Era perubahan terjadi sejak pandemi 2020 hingga kini. Memasuki era kesadaran baru, orientasi individu mengalami perubahan. Apa yang terjadi selama pandemi dan apa yang terjadi pasca pandemi menjadi hal yang tidak dikenali bahkan tidak disadari. Setiap individu dalam kondisi berubah(change) ini perlu diseragamkan pemahamannya mengenai adanya kebaruan (new knowledge). Hal ini akan berpengaruh terhadap performa produksi dan kepemimpinan organisasi dimana setiap individu berienteraksi dalam kolaborasi.
Memasuki era kesadaran baru semua aspek individu dan organisasi perlu penataan kembali (change management). Tahap orientasi, mengenal potensi dan kompetensi individu dan organisasi itu sendiri. Organisasi dapat dilakukan pentaan kembali melalui sistem kepemimpinan. Para pemimpin melakukan peningkatan kompetensi terkait pola fikir adaptif dengan perubahan situasi (growth mindset).
Industri produksi memiliki potensi penurunan angka keselamatan kerja (safety behaviour) operasional. Dalam hal ini selama periode antara 2020 hingga memasuki 2021 tingkat kecenderungan inicident trend dapat mengalami fluktuasi yang meningkat pada roda operasional.
Banyak faktor dapat mempengaruhi potensi kecelakaan yang meningkat. antara lain , mekanisme operasional teknis (machine), standar proses produksi (method) atau perilaku individu SDM (Man).
Dapat dilakukan penurunan tingkat potensi kecelakaan :
- Memastikan Organisasi melakukan penaatan ulang pada operasional produksi. Hal ini dapat dilakukan melalui , menentukan kembali target (setting goal) untuk mencapai sasaran prioritas produksi dengan penataan kembali hadapi perubahan (adaptability)
- Organisasi memiliki pemetaan SDM karyawan operator pelaksana dalam kondisi siap produksi (attitudes, knowledge and skill readiness), memastikan para pemimpin lapangan operasional memiliki pola fikir yang standar terkini (skilled-up) terkait mampu memimpin dan terampil.
NEED ANALYSIS
Tindakan intervensi dapat dilakukan untuk menurunkan potensi kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja (safety). Intervensi yang dapat dilakukan,
Memastikan pemimpin operasional mampu memimpin (Leader Competent Awareness) dan karyawan operasional menyadari (Self Competent Awareness). Selain itu mengetahui fungsi dan perannya secara produktif dalam menjaga keselamatan kerja dan menghasilkan produksi yang memadai sesuai target.
GOAL
Memastikan pemimpin operasional dan karyawan operasional memiliki pola fikir standar terhadap peningkatan kompetensi operasioanl masa perubahan (change management) terkait meningkatkan keselamatan kerja (Safety Competency).
OBJECTIVE
- Pemimpin Operasional
- Memiliki pengenalan diri (self awareness) yang memadai terkait harapan dan tujuan pribadinya (goal set) dalam masa perubahan manajemen terkini.
- Mengetahui dan menampilkan peran dan fungsinya dalam memimpin menjaga perilaku kerja selamat (safety awareness) produksi meningkat
- Karyawan operasional memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan pola fikir masa perubahan kini dan tercapai produksi meningkat dengan menampilkan perilaku kerja selamat.
OUTLINE
- Pemimpin operasional (leaders)
- Membuka pola fikir individu pemimpin operasional terhadap adanya penataan manajemen terkini (change management mindset).
- Menigkatkan kompetensi terkait Continuous improvement & developing others, keterampilan menganalisis problem, komunikasi tim dan kepedulian terhadap aturan (analysing, communication & Procedure orientation).
- Karyawan operasional.
- Membuka pola fikir kerja selamat masa perubahan (self & safety awareness).
- Meningkatkan kompetensi kerja selamat (berfikir analysis, peduli terhadap aturan dan komunikasi)
SKEMA INTERVENSI
- SAFETY CHANGE MANAGEMENT
- Awareness Coaching for Leaders & Operator
- Mentoring for Leaders & Operator
- Field Habituation
- Field ACTIVATION
- Evaluation
METODE
- Coaching
- Kelas memaksimalkan potensi pribadi dan profesional individu yang dimilikinya dengan proses menstimulasi dan meng-eksplorasi pemikirannya dengan proses kreatif (International Coaching Federation, 2021).
- TUJUAN, Kelas Caoching memberikan wawasan akan kesadaran (awareness) individu untuk berperan dan berfungsi.
- MANFAAT, adanya peningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Attitudes individu
- Mentoring .
- Mentoring adalah sebuah program dimana seseorang yang akan berbagi ilmu dan juga pengalamannya kepada satu orang atau kelompok yang membutuhkan atau belum begitu mahir dalam suatu hal.
- Tujuan, berbagi ilmu dan pengalaman. Contohnya bisa ditemui pada proses pendidikan, pembinaan, dan pelatihan. (Linov HR, 2021).
- Manfaat, Meningkatkan profesionalisme seseorang, mendapatkan masukan dari mentor lain dengan tujuan untuk pengembangan skill dan pengetahuan, meningkatkan motivasi karena didukung perusahaan, memiliki skill baru yang bisa digunakan.
- Habituation
- Proses penciptaan dan kondisi (persistence life situation) yang memungkinkan individu di mana saja membiasakan diri untuk berperilaku sesuai nilai dan telah menjadi karakter dirinya, karena telah dinternalisasi melalui proses intervensi
- Aktivasi
- Kegiatan implementasi secara opeasional perilaku baru di lapangan setelah melewati kelas.
FACILITATOR
Dra. Yunilia Juhana. MSi, – Psikolog yang lulus dari UI 1992 berprofesi sebagai Praktisi bidang spesialisasi Psikologi Industri dan Organisasi. Hingga kini secara kontinu berprofesi di lapangan menangani program-program pengembangan SDM dan Human Capital. Keahliannya dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi baik dijalankannay selama 30 tahun di Industri maupun di Lembaga Pemerintah memperkuat keahliannya untuk menekuni modifikasi perilaku manusia khusus di dalam industri dan organisasi.
Berperan sebagai Tenaga Ahli di KEMDIKBUDRISTEK, KEMENAG, KEMENTERIAN PUPR, MAHKAMAH AGUNG, dan beberapa Lembaga Pemerintah , Pemerintah Provinsi dan Kementerian lainnya serta BUMN yaitu Biro Klasifikasi Indinesia, PLN, PEGADAIAN dan beberpa BUMN lainnya.
Selain itu Pengalamannya duduk sebagai HR Manager pada Perusahaan manufaktur otomotif supplier (Astra) memperkuat keahliannya dalam program pengembangan SDM dan Human Capital di bidangnya. Menangani kasus kecelakaan kerja di pertambangan batubara PT. PAMAPERSADA Nusantara, BUMA dan PPA. Juga untuk bidang service retail, mengembangkan SDM operasional pada PT., Supra Boga Lestari (Ranch Market) serta perusahaan kosmetik Pabrik MANDOM Indonesia.
Selain itu peran sebagai Psikolog sekolah lebih dari 7 tahun hingga kini dan sempat sebagai Psikolog Klinik RS UIN Syarif Hidayatullah memperluas keterampilannya meningkatkan perilaku manusia sebagai SDM dan Human Capital lebih efektif dan sejahtera yang berimbas kepada keuntungan industri dan efektivitas organisasi. Pengalaman di bidang Psikologi Pendidikan sempat membawanya ke luar negeri bekerjasama dengan NESTLE Myanmar (Asia Tenggara) memberikan Psikologi Pendidikan untuk Keluarga dan para pendidik di Negara tersebut seama 2018 hingga 2019. Juga melakukan terobosan sebagai Psikolog menyusun alat ukur mendeteksi cepat perilaku manusia untuk kepentingan penyusunan program Pengembangan Human capital.
Hingga saat ini efektif berperan sebagai Psikolog di Lembaga-lembaga BPPT (BRIN), Kontraktor Tambang Batubara PAMAPERSADA Nusantara, BUMA, MANDOM Indonesia, PLN Pulogadung dan Gandul, KEMDIKBUDRISTEK, Kementerian PUPR dan lembaga serta industry lainnya.