna di balik area ini.
- Assessment profile kepribadian untuk mengenal kepribadian wirausaha dan gap yang ada antara profile kepribadian peserta dan wirausaha.
- Kesimpulan: mencari pola menjalani masa pensiun yang mandiri dan membahagiakan.
III. Jadwal Pelatihan
Sesi 1: Developing the right mindset
- Mengenali tantangan periode pensiun
- ’Tugas Perkembangan’ usia pensiun
- Mengembangkan mind set yang tepat memasuki pensiun: mind set apa yang akan membawa pada kebahagiaan dan optimasi di usia pensiun?
Sesi 2: Coping strategy
- Perbandingan penggunaan waktu sebelum dan setelah pensiun
- Evaluasi dan analysis apa yang dimiliki dan tidak dimiliki, secara psikologis dari usia pensiun: tidak semua aspek diri menurun!
- Efek Biologis, Sosial dan Psikologis dari masa pensiun
- Mengelola tantangan usia tua yang ada: kesepian, ketidakbermaknaan, kebosanan.
- Mengembangkan strategi coping dalam menghadapi situasi yang baru
- Mengembangkan ketrampilan mengelola stres
Sesi 3: Mengembangkan aktivitas makna baru
- Evaluasi dan analysis alternatif karya usia pensiun: kerja di Perusahaan, Self employed (konsultan), wirausaha
- Mengembangkan meaning pada area kehidupan keluarga, sosial, spiritual, dll.
- Menemukan makna dalam alternatif karya usia pensiun
Sesi 4: Apakah saya seorang wirausahawan?
- Menenal profile kewirausahaan yang kita miliki
- Memahami gap yang ada dan tantangan yang ada sebagai pewirausaha
- Mengembangkan mindset yang tepat dalam memilih dan menjadi wirausaha
Sesi 5 : Penerapan Bisnis Online
- Penerapan Bisnis online (Contoh Bisnis online akan di sesuaikan dengan peserta)
B. HARI 3: KUNJUNGAN KE TEMPAT USAHA (ex. Restoran dan Tokopedia)
Bila diperlukan kami juga menyiapkan program extended dari paket ini dengan menambahkan seminar wirausaha yang diisi oleh pool wirausahawan kecil dan menengah yang ada dalam data base kami dan program konseling terkait psikologis, keuangan, investasi dan kewirasahaan.
Facilitator
Daniel Saputro, MM., MBA.
Daniel Saputro dan tim BusinessBuddy Int memiliki pengalaman 21 tahun dalam perbaikan kinerja perusahaan. Kami aktif memberikan pembekalan maupun konsultasi terutama di bidang transformasi dan manajemen perubahan di 4 area yakni: Business Model (termasuk Balanced Scorecard dan Strategy Map) – People Development – Process – Culture Internalization, yang mengarah ke Auto Pilot System.
Nuqul Group (Yordania) dan Banpu (Thailand) adalah contoh perusahaan internasional yang telah menggunakan jasa konsultasinya. Di dalam negeri, Daniel menjadi konsultan bagi banyak perusahaan maupun institusi pemerintah. Di antaranya Jamsostek, Bea Cukai, Sekretariat DPR, Jasa Sarana BUMD Jabara, BioFarma Bandung, Kementerian Keuangan PUSINTEK, Pertamina, LPP BUMN di Jogja dan BTN.
Perusahaan swasta nasional sering menunjuk Daniel sebagai konsultan. Sebut saja Indocement, Triputra, Bosowa (Makasar), Tunas Ridean Group, MusimMas (Medan), Capella (Medan), CPSSoft, ILP, Darya Varia, KPUC (Samarinda), Medifarma, Prafa. Indospring (Surabaya) dan Acer (Jakarta) , Infomedia dan Sentul City. Beliau juga aktif memberikan pelatihan di Chevron, Astra, Commonwealth Bank, TOTAL EP, Holcim dan banyak lainnya
Di sisi lain, Daniel Saputro juga memiliki minat yang besar terhadap dunia pendidikan. Karena itu, kini, dia aktif menjadi fasilitator MiniMBA serta pengajar mata kuliah bisnis dan pemasaran di program S2. Daniel juga menggunakan tulisan sebagai sarana untuk membagikan ilmunya. Ia menjadi kontributor untuk Tabloid KONTAN, Swa, dan Jakarta Post.
Untuk Family Business, kami membantu suksesi dan transformasi menuju perusahaan yang lebih professional. Dengan cara membentuk Leadership yang profesional dan menggunakan KPI berbasis balanced Scorecard.