Mengapa Pemimpin harus mendengarkan ?
Tercapainya performa kerja tidak terlepas dari adanya kolaborasi dari atasan dan tim operasional.
Tercapainya prestasi, terpenuhinya target kerja dalam organiasi adalah manifestasi efektivitas kerjasama tim yang diperoleh dari komunikasi efektif dalam menghadapi persoalan obyektif atau dalam mencari solusi melalui interaksi sesama rekan kerja.
Dari hasil peta potensi organisasi tingkat social enggagement terdeteksi 70% lebih tidak berimbang normal dengan tingkat work engagement terdeteksi hanya 30% besarnya. Hal ini menunjukkan adanya potensi persoalan operasional yang tidak efektif penyelesaiannya.
Secara kualitatif, maka pola penyelesaian persoalan melalui komunikasi berfungsi tidak efektif bahkan menjadi salah satu penyebab pimpinan menjadi tidak diindahkan oleh tim pelaksana di operasional. Untuk memastikan pola penyelesaian masalah sesuai standar pola komunikasi efektif maka diperlukan pengembangan keterampilan pemimpin dan tim dalam berkomunikasi. Pemimpin efektif memimpin saat ia hadir (present), sebagai salah satu perannya dalam memimpin kegiatan operasional. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan sesi workshop “Present Leaders by Coaching Technique ”
TUJUAN
Memastikan pemimpin dan tim di lapangan operasional mengetahui perannya dalam standar penyelesaian persoalan melalui komunikasi terpola dengan keterampilan mendengarkan. Penguasaan penyelesaian masalah melalui Teknik Coaching (mendengar efektif).
MANFAAT
- Pemimpin dan Tim memiliki keterampilan untuk mengindahkan manajemen.
- Setiap pemimpin dan tim memiliki pola komunikasi efektif dalam berinteraksi dan mencari solusi (problem solving).
- Manajemen memiliki budaya perbaikan perilaku kerja profesional melalui pola interaksi (peer coaching).
- Pemimpin hadir dan terampil berkomunikasi sebagai performance improvement.
- Memiliki kebiasaan (budaya) baru untuk menyelesaikan persoalan hingga work engagement dan social engagement kembali sehat.
OUTLINE
Coaching Technique (Effective Listening)
- Teknik hadapi konflik melalui Coaching Technique. Yaitu keterampilan mengajukan pertanyaan sebagai bentuk layanan yang bertujuan untuk membantu individu menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi atau menuju suatu perubahan dengan cara mendampingi individu dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki (Muis Ismarly, 2022).
- Coaching Technique ini adalah keterampilan bertanya, sebagai teknik dan tahapan individu menemukan solusi kreatif dari dalam dirinya sendiri. Hal ini dapat dilakukan dalam kegiatan one on one coaching (peer coaching) atau Group Coaching.
METODE
- DISKUSI & TANYA JAWAB
-
-
- Hubungan interaktif (two way communication), efektif dalam penyampaian konsep pemahaman kepada peserta didik. Diberikan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
- (Gage & Berliner, 2022)
-
COACHING TECHNIQUE
- Tahapan Individu dapat menyadari potensi dan mengetahui peningkatkan performa untuk dirinya dan organisasi. Teknik Group Coaching dapat dilakukan sebagai kegiatan proses kelompok untuk memaksimalkan potensi, pengalaman dan kebijaksanaan dari individu yang terlibat untuk mencapai tujuan individu atau organisasi.
-
- SIMULASI
- Model pembelajaran simulasi adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara meniru atau merekayasa situasi sebenarnya untuk menggambarkan atau menunjukkan suatu proses, kondisi atau benda tertentu yang sedang dipelajari disertai dengan penjelasan lisan. Metode simulasi adalah bentuk metode praktik yang sifatnya untuk mengembangkan keterampilan peserta didik (ranah kognitif maupun keterampilan) dengan cara memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan atau keterbatasan untuk melakukan praktik di dalam situasi yang sesungguhnya. (Riadi, 2021)
Hasil Yang Diharapkan
- Pemimpin (leaders) dan tim memiliki kesadaran diri sebagai pemimpin dan tim pelaksana di dalam organisasi
- Mengetahui perannya secara teknis operasional dalam menyelesaian masalah di lapangan.
- Memiliki pola fikir terbuka untuk membuat kebiasaan baru (habit) sebagai perbaikan (performance Improvement).
FACILITATOR
Dra. Yunilia Juhana. MSi, – Psikolog yang lulus dari UI 1992 berprofesi sebagai Praktisi bidang spesialisasi Psikologi Industri dan Organisasi. Hingga kini secara kontinu berprofesi di lapangan menangani program-program pengembangan SDM dan Human Capital. Keahliannya dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi baik dijalankannay selama 30 tahun di Industri maupun di Lembaga Pemerintah memperkuat keahliannya untuk menekuni modifikasi perilaku manusia khusus di dalam industri dan organisasi.
Berperan sebagai Tenaga Ahli di KEMDIKBUDRISTEK, KEMENAG, KEMENTERIAN PUPR, MAHKAMAH AGUNG, dan beberapa Lembaga Pemerintah , Pemerintah Provinsi dan Kementerian lainnya serta BUMN yaitu Biro Klasifikasi Indinesia, PLN, PEGADAIAN dan beberpa BUMN lainnya.
Selain itu Pengalamannya duduk sebagai HR Manager pada Perusahaan manufaktur otomotif supplier (Astra) memperkuat keahliannya dalam program pengembangan SDM dan Human Capital di bidangnya. Menangani kasus kecelakaan kerja di pertambangan batubara PT. PAMAPERSADA Nusantara, BUMA dan PPA. Juga untuk bidang service retail, mengembangkan SDM operasional pada PT., Supra Boga Lestari (Ranch Market) serta perusahaan kosmetik Pabrik MANDOM Indonesia.
Selain itu peran sebagai Psikolog sekolah lebih dari 7 tahun hingga kini dan sempat sebagai Psikolog Klinik RS UIN Syarif Hidayatullah memperluas keterampilannya meningkatkan perilaku manusia sebagai SDM dan Human Capital lebih efektif dan sejahtera yang berimbas kepada keuntungan industri dan efektivitas organisasi. Pengalaman di bidang Psikologi Pendidikan sempat membawanya ke luar negeri bekerjasama dengan NESTLE Myanmar (Asia Tenggara) memberikan Psikologi Pendidikan untuk Keluarga dan para pendidik di Negara tersebut seama 2018 hingga 2019. Juga melakukan terobosan sebagai Psikolog menyusun alat ukur mendeteksi cepat perilaku manusia untuk kepentingan penyusunan program Pengembangan Human capital.
Hingga saat ini efektif berperan sebagai Psikolog di Lembaga-lembaga BPPT (BRIN), Kontraktor Tambang Batubara PAMAPERSADA Nusantara, BUMA, MANDOM Indonesia, PLN Pulogadung dan Gandul, KEMDIKBUDRISTEK, Kementerian PUPR dan lembaga serta industry lainnya.