Deskripsi
Dalam praktek keseharian, fakta dan persepsi selalu ada dalam semua tipe organisasi, seperti organisasi perusahaan, instansi pemerintah dsb. Untuk bisa membedakan secara jelas antara fakta dan persepsi tersebut diperlukan sebuah alat, yaitu Just Culture. Kata Just mempunyai makna adil (fair), benar dan akurat sesuai dengan fakta – fakta yang ada. Adapun kata Culture memiliki arti perilaku (attitudes) dan nilai – nilai (values) yang memberikan informasi tentang sebuah kelompok masyarakat atau sebuah organisasi.
James Reason, pencetus “The Swiss Cheese Model” mendefinisikan Just Culture sebagai salah satu dari 5 elemen kunci pencapaian sebuah budaya keselamatan (safety) yang kuat. Menurutnya Just Culture adalah sebuah atmosfer kepercayaan dimana orang – orang atau pekerja didorong untuk memberikan informasi yang jelas (clear) antara perilaku yang bisa diterima (acceptable) dan tidak bisa diterima (unacceptable).
Tujuan Pelatihan
- Memberi semangat orang – orang atau pekerja memberikan laporan yang terbuka tentang kecelakaan kerja dan hampir terjadi kecelakaan kerja (near misses);
- Memberikan pengertian yang lebih baik tentang tanggung jawab pekerjaan;
- Berkontribusi dalam pembelajaran dan perbaikan (improvement);
- Memberi kerangka penilaian yang adil terhadap ketidaksesuain (non-conformance) terhadap peraturan dan prosedur yang bisa berpengaruh terhadap keselamatan, kepatuhan dan kehandalan operasi.
Just Culture akan bisa memberikan pelajaran dan pemahaman yang lebih baik kenapa orang – orang melakukan dan apa saja yang orang – orang lakukan dalam organisasi atau perusahaan. Selain itu, Just Culture akan mampu mendorong pencapaian prioritas saat berjalannya organisasi. Berkaitan dengan disiplin operasi di organisasi, Just Culture sangat baik untuk mendukung berjalannya disiplin operasi.
Durasi
Durasi training 2,5 jam
- 9:30 – 12:00 wib atau
- 13:00 – 15:30 wib
Facilitator
Alief Bactiar
Latar belakang pendidikan Sarjana Kimia dari Universitas Brawijaya – Malang. Organisasi profesional yang diikuti sebagai Member of Royal Society Chemistry – United Kingdom. Pemegang Sertifikat Ahli Kesehatan & Keselamatan Kerja – Depnakertrans RI. Telah memiliki pengalaman mengelola operasional Laboratorium batu bara & gas alam cair (LNG : Liquefied Natural Gas) selama lebih 15 tahun termasuk mengajar Kimia di Perguruan Tinggi Negeri. Saat ini, bekerja di sebuah perusahaan Minyak & Gas dari Inggris, BP Indonesia sebagai Kepala Laboratorium BP Tangguh LNG. Sebelumnya, pernah bekerja pada Laboratorium Badak LNG, Pertamina di Bontang – Indonesia & Laboratorium Snohvit LNG, milik perusahaan Minyak & Gas Norwegia, Statoil di Hammerfest – Norwegia.