Latar Belakang
Aspek safety di lingkungan industri (perusahaan) saat ini tidak lagi sekedar melaksanakan amanat UU Keselamatan Kerja semata, tapi lebih dari itu telah menjadi fokus untuk me-manusia-kan manusia di lingkungan kerjanya.
Bagaimana agar karyawan yang bekerja merasa aman dan nyaman saat bekerja menjadi sangat penting, agar mereka fokus dalam bekerja, penuh dedikasi, integritas dan loyal.
Bahkan lebih dari itu, kitapun harus berfikir agar proses produksi yang berlangsung dalam suatu perusahaan tidak mencemari lingkungan. Jadi kata kuncinya adalah bagaimana menjamin suatu pekerjaan yang aman bagi karyawan, manajemen, mitra kerja, produk, alat / permesinan, dan juga lingkungan.
Tentu banyak materi safety yang diperlukan seperti Safety Fundamental, Safety Management System, Hazardous Material, Material Safety Data Sheet, Personal Protective Equipment, dan lain – lain. Itu semua penting. Tapi ada yang lebih penting lagi yaitu masalah Safety Culture.
Safety Culture dibangun oleh 2 unsur utama, yaitu Safety Knowledge dan Safety Behavior. Selama ini banyak perusahaan yang kurang menyentuh safety behavior, ini ini adalah kata kunci agar semua karyawan memiliki safety awareness yang build in dalam dirinya.
Manfaat Training Safety Culture Planning
Setelah mengikuti Training Safety Culture Planning ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk:
Memahami secara komprehensif akan pentingnya mengimplementasikan aspek safety secara automatically atas dasar sebuah kesadaran, dan setiap karyawan akan tersentuh untuk memiliki high awareness terhadap segala potensi bahaya di lingkungan kerjanya, baik bahaya terhadap dirinya, orang lain, atau lingkungannya. Akhirnya diharapkan terminology zero accident akan menjadi perhatian utama seluruh entitas perusahaan, termasuk share holdernya.
Outline Training Safety Culture Planning
Materi Training Safety Culture Planning yang akan dibahas adalah :
- Pengertian Safety Culture
- Various Culture in a Company
- Safety Knowledge & Safety Behavior
- Proses Pembentukan Safety Culture
- Effotrs to Guarantee Safety Culture
- Construction of safety Information
- Atmosphere of Trust
- Respect to Knowledge, Ability & Experience
- Learning Culture
- Safety Culture Planning
- Safety Policy
Metode
Training Safety Culture Planning dilaksanakan dengan metode:
- Pembelajaran andragogi dan latihan – latihan
Facilitator Training Safety Culture Planning
DR. Ir. Dede Farhan Aulawi, MM, CHT
Adalah praktisi SDM di sebuah BUMN dan akademisi di bidang pemberdayaan manusia dengan pengalaman lebih dari 18 tahun. Pendidikan formal yang telah ditempuhnya diantaranya Politeknik Mekanik Swiss ITB, Manajemen perdagangan International, Teknik dan Manajemen Industri, Manajemen SDM, dan juga Business Intelligent di University Aix Marseille France menunjukkan ketertarikannya pada dunia bisnis dan pengembangan SDM. Beliau telah memberikan banyak pelatihan di berbagai kota seperti Bandung, Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, Malaysia dan Hongkong.