Hampir semua industri tersentuh oleh digital disruption, sehingga semakin banyak pelaku industri yang ketar-ketir. Bahkan diperkirakan pada 2025, separuh dari jenis profesi yang ada saat ini akan punah. Teknologi informasi dan komunikasi akan menggilas perusahaan yang enggan berbenah mengikuti perkembangan zaman. Untuk bisa bertahan di tengah era digital, perusahaan harus mampu menghadapi arus perubahan melalui strategi khusus.
Perusahaan yang mekanisme otak para pemimpinnya mampu menyikapi dengan positif akan bertahan atau bahkan semakin melesat. Sementara perusahaan yang kolaps adalah yang dipimpin oleh para eksekutif yang tidak sanggup menjinakkan respons negatif otak mereka. Disruption setidaknya memiliki dua makna di otak kita, yaitu alert (siaga) atau overwhelmed (kewalahan). Keduanya akan direspons secara berbeda oleh otak kita, sehingga menghasilkan sikap dan tindakan yang berbeda pula.
Disruption adalah sebuah momentum. Kita hanya akan mampu menangkap peluang dari momentum manakala kita melatih muscle. Melatih muscle (otot) dalam menghadapi era disruptif berarti melatih otak untuk tahan banting menghadapi perubahan. Setidaknya terdapat tiga cara untuk melatih otak agar tahan banting menghadapi disruption.
Setiap keputusan yang lahir dari tangan seorang pemimpin adalah hasil dari kerja otaknya, sehingga bagaimana mekanisme otak pemimpinnya begitu pula hasil kinerja organisasinya. Karena itu pengukuran kinerja berlandaskan cara kerja lama tidak mungkin dipertahankan. Karena perubahan begitu cepat, maka akan lebih memberdayakan manakala kemajuan diukur dari progress perkembangannya. Kemajuan apa yang berhasil diwujudkan, bukan semata hasil akhir yang bisa saja kelak tidak relevan lagi. Karakteristik itu sudah terbangun di dalam diri pemimpin di seluruh jenjang organisasi, inilah yang disebut agile organization. Pendampingan para eksekutif dan manajer oleh coach yang memahami bagaimana mengoptimalkan kinerja otak manusia menjadi sangat kritikal.
Untuk itu diperlukan training bagi para pemimpin untuk menghadapi Era Disruption dengan durasi 2 hari
OUTLINE
Hari 1 :
- Mengenal apa itu Kepemimpinan
- Paradigma Kepemimpinan
- Prinsip Kepemimpinan
- Gaya Kepemimpinan
Hari 2 :
- Mengenali potensi diri dan breaking your limits
- Mengenali proses kreatif, gaya berpikir kreatif dan hambatan kreatifitas
- Mengenali proses pengembangan pemimpin dengan ide baru dan original, proses evaluasi ide serta pemilihan solusi dan ide yang optimal
- Mengenali aplikasi berpikir seorang pemimpin yang kreatif di lingkungan kerja
FACILITATOR
Divdeni Syafri
Berlatar belakang pendidikan di FISIP – Universitas Padjajdjaran Bandung, mengawali karir di perbankan. Hampir 20 tahun pengalaman kerja di PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan memulai karir sebagai: agent call center 24 jam selama 2 tahun, menangani informasi produk danamon berbagai keluhan nasabah, kemudian diangkat sebagai Manager Customer Care Center selama 8 tahun, menangani keluhan nasabah yang dimuat di media cetak, email, telepon, website, walk in customer dan mediasi perbankan yang melibatkan Bank Indonesia. Menjadi salah satu PIC yang tercatat di Bank Indonesia yang melaporkan keluhan nasabah khususnya keluhan financial sekaligus menjadi PIC untuk mediasi perbankan antara nasabah, Bank Danamon dan Bank Indonesia.
Pengalaman selama 3 tahun menjadi Project Manager untuk Retail Banking Sales Development Program, membuat modul untuk Sales/marketing Bank Danamon seluruh Indonesia, kemudian mengajarkan kepada mereka dari Product knowledge, Skills, Karakter/ Attitude sampai kepada Profesional Grooming sebagai seorang Bankers.
Pengalaman selama 2 tahun menjadi Project Manager Retail Banking Network Support untuk perubahan system baru di Bank Danamon di tahun 2010 yaitu Winning Branch Model yang melibatkan para Pimpinan Cabang/ Branch Manager seluruh Indonesia.
Pengalaman selama 5 tahun menjadi Senior Manager di Consumer Service Quality, membuat modul Service Excellence dan mengajarkan kepada semua karyawan di Bank Danamon, mulai dari Security, Teller, Customer Service, Marketing/ Sales Officer sampai kepada Branch Manager. Membuat program program antara lain : Branch Service Competition, E-Channel Competition, Service Coach for Leader dll.
Setelah 20 tahun di Bank Danamon, melanjutkan karir sebagai Director Learning & Development di PT. Global Top Career. Tugas saya mengembangkan dan memperbaharui modul yang disesuaikan dengan permintaan klien, kemudian mempromosikan PT. Global Top Career ke berbagai perusahaan. Adapun klien yang pernah kita bantu adalah : Bank BNI 46 (konvensional dan syariah), Bank BRI (konvensional dan syariah), Bank Niaga, Bank Panin, PT. Garuda Indonesia, PT. Permata Indonesia, dll.
Setelah itu melanjutkan karir lagi sebagai Associate Trainer di beberapa Consultant Training diantaranya :PT. Value Consult, Global Top Career, PT. Trisa Mandiri Sejahtera
Reward yang pernah saya dapatkan adalah :
- The Best Trainer & Facilitator from Danamon Corporate University
- The Best Curriculum Instructional System Design from Corporate University Xchange
- The Best Curriculum Development from corporate University Xchange