Training Coaching For Career And Self Development : System & Practice salah satu tujuannya adalah Memahami tentang kepribadian orang dalam konteks dunia kerja, memahami perbedaan coaching dengan metode pengembangan lainnya.
Deskripsi
Upaya pengembangan karir perlu dilakukan agar karir karyawan tidak mandek. Selain sistem organisasi yang terbuka dalam hal peningkatan karir, aspek dari diri karyawan juga diperlukan dalam hal kompetensi dan kinerja individu. Untuk terpenuhinya kompetensi dan kinerja ini, ada 2 hal yang perlu diperhatikan. Pertama, yaitu aspek keahlian teknis (hard skills) agar karyawan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan fisik barang atau sistem dengan baik. Kedua, aspek soft skills yang didasari oleh sifat kepribadian atau karakter individu. (Coaching For Career)
Umumnya Atasan, ketika menyentuh aspek kepribadian, tidak memiliki cukup pengetahuan sehingga ketika bawahan bermasalah karena hal ini, Atasan menyerahkannya ke HR. Ini adalah hal yang wajar karena atasan di bidang non HR, jarang yang berlatarbelakang Psikologi. Ditambah lagi, tidak semua juga perusahaan memiliki personil HR yang berlatarbelakang dari Psikologi. (Coaching For Career)
Akibatnya, persoalan-persoalan kinerja karyawan yang berasal dari sikap-sikap yang keliru dalam menerima pekerjaan, masalah kedisiplinan, salah paham atau konflik akibat perbedaan gaya kepribadian, komunikasi yang tidak nyambung, kurang rasa tanggung jawab atas pekerjaan, dan lain-lain seringkali menjadi masalah rumit yang membuat kepala jadi pening. (Coaching For Career)
Oleh karena itu penting untuk memahami tentang ilmu perilaku atau kepribadian manusia, khususnya di tempat kerja. Dengan pengetahuan yang benar, maka Atasan atau personil HR dapat melakukan penanganan dengan tepat. Harapannya, karyawan dapat berkembang kepribadiannya untuk menjadi modal dalam peningkatan kompetensi dan memberikan kinerja (performance) sesuai target yang ditetapkan. (Coaching For Career)
Perlu ditekankan bahwa yang dimaksud dengan kepribadian di sini yaitu dalam konteks dunia kerja karena ilmu tentang kepribadian bisa mendalam atau luas cakupannya seperti psikologi klinis, psikologi eksperimen, dan lain-lain. Dengan demikian, penanganan yang dilakukan oleh Atasan atau HR masih dalam batas kemampuan umum. Ketika sumber masalahnya lebih dalam, tentu perlu dibantu profesional. (Coaching For Career)
Perlu juga dipahami bahwa kepribadian berbeda dari kompetensi. Berbeda juga dari performance. Bisa dikatakan bahwa kepribadian adalah tempat “menginduk”-nya kompetensi. Sedangkan performance adalah output nya. Berarti kepribadian merupakan dasar penentu. Jika bagus atau berkualitas kepribadiannya maka karyawan tersebut berpotensi besar untuk menjadi kompeten dan memberikan performance yang baik. (Coaching For Career)
Lalu apa saja penanganan yang dapat dilakukan oleh Atasan atau HR dalam mengembangkan kepribadian karyawan di tempat kerja ?
Dalam konteks dunia kerja, penting agar upaya penanganan dilakukan secara sistematis, terprogram dan terukur sehingga ketika terjadi rotasi ataupun pergantian orang, perusahaan tetap dapat menjalankannya.(Coaching For Career)
Langkah pertama upaya penanganan tentunya yaitu mengambil data terlebih dahulu atau identifikasi kondisi kepribadian karyawan melalui assessment. Ini perlu dilakukan agar kita mendapat data yang valid dan tidak menebak-nebak. Dari hasil assessment, kita bisa mengetahui apa aspek kekurangan karyawan sekaligus kelebihannya karena pasti dalam diri manusia ada kekuatan dan kelemahan. (Coaching For Career)
Langkah kedua, yaitu memberikan feedback hasilnya agar karyawan menyadari seperti apa dirinya. Tidak jarang orang memiliki pandangan yang keliru tentang dirinya, misalnya merasa dirinya sangat cerdas padahal tidak demikian. Langkah ketiga, yaitu merumuskan rencana pengembangan diri. Di sini kita mendiskusikan dengan karyawan, alternatif tindakan apa saja yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kekurangan diri. Idealnya Atasan dan HR bersama-sama terlibat. Langkah ke empat yaitu pelaksanaan intervensi. Bisa jadi salah satunya dengan cara mengikuti training.
Langkah terakhir yaitu evaluasi. Bisa dilakukan dengan cara assessment ulang untuk melihat tingkat kemajuan atau cukup dengan melihat perubahan sikap dan performance di tempat kerja. (Coaching For Career)
Dari semua langkah ini, mungkin muncul pertanyaan bagaimana orang yang tidak berlatarbelakng psikologi dapat melakukan assessment kepribadian ? Lalu jika sudah mendapat hasilnya, apakah bisa langsung dipahami atau apakah perlu pengetahuan yang cukup tentang ilmu kepribadian ? Jawabannya : Bisa. (Coaching For Career)
Pelatihan ini akan membantu peserta mempelajari dan memahami konsep-konsep kepribadian secara utuh pada porsi yang pas untuk keperluan dunia kerja. Tidak mempelajari hal-hal yang tidak relevan dengan dunia kerja. Peserta juga akan dipilihkan assessment tools yang mudah digunakan sehingga dapat dimanfaatkan di tempat kerja masing-masing. Peserta juga dapat berkonsultasi dengan Trainer selama menerapkan program ini di perusahaan tanpa dipungut biaya tambahan. Program ini dinamakan 3M Coaching. 3M adalah kependekan dari Mind, Mood dan Movement yang merupakan kategori dari kepribadian. (Coaching For Career)
Keunggulan dari program ini adalah pada ciri yang dimilikinya yang menjadi tantangan bagi semua pihak yang bergelut di bidang pengembangan orang, yaitu terukur. Kepribadian sesungguhnya bersifat kualitatif. Dengan ilmu Psikologi, kualitatif bisa diubah menjadi kuantitatif. Program ini bergerak lebih jauh yaitu meng-kuantitatif-kan yang kualitatif dan dapat diimplementasikan oleh orang yang tidak berlatarbelakang ilmu Psikologi. Program ini merupakan hasil perasan dari pengalaman Trainer di bidang training & development bersama ratusan perusahaan dan telah mulai diimplementasikan sejak tahun 1999. (Coaching For Career)
TUJUAN PELATIHAN
- Memahami tentang kepribadian orang dalam konteks dunia kerja
- Memahami perbedaan coaching dengan metode pengembangan lainnya
- Memahami langkah-langkah program dalam rangka coaching kepada karyawan
- Memahami assessment tools yang digunakan dan cara membaca hasilnya
- Memahami alternatif karir yang dapat ditempuh karyawan sesuai hasil assessment
- Mampu memberikan feedback atas hasil assessment
- Mampu merancang alternatif tindakan untuk mengatasi karyawan bermasalah
- Mampu menentukan kebutuhan training berdasarkan hasil assessment
OUTLINE MATERI
- Pengertian coaching dan perbedaan dengan metode pengembangan lainnya
- Hubungan antara upaya pengembangan orang dengan profit perusahaan
- Langkah-langkah program 3M coaching Hubungan program 3M coaching dengan penilaian kinerja
- Pengertian kepribadian dengan konsep Head – Heart – Hand
- Unsur-unsur kepribadian dalam kategori Head
- Unsur-unsur kepribadian dalam kategori Heart
- Unsur-unsur kepribadian dalam kategori Hand
- Alat ukur yang digunakan dalam memetakan kepribadian
- Format laporan profil kepribadian inti
- Perbedan antara potensi dan kompetensi
- Unsur-unsur pembentuk kompetensi
- Pengertian kompetensi dan contoh kompetensi
- Hubungan antara Head-Heart-Hand dengan Knowledge-Attitude-Skills
- Elemen-elemen potensi leader
- Perbedaan antara potensi leader dan kompetensi leader
- Metode pengukuran potensi leader
- Format laporan profil potensi leader
- Faktor-faktor yang mempengaruhi muncul tidaknya tingkah laku
- Prinsip pembentukan karakter
- Format penyusunan
- Coaching Plan
- Perbedaan antara performance dan kompetensi
- Visi dari kepribadian yang berkualitas berdasarkan konsep D-I-S-C
- Alternatif karir bagi karyawan berdasarkan konsep D-I-S-C
- The Power of Feedback
- Menyusun prioritas aspek feedback berdasarkan hasil assessment
- Alternatif tindakan untuk mengatasi kekurangan kepribadian karyawan
- Jenis training pengembangan kepribadian inti dan potensi leader
- Evaluasi akhir program 3M coaching
METODE
Ceramah interaktif Latihan mengerjakan tes Role play memberikan feedback hasil assessment Diskusi alternatif tindakan
FACILITATOR
Agustinar Ginanjar Somantri, Psi
Berpengalaman sebagai praktisi dan konsultan pengembangan sumber daya manusia selama lebih dari 20 tahun. Pengalaman konsultan di IMDC (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia) dan di MUC Consulting Group. Pengalaman praktisi sebagai pengelola dan pembina dari lebih 100 pengusaha lokal binaan Chevron Geothermal di program Local Business Development CGPO-I. Program ini menggunakan kombinasi metode assessment, training, coaching & counseling serta praktek proyek pengadaan barang dan jasa yang berjalan selama 5 tahun. Program ini berhasil memberi kontribusi yang signifikan bagi Chevron Geothermal dalam meraih penghargaan tertinggi Predikat Emas di program tahunan PROPER yang diselenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup RI. Juga sebagai kontributor dalam buku A Journey To Gold, KLH Juni 2013, bagian Local Business Development. Sebagai tim pengembangan masyarakat berhasil meraih 3 kali PROPER Emas dan 2 kali Green. Telah mengimplementasi ISO 9001 dan ISO 27001.
Menamatkan pendidikan Psikologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan studi Manajemen di UT. Pengalaman kerja terakhir sebagai People and Organization Development Manager di Mesco. Klien yang pernah ditangani antara lain, Indosat, DHL, Trelleborg, Saraswanti Indo Genetech, Universitas Binadarma, YMPG Matsushita Gobel, Dompet Dhuafa, Unilever Indonesia. Tiga tahun terakhir menjadi Coach bagi PT. ISDM, Daun Biru Engineering, Unggul Pawenang Sentosa dan menjadi nara sumber bagi UNDP – Mahkamah Agung RI untuk materi Talent Development.