Sejak dipopulerkan oleh Daniel Goleman lebih dari 10 tahun yang lalu, Emotional Intelligence (EI) menjadi salah satu topik yang banyak dibicarakan dalam area psikologi popular. Setelah itu sebuah ‘cabang’ ilmu yang lebih lengkap, Psikologi Positif semakin intens dikembangkan dan didiskusikan untuk lebih memahami sisi positif manusia, termasuk bagaimana mengelola emosi.
Pelatihan ini memberikan pemahaman yang updated mengenai pengelolaan emosi. Seperti juga yang disampaikan Goleman, mengelola emosi berarti memahami emosi kita karenanya pelatihan dimulai dari sebuah diskusi untuk memahami apa itu emosi dan apa saja spectrum dan intensitas emosi yang kita miliki.
Dengan pemahaman tersebut baru kita mengaitkan pembahasan mengenai pengelolaan emosi pada 3 aspek soft skill/managerial skills yang paling penting bagi professional/pemimpin: self, task dan people. Dengan singkatnya waktu, pelatihan ini akan memberikan prinsip-prinsip saja dalam framework pengelolaan emosi.
Overview EI
- Pengertian dan perkembangan pembahasan EI
- Mengenali dan memahami emosi: spectrum dan intensitas emosi
- EI dan kecerdasan manusia lainnya: Spiritual Intelligence, Adversity Intelligence, dll.
- EI yang diperlukan untuk menjadi profesional/pemimpin yang efektif.
EI dan Self Management
- Kaitan antara emosi, motivasi dan kinerja
- Mengelola emosi berarti mengenali, memahami penyebabnya dan mengelolanya.
- Mengelola beberapa emosi penting: kemarahan, kekecewaan/putus asa, kekhawatiran dan optimisme.
EI dan Task Management
- Efek emosi negatif terhadap efektivitas pengelolaan tugas
- Mengatasi kecemasan, kekurangpercayaan diri dan perfeksionis yang menghambat pengelolaan tugas
- Mengelolaa emosi dalam pengelolaan prioritas dan produktivitas diri
EI dan People Management
- Mengembangkan empati dan basis relasi yang sehat
- Mengenali, memahami dan meningkatkan emosi positif pada tim
- Mengelola staf dengan emosi negatif
- Mengelola emosi untuk keperluan coaching dan konseling