Operation Training

Lean Manufacturing Strategy

OVERVIEW : Lean Manufacturing dapat didefinisikan sebagai salah satu konsep manajemen total yang telah terbukti memberikan dampak signifikan di banyak perusahaan dunia. Konsep yang awalnya muncul di Jepang ini telah menjadikan banyak perusahaan  mencapai profit yang tinggi bukan dengan tingginya harga dan volume penjualan, tapi dengan proses yang efisien dan biaya rendah, serta perbaikan yang terus menerus. Di dalam pelatihan ini peserta akan diberikan pemahaman secara komprehensif terkait Filosofi dan Perkembangan Konsep Lean Manufacturing dan Aplikasinya dalam Cost Reduction in Manufacturing Operation, Reduction Cost, Profit = Price – Cost, bukan Price = Cost + Profit,Identifikasi pemborosan, ketidak-seimbangan, dan kelebihan beban (Muda, Mura, Muri), Perataan proses produksi (heijunka),Konsep one piece flow, Just in time, produksi pada waktu dan jumlah yang dibutuhkan, Produksi system tarik (pulling system), Zero inventory dan zero defect, Otomasi proses (jidoka), built in quality dan error proofing (pokayoke), Kebijakan 5R/5S dan aplikasi dalam tempat kerja (gemba), dll. Tujuan : Perusahaan menerapkan lean manufacturing adalah untuk mendapatkan pengurangan biaya operasi dan meningkatkan kinerja manufaktur lainnya, melalui : Mengeliminasi pemborosan. Untuk membuat pekerjaan lebih mudah untuk dimengerti, untuk dilakukan dan untuk diatur. OUTLINE : Filosofi dan Perkembangan Konsep Lean Manufacturing dan Aplikasinya dalam Cost Reduction in Manufacturing Operation Reduction Cost, Profit = Price – Cost, bukan Price = Cost + Profit Identifikasi pemborosan, ketidak-seimbangan, dan kelebihan beban (Muda, Mura, Muri) Perataan proses produksi (heijunka), Konsep one piece flow Just in time, produksi pada waktu dan jumlah yang dibutuhkan Produksi system tarik (pulling system) Zero inventory dan zero defect Otomasi proses (jidoka), built in quality dan error proofing (pokayoke) Kebijakan 5R/5S dan aplikasi dalam tempat kerja (gemba) Perbaikan terus menerus (kaizen) Perbedaan antara kaizen dan inovasi Pembentukan gugus kendali mutu (QCC) Kelompok belajar/improvement (Jishuken) Best practice dalam Lean Manufacturing Action Plan and Recommendation Studi kasus dan diskusi Facilitator Joko Suparto Memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang akuntansi, keuangan, treasury, audit, kontrol keuangan, perpajakan, dan manajemen. Selain memiliki keahlian di bidang keuangan dan akuntansi, beliau juga memiliki kompetensi dalam hardware dan software melalui berbagai pelatihan dan workshop. Sepanjang kariernya, beliau telah menduduki berbagai posisi strategis sebagai Senior Auditor, Senior Manager, General Manager – Finance & Accounting, hingga Finance Director di perusahaan lokal maupun multinasional. Industri yang pernah beliau tekuni mencakup perbankan, properti & perhotelan, farmasi, logistik, consumer goods & trading, telekomunikasi, minyak & gas, serta perkebunan kelapa sawit. Selain aktif dalam dunia korporasi, Joko Suparto juga berperan sebagai narasumber dalam berbagai pelatihan dan workshop di bidang analisis bisnis, perencanaan keuangan, manajemen treasury, audit investigasi, manajemen investasi, serta penerapan standar akuntansi seperti IFRS dan PSAK. Beliau juga memiliki pengalaman memberikan pelatihan di berbagai perusahaan besar, termasuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., PT Indomobil Group, PT Astra Honda Motor, PT Bank J Trust, PT Telkom Indonesia, dan banyak lainnya. Dengan latar belakang pendidikan Magister Manajemen di bidang keuangan serta Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, beliau juga memegang berbagai sertifikasi profesional seperti Certified Accountant (CA). Saat ini, beliau menjabat sebagai Co-Founder & Director di MBA Consultant, dosen di beberapa universitas swasta, serta trainer dan konsultan bagi berbagai perusahaan.

Sustainability Procurement Practices

Digitalisasi arsip telah menjadi kebutuhan penting bagi perusahaan untuk mengelola arsip secara lebih efektif. Pengarsipan bukan hanya tugas bagian administrasi; semua lini manajerial dalam perusahaan seharusnya memiliki kemampuan dalam mengelola setiap arsip yang dihasilkannya. Program pelatihan “Administrasi dan Digitalisasi Arsip” dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam proses administrasi dan digitalisasi arsip, sehingga peserta dapat mengelola arsip perusahaan dengan lebih efisien dan efektif. Sasaran Pelatihan: Memahami pengelolaan dokumen yang mudah ditelusuri. Memahami proses pengendalian dokumen (document control). Memahami penyimpanan dokumen yang cepat, efektif, dan efisien. Memahami konsep e-filing system. Memahami secara komprehensif persyaratan sistem manajemen dokumentasi. Memahami kebijakan-kebijakan yang perlu dituangkan dalam pengendalian dokumen. Target Peserta: Pelatihan ini ditujukan untuk staf administrasi, manajer, dan profesional lain yang bertanggung jawab dalam pengelolaan arsip dan dokumentasi perusahaan. Outline Materi Hari Pertama: Document Filing System Ruang lingkup document control dan filing system. Prinsip klasifikasi. Klasifikasi abjad: sistem kamus, sistem ensiklopedia, dan sistem geografis. Klasifikasi angka: sistem pemberkasan desimal, sistem pemberkasan kronologis, dan klasifikasi alfanumerik. Pengindeksan dan kualitas indeks. Pengindeksan kata penting. Pengindeksan alfabetikal. Prosedur pemeliharaan dokumen. Pengawasan dokumen. Pengelompokan dokumen. Pengelolaan ruang dokumen. Masalah umum filing. Konsep 5S dalam pengelolaan dokumen. Hari Kedua: Digitalisasi Arsip Hardware dan software yang digunakan dalam sistem pengarsipan elektronik. Perancangan dan perencanaan sistem dan struktur arsip elektronik. Teknik dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam meng-capture dokumen menjadi dokumen elektronik. Sistem penyimpanan dan retensi arsip elektronik. Cloud computing. Teknik pengendalian sistem pengarsipan elektronik. Microfilm dan electronic data. Pengendalian Dokumen Berdasarkan ISO 9001:2015 Pengantar ISO 9001:2015. Elemen dokumen. Tugas dan tanggung jawab pengendali dokumen. Mengenal pendekatan proses pendokumentasian. Mengidentifikasi dokumen dan pemilik dokumen di setiap bagian. Mengenal dan memahami jenis dokumen (internal dan eksternal). Menyusun dan mengembangkan daftar induk dokumen. Pengendalian dokumen secara sentralisasi vs desentralisasi. Proses revisi dan pemeliharaan dokumen. Penanganan soft copy dokumen. Tips untuk penulisan dokumen. Kiat-kiat dalam menerapkan pengendalian dokumen. Diskusi Umum dan Studi Kasus Facilitator Deni Danasenjaya, SE. MM Telah bekerja dalam bidang logistik dan operasi perbankan sejak tahun 1995. Sejalan dengan itu pengalaman dia telah menjalankan berbagai program pelatihan di SCM, HSE serta strategi pengadaan logistik dan telah menulis beberapa artikel dan tulisan dengan topik di manajemen, biaya tersembunyi dalam distribusi dan transportasi, ISO 14000 dan logistik. Dia menghabiskan beberapa tahun bekerja sebagai Asisten Senior PT. Bank Inter-Pacific Tbk. sedangkan sebelumnya ia bekerja di PT. Bank Niaga Tbk dan Perusahaan Jasa Penyedia Logistik di Jakarta.

Lean Improvement and Implementation Using Quality Tools

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, pendekatan Lean telah menjadi pilihan utama bagi banyak organisasi di seluruh dunia. Lean Improvement bertujuan untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas, serta mempercepat waktu produksi melalui metode yang terstruktur dan berfokus pada nilai tambah bagi pelanggan. Melalui penggunaan Quality Tools, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara sistematis, memastikan bahwa setiap proses berjalan sesuai standar yang diharapkan. Pelatihan ini dirancang untuk membantu para profesional memahami prinsip-prinsip Lean dan mengimplementasikannya secara efektif dengan dukungan berbagai alat kualitas, seperti Root Cause Analysis, 5 Whys, Fishbone Diagram, dan lainnya. Pelatihan ini memberikan wawasan tentang bagaimana Lean dan Quality Tools dapat bekerja secara sinergis dalam mencapai perbaikan yang berkelanjutan. Peserta akan belajar cara mengaplikasikan alat-alat ini dalam situasi nyata di lingkungan kerja mereka, mempercepat proses pengambilan keputusan, dan mendorong budaya peningkatan berkelanjutan di seluruh organisasi. Dengan memahami dan mempraktikkan konsep-konsep ini, diharapkan peserta mampu membawa perubahan positif yang signifikan, yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memaksimalkan kepuasan pelanggan serta daya saing organisasi di pasar. Tujuan : Peserta memahami kebutuhan untuk melakukan improvement Peserta training mampu melakukan improvement dan implementsasi lean di area kerjanya dengan mempergunakan quality tools Proses improvement dapat dimonitor top management organisasi peserta training Hasil dari training dapat dipergunakan sebagai bahan untuk proses implementasi system management mutu ISO 9001:2015 Peserta : Top Management, Manager, Agent of change di organisasi, Management representative dan pihak lain yang ingin melakukan improvement Outline Training  : Training Sesi pertama : Quality awareness Memahami definisi kualitas Memahami definisi pelanggan dan persyaratannya (termasuk study kasus) Mengapa kualitas penting Improvement Vs Innovation Story telling mengenai organisasi yang tidak mau melakukan improvement Mengapa organisasi tidak mau melakukan improvement? Apa yang mampu membuat sebuah organisasi semakin berkembang atau malah bangkrut Kenapa karyawan tidak melakukan performa terbaik bagi organisasi (termasuk study kasus) Apakah pemborosan yang terjadi dalam proses produksi Bagaimana melihat / menangkap suatu pemborosan (termasuk study kasus) Urutan langkah dalam melaksanakan improvement menuju implementasi lean. Komitment management Penetapan time frame kegiatan improvement Penetapan team improvement dan tugas/ tanggung jawabnya Penetapan sasaran / hasil yang ingin dicapai setelah program improvement dijalankan Promosi kegiatan improvement Kick off kegiatan Pelatihan untuk team Latihan / simulasi improvement Implementasi pada area / lokasi kerja di organisasi Monitoring hasil implementasi Standarisasi hasil improvement Training Sesi kedua : Implementasi awal improvement Memahami berbagai quality tools yang dapat dipakai untuk improvement Pemahaman 5R Simulasi implementasi 5R Melihat kondisi actual Membuat rencana implementasi 5R Implementasi rencana 5R Monitoring hasil 5R Audit 5R oleh dept / kelompok lain Training sesi ketiga : Quality tools dalam improvement Pemahaman 7 QC tools Pemahaman delta Simulasi penggunaan 7 QC tools Audit dan monitoring hasil implementasi 5R dari training sesi kedua Training sesi keempat : QCC yang dapat meningkatkan produktivitas Pemahaman QCC/GKM Pembentukan team QCC Penetapan tema dan target dari masing-masing team QCC Menentukan rencana kerja untuk setiap team QCC Implementasi QCC Training sesi kelima : setiap orang bisa melakukan kaizen Pemahaman kaizen Pembentukan team kaizen Penetapan tema dan target dari masing-masing team kaizen Menentukan rencana kerja untuk setiap team kaizen Implementasi kaizen Audit dan monitoring hasil implementasi QCC dari training sesi keempat Training sesi keenam : Pengendalian hasil improvement dengan poka yoke Pemahaman poka yoke Simulasi pembuatan poka yoke Implementasi poka yoke terhadap hasil improvement 5R, QCC dan Kaizen Audit dan monitoring hasil implementasi Kaizen dari training sesi kelima Training sesi ketujuh : Lean dan six sigma Pemahaman lean Pemahaman six sigma Study kasus implementasi lean dan six sigma Training sesi kedelapan : Total Quality Management Pemahaman TQM Sharing 14 prinsip Toyota ways Continous improvement sebagai pembeda winner dan looser Penyebab utama kegagalan implementasi continous improvement dan solusinya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 sebagai sarana implementasi continous improvement Training sesi kesembilan : Intepretasi ISO 9001:2015 Memahami Sistem Managemen Mutu ISO 9001:2015 & persyaratan-persyaratannya. Dapat mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu di area kerja Simulasi pembuatan dokumen ISO 9001:2015 Training sesi kesepuluh : Internal Quality Auditor course Memahami intepretasi kontekstual dari standard ISO 9001:2015 dari sudut pandang auditor Simulasi audit Facilitator :

Online Training : Writing Beyond Procedures

FOR ADVANCED SOP DEVELOPERS 90% Procedures di tempat kerja hanya berisi panduan kerja yang sudah umum–pada akhirnya tidak digunakan dan menjadi arsip, apabila Procedures mengandung metrics (KPI’s Balanced Scorecard, SLA’s, Risk Management dll) maka ia akan menjadi dokumen yang dinamis karena akan digunakan setiap saat. –Ady Subagya 90% Pengguna Prosedur hanya memerlukan Ketentuan/Pedoman, hanya pemula yang memerlukan Prosedur/ langkah step-by-step—sehingga Pembuat Prosedur harus menguasai pembuatan Ketentuan/Pedoman.—Ady Subagya Ada setidaknya dua fakta mencengangkan dari sebuah mini-Survey yang diadakan pada tahun 2008-2010 dengan responden peserta pelatihan Pembuatan/ Penulisan Prosedur. Salah satu hasil survey yang mencengangkan tersebut adalah bahwa 90% penulis Prosedur tidak terlatih! Hal inilah yang membuat Prosedur ditempat kerja menjadi counter-productive dan seringkali hanya berfungsi menjadi dokumen arsip. Hasil survey yang satu lagi adalah bahwa hanya 2 dari 20 orang yang benar-benar belajar dari SOP/ Procedure, yang lainnya mengatakan susah membacanya, lebih enak telepon pembuatnya atau bagian Sisdur atau menanyakan langsung kepada pihak yang lebih paham. Apabila Prosedur di tempat kerja tidak efektif, ada tetapi tidak digunakan—buat apa membuatnya? Lebih baik menggunakan Flowchart untuk membuat Prosedur yang wajib saja—praktis, pendek dan sederhana, toh tidak digunakan juga. Hampir semua pengembang dan pembuat Prosedur mempunyai pertanyaan serupa—“Bagaimana membuat Prosedur yang praktis dan mudah dibaca dan dpahami oleh Penggunanya. Sebenarnya jawabannya sederhana, buatlah Prosedur dengan format yang cocok untuk masing-masing Penggunanya, toh tidak ada aturan yang baku bahwa Prosedur harus berformat ini dan itu. Tetapi, apakah ada jaminan Prosedur yang enak dan mudah dibaca akan digunakan seterusnya? Jawaban dari pertanyaan terakhir sangat terkait dengan pelatihan Writing Beyond Procedure. Pelatihan ini membekali peserta dengan ketrampilan-ketrampilan: Bagaimana membuat Prosedur berformat Gambar dan Video? Apakah ada ketentuan yang mengesahkan Prosedur berformat Gambar dan Video?; Bagaimana membuat Prosedur berbasis Proses; Mengetahui Proses mana yang unik sehingga memerlukan metode (Prosedur), dan proses mana yang generik sehingga pelatihan-pelatihan dapat menggantikan Prosedur; Bagaimana membuat Ketentuan/ Guideliness yang mengandung Panduan? Bagaiamana membuat Kebiakan/ Policy yang mengandung Panduan? Bagaimana ‘merubah’ Ketentuan dan Kebijakan menjadi Prosedur yang mengikat? Outline Materi Filosofi dan difinisi proses bisnis, prosedur dan instruksi kerja SOP dan hubungannya dengan fundamental business systems ISO 9000Sesi ini membekali peserta dengan persespi umum mengenai SOP mulai dari pemahaman peristilahan (misalnya: manajemen, system, proses, dokumen, record, prosedir, instruksi kerja dll) hingga pendekatan penulisan SOP berdasarkan standar internasional ISO 9000. Fasilitator mengulas persamaan SOP dengan Prosedur, Juklak, Juknis dan Protap, juga menggambarkan secara umum bagaimana SOP selama ini dibuat. SOP LifecyclePeserta ditunjukkan dengan berbagai SOP yang tidak dinamis, SOP yang dibuat berdasarkan Write what you do! Dan peserta diajak merubah salah satu SOP tersebut menjadi SOP yang dinamis dan mengikuti siklus SOP Lifecycle. Business process mapping (BPM), analisa keefektifan proses bisnisPada sesi ini peserta memahami beragam jenis proses bisnis, mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah, peserta berlatih memetakkan proses bisnis sebuah organisasi kelas menengah dagang mebel dan berlatih membedakan proses utama (core process) dan proses pendukung (support process), latihan selanjutnya adalah menetapkan proses kerja yang memerlukan SOP, KPI, dan SLA. Peserta mempelajari jenis process modelling. Peserta diajak membuat BPM As Is dan Should-Be. Manual, Process map, Guidelines dan ProcedureSetiap oganisasi membutuhkan Manual atau Pedoman yang berisi Kebijakan, Nilai, Peraturan Umum, Ketentuan Umum (Guidelines), Process map yang sangat penting digunakan sebagai acuan membuat Prosedur, bahkan seringkali Ketentuan yang dibuat jelas dapat menggantikan Prosedur. Pada sesi ini peserta berlatih membuat Kebijakan dan ketentuan yang menjadi acuan dalam membuat Prosedur. Format SOP: Simple steps, hierarchy, flowchart, graphical dan videoPada sesi ini peserta mempelajari dan membuat sedikitnya 2 format SOP, simple steps, hierarchical, flow-chart, graphical dan video. Fasilitator memperagakan bagiamana membuat graphical SOP untuk jenis SOP administratif (SOP Penanganan keluhan pelanggan, SOP Pembelian) Pada sesi ini Fasilitator mendemonstrasikan bagaimana membuat SOP Flowchart muti-user dengan berbagai model sesuai process parameters. Beberapa pictorials dan video SOP juga akan ditunjukkan. Manual Pembuatan ProsedurSesi ini adalah sesi dimana peserta menerima contoh Prosedur Pembuatan Prosedur dan berlatih merubahnya supaya sesuai dengan organisasi masing-masing, dan bahkan dapat dirubah menjadi Manual Pembuatan Prosedur. Persyaratan Pelatihan ini dirancang bagi mereka yang sudah terlibat dalam tim penulisan SOP. Pelatihan ini bukan untuk Pemula. Fasilitas Peserta mendapat sebuah Workshop kit berisi materi hardcopy, CD berisi kumpulan contoh SOP, jenis SOP, panduan menulis SOP (SOP penulisan SOP)

Online Training : Mastering QC 7 Tools for Problem Solving & Improvement – 1 Day

QC 7 Tools  adalah tools yang sangat berguna sekali dan merupakan tools yang sangat ampuh untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi khususnya dalam suatu proses (produksi / manufaktur). Dengan menggunakan QC 7 Tools permasalahan akan dapat ditangani secara terstruktur, tepat, akurat dan cepat. Dalam sebuah industri manufaktur, terdapat 2 bagian besar yaitu proses pembuatan suatu produk dan produk yang dihasilkan itu sendiri. Satu hal yang sama didalam 2 bagian besar tesebut adalah kedua-duanya dapat menghasilkan suatu “Problem”. Dimana problem yang dihasilkan dalam proses pembuatan akan mengakibatkan meningkatnya biaya produksi dan problem yang dihasilkan dari suatu produk akan menurunkan performance dari produk tersebut. Dengan menggunakan QC 7 Tools, problem-problem tersebut dapat diatasi. Dalam perkembangannya QC 7 Tools tidak hanya digunakan sebagai alat untuk problem solving tetapi dapat juga digunakan sebagai tool dalam proses improvement suatu proses / product. Outline Materi Peserta training dapat menggunakan fungsi-fungsi dalam QC 7 Tools untuk memecahkan suatu permasalahan dan dapat membuat suatu improvement untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. Peserta training dapat melakukan observasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan metode 3-Gen dan dapat membuat suatu Grafik (Tools ke-1) sebagai hasil dari observasi tersebut. Peserta training dapat mengolah hasil observasi ke dalam bentuk Pareto Chart (Tools ke-2). Dengan tools yang kedua ini, penanganan suatu masalah akan dapat terselesaikan dengan cepat, tepat dan akurat serta dapat menurunkan permasalahan sampai 80% dengan tindakan yang hanya 20%. Dengan metode analisa 4M (Man, Material, Method, Machine) melalui Fish Bond Analysis (tools ke-3), permasalahan yang telah ditetapkan melalui pareto chart dapat diselesaikan dengan tepat sasaran. Peserta training juga akan mempelajari bagaimana keadaan ideal (“Ideal State”) suatu mesin/proses melalui pemahaman “Natural Deterioration” dan “Forced Deterioration” sehingga kerusakan / problem yang terjadi tidak akan terulang lagi. Peserta training juga akan mempelajari konsep 2-Gen (Fundamental Function dan Fundamental Condition) sehingga fungsi dari masing-masing part dari suatu mesin / peralatan dapat berfungsi secara maksimal dan tepat guna Peserta training, melalui pemahaman Scatter Diagram (tools ke-4) akan dapat memilah-milah apakah suatu keadaan mempunyai korelasi terhadap suatu permasalahan atau tidak. Peserta training juga akan mempelajari fungsi dari Check Sheet (tools ke-5) yang berguna untuk mengumpulkan data secara praktis. Suatu proses manufacturing pasti akan menghasilkan output yang tidak seragam, padahal idealnya output yang dihasilkan harus mempunyai keseragaman yang tinggi. Dengan menggunakan Histogram (tools ke-6), “Quality of Product” akan selalu terkontrol di level yang tinggi. Control Chart (tools ke-7), merupakan tool yang mengontrol keseluruhan hasil kerja. Dengan adanya tool ini penyimpangan yang terjadi akan dapat cepat diketahui untuk segera dilakukan perbaikan. Ketujuh tools dalam QC 7 Tools juga dapat diimplementasikan sebagai tools dalam sebuah improvement. Untuk itu peserta training juga akan mempelajari prinsip-prinsip sebuah improvement, mengapa harus dilakukan suatu project improvement. Improvement pada dasarnya adalah mengeliminasi pemborosan. Untuk itu peserta training juga akan mempelajari jenis-jenis pemborosan. Metode Pelatihan Dialog Interaktif / Sharing / Diskusi Grup Latihan di Kelas Study Kasus Durasi Pelatihan 1 hari (5 jam) Peserta Teknisi,Supervisor,Foreman Maintenance/Engineering, Line Leader, Kepala Regu, Supervisor Produksi, Manager Maintenance, Produksi dan lain-lain.F

Online Training : Procurement Fraud

Fraud dalam Procurement bisa menimpa siapa saja, tanpa melihat jenjang jabatan ataupun struktur organisasi perusahaan. Bentuk fraud dalam procurement mulai dari “menjual informasi”, mengatur pra-kualifikasi, bidding, evaluasi kinerja, hingga bersikap diskriminatif terhadap vendor, dengan tujuan memperoleh “success fee”. Fraud terjadi di perusahaan/institusi yang prosedur dan sistem pengawasannya lemah. Perilaku ini menimbulkan kerugian finansial bagi perusahaan. Diperlukan sistem dan pengetahuan yang memadai untuk mencegah, mendeteksi, dan mengurangi resiko terjadinya fraud. MANFAAT PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan memiliki kemampuan untuk: Mendeteksi potensi fraud dalam siklus procurement dan manajemen perusahaan  Dapat menganalisa proses procurement dengan metode yang tepat dan efektif Dapat mengembangkan metodologi investigasi dan prosedur preventif action Mengembangkan kemampuan lesson learnt dari setiap kasus fraud yang terjadi  Memahami pentingnya penerapan integritas dan good governance di perusahaan/institusi. METODE PELATIHAN Class presentation, discussion, study analysis, dan video presentation, dengan konsep: 20% teori berdasarkan literatur praktisi 40% analisa best practices dan benchmarking antar industri 40% studi kasus nyata dan diskusi brainstorming antara trainer dengan peserta TARGET PESERTA Para Profesional di bidang: Supply Chain/Logistik, Procurement/Purchasing, Komite Pembelian, Unit Layanan Pengadaan. GA, Administrasi Kontrak, Legal Perusahaan, Finance. Internal Auditor, Compliance Unit, Quality Assurance.  Supervisor/Manager yang terlibat dalam proses supervisi dan pengawasan internal. Yang ingin meningkatkan kompetensi di bidang ini. OUTLINE PELATIHAN Hari Pertama   Fraud on Procurement Process Code of Conduct & Conflict of Interest Guidance Whistle Blower System Corporate Culture  & Compliance System Case study & closing review Hari Kedua   Type & Modus of Fraud Fraud Detection Methods   Fraud Risk Assessment: Contract & Bribery Investigative Audit Case study & closing review

Online Training: Forecast Accuracy Training for Supply Chain

Program training Forecasting Accuracy for Supply Chain, dibangun untuk menjawab permasalahan yang timbul pada perusahaan yang memiliki tingkat kegiatan Supply Chain (Mata Rantai Pasokan) yang tinggi, sehingga dibutuhkan perkiraan yang tepat (forecasting accuracy) terhadap persediaan barang (stok) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Banyaknya perusahaan retail yang belum siap untuk melakukan perkiraan kebutuhan atau permintaan pelanggan pada event-event tertentu menyebabkan terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan atas suatu produk, sehingga mengakibatkan melonjaknya biaya operasional yang tidak disadari demi menjaga kepuasan pelanggan yang berasal dari jalur distribusi, durasi ketersediaan barang, dan kesiapan sumber daya manusia untuk menanganinya, yang berujung pada kerugian perusahaan. Menghitung akurasi perkiraan permintaan adalah suatu proses untuk menentukan akurasi perkiraan yang dibuat untuk memenuhi permintaan pelanggan terhadap suatu produk, dan memahami serta memprediksi permintaan pelanggan kepada produsen dan/atau distributor guna menghindari resiko kelebihan atau kekurangan persediaan termasuk mempertahankan tingkat persediaan yang cukup, tetapi disisi lain bahwa perkiraan yang dibuat tidak pernah sempurna, sehingga diperlukan untuk mempersiapkan permintaan yang sebenarnya untuk tujuan mempertahankan inventarisasi yang optimal dan rantai pasokan yang efektif, atas pentingnya perkiraan permintaan yang akurat. Sasaran Pelatihan Dapat memperkirakan waktu yang tepat atas adanya event-event tertentu Dapat melakukan antisipasi terhadap persediaan barang produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Dapat menghilangkan biaya overhead operasional, akibat kelebihan dan/atau kekurangan barang persediaan (stok) Dapat menyusun dan membuat perkiraan yang akurat atas terjadinya kelebihan atau kekurangan barang persediaan. Outline Materi Pengertian forecasting accuracy supply chain Pemahaman yang mendalam terhadap pengertian Supply Chain Fungsi dan peranan forecasting accuracy supply chain Faktor yang mempengaruhi terjadinya kelebihan atau kekurangan barang persediaan Forecasting and Aggregate Planning Teknik dalam membuat forecasting pada supply chain Strategi program Tutorial yang dikombinasikan dengan diskusi untuk mendapatkan pemahaman pada permasalahan yang terjadi dan memberikan solusi yang terbaik terhadap kondisi kelebihan atau kekurangan barang persediaan Melakukan simulasi dengan mempergunakan metode proses imitasi (substitusi), dalam melakukan transformasi pengetahuan dan pengalaman, sehingga mudah diimplementasikan pada alam nyata Durasi : 2 hari kerja atau 16 (enam belas) jam Library references Hyndman, R.J., Koehler, A.B (2005) “Another look at measures of forecast accuracy”, Monash University. Hoover, Jim (2009) “How to Track Forecast Accuracy to Guide Process Improvement”, Foresight: The International Journal of Applied Forecasting. Perez, Hernan David. Supply Chain Roadmap: aligning supply chain with business strategy. ISBN 978-1494200497 Oliver, R. K.; Webber, M. D. (1992) [1982]. “Supply-chain management: logistics catches up with strategy”. In Christopher, M. Logistics: The Strategic Issues. London: Chapman Hall. pp. 63–75. ISBN0-412-41550-X. Jacoby, David (2009). Guide to Supply Chain Management: How Getting it Right Boosts Corporate Performance. The Economist Books (1st ed.). Bloomberg Press. ISBN978-1-57660-345-1. Andrew Feller, Dan Shunk, & Tom Callarman (2006). BPTrends, March 2006 – Value Chains Vs. Supply Chains Blanchard, David (2010). Supply Chain Management Best Practices (2nd ed.). John Wiley & Sons. ISBN978-0-470-53188-4. Supply Chain Management SGS Consumer Testing Services, Retrieved 04/08/2013

Online Training: Advanced Warehouse Management Distribution & Transportation System

LATAR BELAKANG Di dalam dunia industri, peran Warehouse semakin penting dalam mendukung pelayanan customer. Kecepatan picking, layout yang baik, akurasi order, peralatan yang sesuai merupakan prasyarat dalam memenuhi kebutuhan customer dengan tepat & cepat. Pengelolaan gudang yang rendah biaya tetapi tepat sasaran adalah impian rantai distribusi suatu industri. Tidak hanya SDM yang handal yang perlu dikelola, tetapi juga pengelolaan barang, alur proses, penempatan, serta KPI adalah hal yang sangat krusial bagi persediaan perusahaan Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kemampuan untuk mengelola Warehouse dengan efektif dan efisien. Pengelolaan gudang yang benar tidak hanya effektif tetapi juga efficient. Hal ini dikarenakan begitu essensialnya fungsi gudang dalam jalur rantai supply sebuah bisnis serta ketatnya persaingan industry. Setiap peserta akan belajar mengenai pentingnya  “Warehouse Manajemen & distribution   ” yang berperan penting dalam Operational Excellence pada aktivitas Supply Chain. Bahan baku ataupun produk jadi dalam proses Supply Chain harus termonitor dengan efektif sehingga sasaran kebutuhan pelanggan (baik internal dan ekseternal) dapat tercapai. Meraih keunggulan bersaing membutuhkan pengetahuan menyeluruh mengenai  aktivitas pergudangan dengan praktek praktek implementasi 5R, Inventory management dan order point management harus bisa dipahami dan tepat pada pelaksanaannya, serta pengetahuan mengenai jenis – jenis pergudangan dan Inventory management. Pelatihan ini memberikan manfaat untuk para supervisor dan Manager yang memiliki tanggung jawab dalam proses aktivitas pergudangan berkaitan dengan penanganan barang “macet” di gudang, proses daily balance,  untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan perputaran inventory dan efektivitas pada kegiatan bongkar dan muat barang serta pengetahuan mengenai world class warehousing management. SASARAN PROGRAM Peserta memahami arti penting gudang dalam aliran supply chain dan pengelolaannya, sehingga potensi diri dalam pengelolaan pergudangan muncul. Peserta mampu melaksanakan Good Warehouse Practices di area kerjanya sehingga proses pergudangan menjadi efisien dan efektif. Mampu mendisain lay out warehouse yang efektif dan efisien Mampu melakukan material handling dengan baik Melakukan penataan digudang dengan tertib dan teratur Dapat mengetahui keberadaan barang yang disimpan dengan sekilas  pandang mudah dicari dan mudah didapat Peserta mampu melakukan improvement di proses pergudangan sehingga kinerja meningkat menjadi lebih baik secara konsisten. Peserta mempu meningkatkan konsistensi service level, menjaga safety maupun keamanan produk. Mampu menjabarkan KPI di warehouse sebagai alata untuk mendrive Improvement Mampu melakukan penenerimaan barang dari supplier dengan baik dari aspek Quality inspection Memahami konsep distribusi barang dengan baik dan benar

Online Training : Strategic Land Transportation Management

Transportasi barang dengan truk memegang peranan penting dalam manajemen rantai pasok, karena kegiatan pengiriman ke titik-titik distribusi yang telah ditetapkan memerlukan perencanaan, koordinasi, dan akurasi yang tinggi. Kesalahan manajemen transportasi barang dengan truk bisa mempengaruhi kinerja operasional perusahaan. Pengiriman yang tidak tepat waktu, salah kirim, kerusakan, kehilangan, serta pelayanan transporter yang kurang baik berpotensi menjadi faktor penyebab hilangnya peluang bisnis dan reputasi perusahaan. Kondisi tersebut di atas membuat setiap orang atau team yang menangani manajemen transportasi haruslah yang memiliki kompetensi yang memadai, terlatih, dan memiliki integritas yang tinggi terhadap tugas dan tanggungjawabnya.  Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan memiliki kemampuan untuk: Memahami konsep manajemen transportasi darat Mehamami regulasi terkait transportasi darat Memahami standar prosedur baku operasional unit transportasi Memahami proses adminstrasi dan dokumentasi berbasis teknologi Memahami metode pengelolaan unit transportasi Memahami proses analisa dan pengambilan keputusan strategik Metode Pelatihan Class presentation, discussion, study analysis, dan video presentation, dengan konsep: 20% teori berdasarkan literatur praktisi 40% analisa best practices dan benchmarking antar industri 40% studi kasus nyata dan diskusi brainstorming antara trainer dengan peserta Peserta Para Profesional di bidang: Supply Chain, PPIC, Produksi, Warehouse, Distribusi, Purchasing/Procurement Project Manager, Key Account Manager, GA Administrasi Kontrak, Legal Perusahaan, Auditor Supervisor/Manager yang terlibat dalam proses negosiasi dengan kontraktor dan pemasok. Serta siapa saja yang ingin meningkatkan kompetensi mereka di bidang ini. Outline Materi Hari Pertama Transportation management review Multimodal and transport consolidation Defensive driving Maintenance and repairs Transport organization and administration Hari Kedua Managing transportation provider GPS vehicle tracking Routing management and drop point Performance management based on KPI Monitoring and audit

Online Training : Business Forecasting for Managers

Iklim persaingan bisnis yang cukup menggairahkan seperti saat ini, sungguh memerlukan sebuah perhatian yang intensif dari para pemegang kebijakan di perusahaan. Aktivitas manajerial khususnya proses perencanaan, seringkali membutuhkan pengetahuan tentang keadaan yang akan datang. Pengetahuan ini sering dinyatakan dalam bentuk peramalan kejadian atau kondisi yang akan datang. Kegiatan peramalan merupakan landasan penting agar para pengambil keputusan mampu menerapkan keputusan yang tepat dan dapat mengalokasikan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien. Workshop ini dimaksudkan untuk membekali para manajer atau pengambil keputusan dengan pengetahuan yang penting dan praktis mengenai Peramalan Bisnis untuk penyusunan anggaran, rencana bisnis, dan alokasi sumber daya. Dengan demikian, para manajer dapat mengambil keputusan secara komprehensif dan fokus untuk mendukung kinerja perusahaan secara menyeluruh. Sesudah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan akan : Mampu menyusun rencana bisnis dengan metode peramalan sampai dengan tahap implementasi Mampu melakukan olah data sekunder atau historis untuk kepentingan peramalan secara praktis menggunakan Microsoft Excel dan atau SPSS Mampu menganalisis dan memanfaatkan data peramalan bisnis untuk keputusan manajerial Outline Materi Introduction to Business Forecasting and its benefit to company Applied forecasting methods : causal models, subjective models, and time series models Workshop : business forecasting simulation with Excel

Online Training e-Procurement: Aplikasi dan Implementasi

e-Procurement adalah proses pembelian atau pengadaan barang dan jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik memanfaatkan fasilitas teknologi telekomunikasi dan informasi yang meliputi keseluruhan tahapan pembelian, mulai dari; sourcing, order rutin, tender, SRM, dan evaluasi kinerja berbasis website. Proses procurement yang dilakukan dengan menggunakan e-procurement akan meningkatkan kinerja, efektifitas, efisiensi, transparansi, akuntabilitas transaksi yang dilakukan, selain itu biaya operasional dapat dikurangi secara signifikan karena tidak diperlukan lagi penyerahan dokumen fisik dan proses administrasi yang memakan waktu dan biaya. Manfaat Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan memiliki kemampuan untuk: 1.   Memahami konsep dan manfaat e-procurement 2.   Memahami cara kerja aplikasi e-procurement dan relasinya dengan SRM 3.   Memahami konsep arsitektur pengembangan system 4.   Memahami tahapan pengembangan system dan modul 5.   Memahami bagaimana proses menyeleksi, memilih, dan mengevaluasi kinerja provider IT Metode Pelatihan Class presentation, discussion, study analysis, dan video presentation, dengan konsep: v 20% teori berdasarkan literatur praktisi v 40% analisa best practices dan benchmarking antar industri v 40% studi kasus nyata dan diskusi brainstorming antara trainer dengan peserta Peserta Para Profesional di bidang: 1.   Supply Chain, Procurement/Purchasing, Komite Pembelian, 2.    MIS, System Analyst, dan IT 3.   Internal Auditor, Internal Control, Compliance Unit 4.   Supervisor/Manager yang terkait pengembangan system/project e-Procurement/ERP 5.   Yang  ingin meningkatkan kompetensi di bidang ini. Outline Materi Days 1 1.   e-Procurement review 2.   Procurement Flowchart 3.   Features e-Procurement 4.   Metode Seleksi Vendor IT 5.   Discussion sharing: e-procurement challenges Days 2 6.   Arsitektur System 7.   Konfigurasi system 8.   Security System and e-Audit 9.   Demo Modul e-Procurement 10. Case study and closing review

Online Training : Emergency Response & Media Simulation

Introduction: When disaster strikes “Panic” is not the solution; appropriate response and media handling knowledge is the concern. Emergency response and how to start handling it becomes most important skills for Health Safety Environment & Security (HSES) managers/officers and the Communication Division. Next steps are how to coordinate the messages effectively in close cooperation with the Public Relations or Communication Division. The Emergency Response coordinator must have formed the Corporate Emergency Team and decide on the spoke person to liaise with the media. The media, however, have no interest in the success or failure of the cooperation. Their main task is to find the credible sources for their news and disseminate the “good news” swiftly to the public; resulting in a race to get on air their “Breaking News”. In Emergency and disaster, incident might lead to Crisis Management which the corporation needs to be prepared, be available and be credible; therefore, the Emergency Response training is preparing the HSES managers’ and the communication team as planning and preparation through media simulation is a key success. This training program is a comprehensive preparedness and alertness training that includes: understanding of the basic functions of HSES tasks; coordination between the HSES team and the communication team (PR Division) so that communication advice and input to the Business Unites of the company is activated. The training also prepares a tailor made scenario planning suiting to each specific industry. It will be developed to an incident-plan, wherein media interview simulation is conducted. After the incident has calmed down, a press conference scenario needs to be conducted. The assigned managers in charge would be trained for a “severe investigative” media questions. The training will also be backed-up with a session on facing a panic & stress situation, through a Panic Attack and Stress Management. The training will be supported by experts in PR writing skills, most notable is writing an effective press release. A Media Relations program is also part of the important session in facing an Emergency Response. A Training Out-Line will be designed meeting the specific needs of the industry; however, on the following page a general out-line is prepared as guide lines.  A comprehensive training is scheduled for at least two (2) days of a total eight (8) sessions, ideally as a Company’s In-House Training, however, a Public Training may also be considered. The training will be presented in Bahasa Indonesia and/or in English. Case studies: Most valuable in a learning process is the analyzing of real happening case studies: critiques and setting-up systematic approach will lead to better decision making. Presentation of case studies will be suited to the business industry; such as factory fire, in side factory accidents, building structure collapse, nature & pollution disasters emergency response, transportation accidents, product tampering & consumer’s incidents, etc. Who should attend: CEO, Managing Director, President Director, General Manager, Plant Manager, Factory Manager, HSES Team, PR or Communication Division Team, Business Units Managers, General Affairs & Human Capital Managers, Marketing, Distribution or Sales Managers, Branch Managers. HSES Speaker: An experienced HSES Mananger of a reputable company will be invited to highlight the importance of HSES Manangement. Training Out-line: HSES Systems and its implementation Identifying the real crisis problem Establishing Executive Operational Team Be Prepared – Be Available – Be Credible Say your concerns – Ensure accuracy Take quick actions & developing alliance Deciding on priority actions Strategic anticipative actions & systematic handling Handling difficult media interview & Media Relations Disaster & Damage Control Keep monitoring, analysing & controling Establishing continuous training & simulation exercises

Online Training : Pelatihan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu & Outsourcing

Deskripsi Tantangan yang dihadapi dunia usaha dalam era globalisasi ini terasa semakin ketat. Berbagai tuntutan persaingan pasar, perubahan lingkungan menuntun pengusaha melakukan berbagai inovasi agar tetap “survive” dan “competitive”. Pengusaha lebih menginginkan organisasi yang efektif dengan jumlah pekerja tetap yang seminimal mungkin yang dapat member hasil yang seoptimal mungkin. Untuk itu pengusaha hanya menangani pekerjaan yang menjadi core bisnisnya. Dengan demikian lahirlah kontrak langsung dan tidak langsung seperti seperti PKWT dan Outsourcing. PKWT dan Outsourcing merupakan hubungan kerja yang berpotensi konflik dalam bidang  ketenaga kerjaan.  Oleh karena itu sangat penting mengetahui dengan jelas batasan dan rambu-rambu yang ditetapkan oleh  perundang-undangan yang berlaku. Memahami peraturan-peraturan perundang-undangan dan mengetahui akibat hokum bilamana terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan. Adalah mutlak perlu bagi professional/eksekutif yang sehari-harinya menangani atau bertanggung jawab atas pelaksanaan PKWT dan pekerja Outsourcing – menguasai peraturan perundangan yang berlaku dengan seluk beluknya agar konflik hubungan industial dapat dihindari.   Sasaran Pelatihan Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang komprehensif tentang Konsep Hubungan Kerja Berdasarkan Undang-Undang ; PKWT, PKWTT, Outsourcing, Labour Supply dan best practice serta pembahasan / studi kasus Outline Materi Hari Pertama :  Konsep Hubungan Kerja berdasarkan UU Perjanjian Kerja Dasar Hukum PKWT Rambu-rambu PKWT Sanksi atas Pelanggaran ketentuan perundang-undangan Apakah ada masa percobaan dalam PKWT? Menggunakan PKWT untuk masa percobaan? Perlukah membayar Pesangon untuk pekerja PKWT? PKWT dari kacamata Pengusaha dan Pekerja Jenis-jenis PKWT dalam praktek Hari Kedua : Apa dan Bagaimana Outsourcing? Apa dan Bagaimana Labour Supply? Dasar hukum Outsourcing Outsourcing dari kacamata Pengusaha dan Pekerja Jenis-jenis Outsourcing dalam praktek Kapan dan mengapa status pekerja outsourcing menjadi pekerja perusahaan Perlukah membayar Pesangon untuk pekerja outrsourcing? Menentukan Core Business dan‘alur’ kegiatan kerja Mengapa Serikat Pekerja menuduh outsourcing sebagai “Modern Slavery” Bagaimana pendapat Mahkamah Konstitusi. Tentang pasal-pasal pada UU13/2003 yang mengatur Outsourcing Bagaimana mengelola Outsourcing dengan baik Tanya jawab seputar PKWT dan Outsourcing serta masalah-masalah Hubungan Industrial lainya

Online Training : Business Process Reengineering

LATAR BELAKANG Business Process merupakan sekumpulan aktifitas yang merealisasikan secara bersama-sama tujuan bisnis dalam sebuah organisasi dan lingkungan tehnis. Proses-proses ini berlangsung pada sebuah organisasi tetapi mungkin saja berinteraksi dengan proses-proses di organisasi yang lainnya. Pada umumnya Semua perusahaan menginginkan efisiensi dalam proses bisnis, guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sering terjadi bahwa, efisiensi belum tentu menjadi efektif, hal ini muncul pada saat penerapan berbagai strategi yang telah dirancang sebelumnya. Keberhasilan dalam menerapkan efektif dan efisiensi harus dimulai dengan menganalisa seluruh proses bisnis yang sedang dijalankan, apakah satu sama lain sudah saling terintegrasi atau masih dengan pola lama yang hanya dapat di akses oleh bagian tertentu saja. Hasil analisa proses bisnis sangat menentukan langkah selanjutnya dalam pembuatan strategi, dimana sebaiknya haruslah yang sederhana, mudah dipahami dan diterapkan sebagai alat mencapai tujuan. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan, mulai dari yang sederhana hingga kompleks, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dari hasil pemetaan tersebut, maka akan dapat terlihat berbagai peluang baru ataupun nilai tambah dalam menentukan strategi selanjutnya. Langkah – langkah pada pemetaan proses re-engineering harus dilakukan dengan tepat, agar prinsip efektif dan efisien dalam bisnis seiring dengan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. SASARAN PROGRAM Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu untuk  : memahami keseluruhan proses Business Proses sytem management dalam proses managemen Penyusunan strategy Map organisasi pada proses Pemetaan standar proses control pada proses SOP dalam pengendalian kualitas Melakukan perbaikan (improvement) pada proses Value Stream Analysis dan teknik Improvement Merancang kebutuhan SDM dengan tepat Menyusun Standard Operating Procedure Menetapkan Job Description Menambah atau mengurangi Sumber Daya Peserta memperbaiki proses Merekasaya ulang  proses yang tidak efektif Tujuan akhir dari BPR bukan untuk sekedar menambah pengetahuan dan ketrampilan tetapi untuk diterapkan hingga mendapatkan kontribusi manfaat yang nyata bagi perbaikan usaha seperti kualitas yang meningkat, peningkatan produktifitas melalui Business Process Re-engineering. AGENDA HARI KE. 1 8.30 – 10.00              BISNIS PROSES RE- ENGINEERING DALAM SYTEM MANAGEMENT 10.00 – 10.15            Rehat Kopi 10.15 – 12.00            IMPROVEMENT FOCUS VALUE DEFINITION 12.00 – 13.00            Istirahat 13.00 – 14.30            IMPROVEMENT FOCUS : WASTE ELIMINATION 14.30 – 14.45            Rehat Kopi 14.45  – 16.00           IMPROVEMENT  FOCUS : VALUE STREAM MAPPING & PROCESS CYCLE EFFICIENCY   AGENDA HARI KE. 2 8.30 – 10.00              MAKING SCM FLOW 10.00 – 10.15            Rehat Kopi 10.15 – 12.00            PENENTUAN STANDAR PROCESS CONTROL   12.00 – 13.00            Makan Siang 13.00 – 14.30            QUALITY AT SOURCES 14.30 – 14.45            Rehat kopi 14.45– 16.00            STRATEGY IMPLEMENTASI BPR  AGENDA HARI KE 1 WAKTU MATERI SASARAN MATERI 08.30 – 10.00 BISNIS PROSES RE- ENGINEERING DALAM SYTEM MANAGEMENT   Evolusi dari Standar Perubahan utama dari versi sebelumnya Dasar dari Standar Prinsip Manajemen Mutu Pendekatan Proses SCM Relationship Mapping untuk Supply Process Flowchart SCM Simbol-simbol Flowchart dalam SCM Contoh Flowchart Cross-Functional Flowchart Cross-Functional Flowchart untuk proses supply Pendekatan Plan, Do, Check dan Act dalam SCM Memahami perbedaan antara Kaizen Technique vs Kaizen Culture Memahami 5 prinsip dalam implementasi Kaizen Manufacturing Memahami strategi efisiensi biaya sebagai strategi perusahaan 10.00 – 10.15 Break 10.15 – 12.00 IMPROVEMENT FOCUS: VALUE DEFINITION Value added vs Non Value Added 2 type of Non value Added Cost cutting vs cost reduction Study kasus : latihan  identifikasi value activity pada proses kerja masing-masing Setelah mempelejari modul ini, peserta diharapkan mampu : Memahami Prinsip Value Definition Memahami prinsip cost cutting vs cost reduction Membedakan value added activity & non value added activity Mengidnetifikasi non value added activity di prosesnya masing-masing WAKTU MATERI SASARAN MATERI 13.00 – 14.30 IMPROVEMENT FOCUS : WASTE ELIMINATION Identifikasi waste (Muda-Mura-Muri) Aplikasi Konsep 3G : Gemba-Gembutsu-Genjitsu Film : Waste Elimination Latihan : identifikasi waste di tempat kerja masing-masing Study kasus : identifikasi kasus di beberapa proses kerja Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu : Memahami 8 pemborosan di tempat kerja Memahami aplikasi konsep Geinchi Genbutsu Mengidentifikasi 8 pemborosan di tempat kerja masing-masing Menajamkan kepekaan pada pemborosan yang tidak terlihat Mengidentifikasi pemborosan yang tidak terlihatdari beberapa kasus 14.30 – 14.45 Break 14.45 – 16.00 IMPROVEMENT  FOCUS : VALUE STREAM MAPPING & PROCESS CYCLE EFFICIENCY Teknik melakukan Value Stream Analysis Langkah-langkah analisa VSM Menghitung Process Cycle Efficiency (PCE) Latihan : melakukan analisa VSM di tempat kerja masing-masing Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu : Memahami prinsip value stream analysis Identifikasi masalah kritis dalam proses melalui VSM Menghitung PCE dan mampu menerjemahkan nilai PCE Menggunakan VSM sebagai media integrasi perbaikan berkelanjutan   AGENDA HARI KE 2 WAKTU MATERI SASARAN MATERI 08.30 – 10.00 CREATE PROCESS FLOW Strategi Lean Layout Aplikasi one piece flow Takt Time Matrix Skills Training within Industry (TWI) Latihan : analisa Lean Layout dan Tak Time Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu : Memahami prinsip sistem tarik dan sistem dorong memahami prinsip Making Production Flow  memahami filosofi production flow  memahami kerugian dan keuntungan dari proses yang mengalir  memahami tools untuk mengalirkan proses  melakukan analisa Lean Layout SCM dan Tak Time 10.00 – 10.15 Break 10.15 – 12.00 PENENTUAN STANDAR PROCESS CONTROL   Critical to Quality Menterjemahkan VOC menjadi specific/measurable requirements Sipoc Vs Process Map Latihan Identifikasi CTP Vs CTQ Identify Customer Requirement pada Proses SCM WAKTU MATERI SASARAN MATERI 13.00 – 14.30 QUALITY AT SOURCES Teknik build in quality scm Analisa 5 Why Jidoka Poka Yoke Statistical Process Control Manajemen Visual Latihan : Analisa 5 Why Setelah mempelejari modul ini, peserta diharapkan mampu : Memahami prinsip build in quality SCM Memahami pengunaan tool peningkatan kualitas pada SCM Menyusun rencana perbaikan kualitas di tempat kerja 14.30 – 14.45 Break 14.45 – 16.00 STRATEGY IMPLEMENTASI BPR Langkah-langkah memulai Kaizen Kunci sukses implementasi Genba Kaizen Study Kasus : membangun perusahaan Lean Action Plan : Rencana penerapan kaizen di Perusahan Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu : Memahami jebakan-jebakan penerapan genba Improvement BPR SCM Memahami langkah-langkah penerapan Kaizen Mengidentifikasi kunci sukses penerapan kaizen di perusahaan masing-masing Study kasus : Penerapan Kaizen di perusahaan Membuat action Plan penerapan improvement BPR pada SCM  secara berkelanjutan   STRATEGI PROGRAM Pelatihan ini akan dibawakan dengan metode : ♦ 50% landasan teori ♦ 50% study kasus, Latihan METODE Interaktif dimana peserta dengan bimbingan instruktur membahas hal-hal yang

Online Training : Inventory and Warehouse Management

Pendahuluan Berbagai perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis, menuntut organisasi untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang mampu menjawab ketidakpastian lingkungan bisnis. Persaingan sangat ketat dalam bisnis memunculkan situasi yang disebut sebagai hypercompetition. Esensi dari persaingan bisnis saat ini terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk dan/atau jasanya secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat. Warehouse sebagai salah satu komponen Working Capital memerlukan SDM, sistem yang terintegrasi, metode dan procedure yang tepat agar fungsi percepatan tersebut berjalan dengan baik.Ketersediaan barang dimulai dari perencanaan, pabrik pembuat, supplier, perusahaan sendiri, wholesaler, retailer, proses penerimaan, pemeriksaan, handling, penyimpanan dalam gudang, sampai ke final customer. Rangkaian ini merupakan mata rantai yang harus dikelola dengan baik. Menjamin mutu barang juga menjadi tanggung jawab bersama, yang banyak ditentukan tidak hanya oleh proses produksi, tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya, mutu keamanan pengirimannya, penyimpanan, tata letak, handling, sistem keamanan gudang, merupakan rangkain mata rantai yang harus dikelola dengan komprehensif. Tujuan & Manfaat Setelah mengikuti training ini, peserta akan memiliki kemampuan untuk: Konsep dasar Inventory dan Implikasi Strategi Manajemen Warehouse. Inventory & Materials Control. Memahami Regulasi, Administrasi, & Prosedur Warehouse Materials Handling & Equipment. Mengembangkan sistem inventory management dengan standar Internasional Menjadikan warehouse sebagai potensial support untuk divisi lainnya dengan mengurangi inventory, menjamin kelancaran barang, jaminan mutu, dan sumber informasi yang akurat & terintegrasi. Behaviour Based Safety Kegiatan Pelatihan Dirancang Agar Peserta Dapat Memahami Secara Komprehensif Materi Yang Disampaikan, Sehingga Dapat Dimplementasikan Secara Aplikatif Dalam Dunia Kerja. Metode Pelatihan Presentation Discuss Case Study Evaluation Outline Materi Peran gudang Jenis operasi pergudangan Mengapa kami menyimpan stok?  Lokasi Gudang, Jumlah Gudang, pergudangan khusus Tren rantai pasokan yang memengaruhi Gudang Fungsi & Type Warehouse Ruang lingkup Strategy inventory and warehousing Proses pengadaan material dan Portofolio barang Dasar -dasar inventory barang, Kegunaan Inventory, Struktur biaya inventory   Peran pengelola Gudang Trade-offs dan tantangan pergudangan Quality systems dan Lean warehousing Warehouse audit   Warehouse processes: Receiving, Pre-receipt, barang dalam penanganan, Offloading, Cross docking, Put-away Picking  area layout, Picker to goods, Goods to picker, Pick by label Handling equipment, Storage equipment Memilih  Warehouse Management System yang tepat    Warehouse Performance management Apa yang diukur bagaimana cara mengukur performa Gudang   Warehouse Health Safety Environment   Ratio Persediaan   Perencanaan kebutuhan material Ukuran & keamanan inventory Pelaksanaan sistem MRP Sistem Lot size (dynamic maupun static) Model Economic Order Quantity Menentukan Reorder Point dan Biaya inventory 10. Model untuk menentukan Safety Stock inventory pengaman) 11. Model EOQ dengan Quantity Discount 12. Model EOQ dengan stock out Penilaian inventory Penilaian Finansial : FIFO,LIFO Penilaian Iventory turn Over (ITO) Record Accuracy Cycle Count Control of Service Inventory Just In Time (JIT) Discussion sharing & case study

Online Training : Best Practices Warehouse Management

Deskripsi Di customer. Kecepatan penyediaan barang, kerapihan gudang dan dalam dunia industri, peran pergudangan semakin penting dalam mendukung pelayanan kemudahan mencari barang menjadi bagian penting dalam pengelolaan gudang. Namun Yang terjadi seringkali layout yang baik, akurasi order, peralatan yang tidak sesuai, gudang terasa sempit dan sulit dalam mencari barang gudang berantakan. Gudang bagian penting dalam menunjang kelancaran  kegiatan transportasi batu bara di pelabuhan  karena akan terjadi dampak kerugian yang sangat besar apabila barang yang diperlukan tidak tersedia, seperti Spare part alat angkat dan transportasi , bahan baku chemical dan supporting kegiatan operasi perusahaan dampak yang dapat dirasakan langsung pegawai tidak bekerja dan berdampak langsung terhdap kerugian perusahaan. Dengan pengelolaan Gudang yang efektif dan efisien akan berdampak pada kepusan pelanggan dengan pengelolaan gudang  dengan tepat,cepat, bersih dan teratur, akan Berdampak langsung pada efisiesinya biaya operasional serta meningkatkan keamanan dan keselamat kerja adalah impian rantai distribusi suatu industri. Tidak hanya SDM yang handal yang perlu dikelola, tetapi juga pengelolaan barang, alur proses, penempatan, serta mampu medisain KPI menjadi aksi adalah hal yang sangat krusial bagi persediaan perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kemampuan untuk mengelola inventory dengan efektif dan efisien. Pengelolaan gudang yang benar tidak hanya effektif tetapi juga efficien. Hal ini dikarenakan begitu essensialnya fungsi gudang dalam jalur rantai supply sebuah bisnis serta ketatnya persaingan. Setiap peserta akan belajar mengenai pentingnya “Manajemen Pergudangan” yang berperan penting dalam Warehouse Operational Excellence pada aktivitas Supply Chain. Bahan baku ataupun produk dalam proses Supply Chain harus termonitor dengan efektif sehingga sasaran kebutuhan pelanggan (baik internal dan ekseternal) dapat tercapai. Meraih keunggulan bersaing membutuhkan pengetahuan menyeluruh mengenai  aktivitas pergudangan dengan praktek praktek implementasi 5R, Inventory Management, lay-out  dan Order Point Management harus bisa dipahami dan tepat pada pelaksanaannya, serta pengetahuan mengenai jenis – jenis pergudangan dan Inventory management. Pelatihan ini memberikan manfaat untuk staff Logistic, para supervisor dan Manager yang memiliki tanggung jawab dalam proses aktivitas pergudangan berkaitan dengan penanganan barang “macet” di gudang, proses daily balance,  untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan perputaran inventory dan efektivitas pada kegiatan bongkar dan muat barang serta pengetahuan mengenai world class warehousing management. Masalah di gudang yag perlu diantisipasi adalah kesulitan menempatkan material karena gudang telah penuh, kesulitan mengindentifikasi suatu produk karena penyimpanan tidak efektif, membutuhkan waktu yang lama dalam mencari suatu produk di gudang. Dalam inhouse training ini peserta tidak hanya mendesain suatu gudang yang tidak hanya rapi sesuai kaidah 5S, tetapi juga efektif dan efisien secara biaya pengelolaan. Outline Materi FUNGSI INVENTORY DALAM LOGISTIC MANAGEMENT Mengapa perusahaan memerlukan gudang? Pengendalian Inventory di gudang Biaya-biaya pergudangan PENGENDALIAN PROSES INVENTORY & LINE WAREHOUSING Material Masuk Pemeriksaan material masuk Penyimpanan Material Pengeluaran Material Analisa proses kritis, mengenali pemborosan,VA & NVA MANAJEMEN PENEMPATAN INVENTORY DENGAN 5S Teknik 5S di Gudang Medesain Lay Out gudang Strategi Implementasi 5S di Gudang Infrastruktur dan Review implementasi Langkah-langkah implementasi 5S di Gudang Penyimpanan dokumen dengan 5S KPI INVENTORY Menentukan KPI, menyusun KPI di bagian : penerimaan, penyimpanan, pengambilan, packing dan pengiriman Mengukur KPI

Online Training : Maintenance Manajemen

Maintenance Manajemen adalah suatu manajemen perawatan mesin yang mengulas tentang tata cara melakukan kegiatan maintenance mesin-mesin dalam suatu pabrik secara simple, terstruktur dan praktis. Pelatihan ini sangat cocok sekali bagi seorang teknisi pemula yang berkecimpung dalam kegiatan maintenance atau suatu perusahaan yang mulai concern terhadap perawatan mesin atau bahkan suatu perusahaan yang bingung terhadap apa yang terjadi / apa yang akan dilakukan terhadap mesin-mesin yang merongrong kegiatan produksi. Pelatihan ini juga sangat baik sebagai bahan benchmarking terhadap implementasi kegiatan maintenance yang telah dijalankan. Di dalam training ini akan dibahas tentang “8 Pilar Maintenance Manajemen” dimana di dalamnya akan membahas mulai dari bagaimana membuat sebuah Maintenance System secara terstruktur dan terintegrasi (bahkan dengan ISO 9001), Bagaimana membuat suatu maintenance plan, Bagaimana membuat keadaan ideal suatu mesin, Apa itu Quantity dan Quality of Maintenance, Bagaimana mengontrol Spare Part mesin melalui Spare Part Availability Management, Bagaimana cara membuat Maintenance dan Performance Report dari suatu mesin, Bagaimana melakukan suatu improvement dari suatu mesin sampai dengan bagaimana melakukan control terhadap biaya / cost dari suatu kegiatan maintenance. Maintenance Manajemen ini telah diaplikasikan di dalam sebuah industri dan sanggup menurunkan break down machine sampai 50%, mengurangi personel maintenance sampai 40%, menjawab permasalahan ketersediaan spare part sampai dengan penurunan biaya maintenance hingga 50%. Outline Materi Triangle Maintenance System. Sistem yang mengintegrasikan Maitenance Sistem dengan persyaratan ISO 9001, Maintenance Regulataion, Maintenance Procedure, Plan Maintenance, Checklist and Reporting. Ideal State of Machine. Mempelajari kondisi ideal suatu mesin berdasarkan metode Fundamental Function dan Fundamental Condition. Quantity of Maintenance. Mempelajari cara melakukan manajemen terhadap jumlah mesin dan jumlah personel maintenance. Quality of Maintenance. Mempelajari cara mengukur kualitas dari pekerjaan maintenance yang dilakukan oleh personel maintenance. Spare Part Manajemen. Mempelajari manajemen spare part yang mengelola inventori spare part sehingga menjamin ketersediaan spare parts suatu mesin. Machine Effectiveness Calculation. Mempelajari cara menghitung effectiveness suatu mesin, pembuatan control chart suatu kegiatan maintenance serta laporan performance suatu mesin / line. Machine Improvement. Mempelajari cara melakukan improvement terhadap kerusakan mesin dengan menggunakan metode Pareto Chart Maintenance Cost Manajemen. Mempelajari cara pengontrolan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan maintenance beserta cara melakukan cost down / penurunan biaya maintenance. Metode Pelatihan Dialog Interaktif / Sharing Diskusi Grup Latihan di Kelas Study Kasus  Durasi Pelatihan Seminar / In Class Training >>> 1 hari (5 jam)  Peserta Teknisi Maintenance / Engineering, Supervisor Maintenance / Engineering, Foreman Maintenance / Engineering, dan lain-lain

Total Quality Control – 1 Day

Perusahaan dengan skala besar hendaknya memiliki sebuah managamen yang berkualitas baik dari sisi SDM maupun sisi lainnya, dampaknya akan terlihat pada total performance sebuah perusahaan yang mencakup banyak aspek. Total Quality Control (TQC), adalah suatu tool manajemen untuk meningkatkan total performance, TQC memberdayakan total organisasi, dari tenaga kerja sampai kepada CEO, dengan tanggung jawab penjaminan kualitas terhadap produk dan atau jasa, dan sistem manajemen  prosesnya.  Kesadaran menumbuhkan bahwa kualitas itu diciptakan diproses, ada perlakuan produk dengan inspeksi, diatasnya adalah Quality Control, lanjut ke Quality Assurance setelah itu TQM . Total Quality Control lebih berfokus pada penekanan pada proses maka harus terukur setiap bagian harus memahami CTQ atau Critical to Quality , dan CTQ bersifat terukur Karena CTQ adalah sesuatu yang terukur dan merupakan spesifikasi maka harus di contol atau tidak boleh dilanggar karena jika dilanggar akan berdampak pada kegagalan produk  bisa cacat, defect, delay delivery atau kecelakaan.Proses ini merupakan suatu pendekatan terintegrasi oleh manajemen untuk memfokuskan semua fungsi dan level organisasi  pada kualitas dan continuous improvement. Sampai sekarang TQC menjadi sangat penting untuk meningkatkan kapabilitas proses perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta dapat memahami konsep-konsep TQC serta menerapkannya dalam ruang lingkup pekerjaan untuk memenuhi harapan konsumen dalam upaya meningkakan daya saing. Focus pembahasan TQC pada pengendalian Input produk proses dan pengiriman produk agar tidak lolos ke proses berikutnya. Mengutamakan Customer internal  nex proses adalah pelanggan. Sasaran Pelatihan Total Quality Control Setelah mengikuti workshop ini, para peserta diharapkan mampu: Memahami pentingnya pengendalian kualitas Memahami konsep dasar manajemen quality control di perusahaan Memahami proses pengendalian IQC, LQC, OQC, QA, Technical Services Memahami dan mampu mengendalikan produk dengan presisi dan akurasi Memahami “Kesadaran akan Masalah Meningkatkan keterampilan memperjelas dan mengurai masalah Melakukan pengendalian kualitas di perusahaan Meningkatkan program kualitas Memahami kegiatan-kegiatan utama kualitas dalam proses Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kegiatan  Quality Control Memahami penanganan dan control kualitas dari suplier Membekali pengetahuan bagaimana mengoptimalkan fungsi pengendalian kualitas Strategi Pelatihan Total Quality Control Pelatihan dan konsultansi ini akan dibawakan dengan metode : 60% landasan teori 40% study kasus, Latihan Praktik Agenda Memanajemeni Qualitas dalam bisnis proses Teknik Pengukuran Biaya Mutu Program peningkatan kualitas dengan metode kaizen Manajemen system mutu Teknik memanajemeni kualitas penerimaan barang  dari supplier Manajemen yang efektif penanganan kualitas dalam proses Manajemen yang efektif pemeriksaan produk sebelum dkirim ke pelanggan Manajemen peningkatan kualitas supplier Peserta Pelatihan Total Quality Control Manager, Assistant Manager, Supervisor, Staf yang ingin meningkatkan kompetensinya . Metode Pelatihan Interaktif dimana peserta dengan bimbingan instruktur membahas hal-hal yang bersifat praktis serta membahas permasalahan yang sering dihadapi para peserta dan Presentasi materi, diskusi, analisa kasus, presentasi kelompok, tugas latihan.

Total Quality Management ( TQM ) – 1 Day

PENDAHULUAN Manajemen Mutu Terpadu-MMT (Total Quality Management-TQM) dapat diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari organisasi ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitass, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993: 135). Menurut Juran dan Ishikawa, MMT adalah upaya organisasi menilai kembali cara-cara, kebiasaan, praktik, dan aktivitas yang ada dan kemudian secara inovatif memfungsikan seluruh sumber dayanya kedalam proses lintas fungsi yang mengabdi pada kepentingan klien, sehingga organisasi mampu mencapai visi  dan misinya. Dr. Joseph M. Juran adalah salah seorang guru dalam manajemen kualitas memberikan definisi tentang manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik: Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas. Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking: fokus adalah pada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan. Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat. Pengukuran ditetapkan seluruhnya. Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran. Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik. Sistem imbalan (reward system) diperbaiki. Tujuan Workshop Peserta mampu merubah institusi yang mengoperasikannya menjadi sebuah tim yang ikhlas, tanpa konflik dan kompetisi internal, untuk meraih sebuah tujuan tunggal, yaitu memuaskan pelanggan. Peserta memahami kebutuhan pelanggan yang selalu berkembang, serta menggunakan pengetahuan tersebut untuk diterjemahkan ke dalam produk-produk dan pendekatan bisnis baru. Pelatihan ini akan mengupas secara tuntas TOTAL QUALITY MANAGEMENT, Peserta di harapkan mampu memahami dan menerapkannya di dalam perusahaan Outline ( Session 1) Pengertian Dasar dari Qualitas Definisi Manajemen Kualitas Faktor Pendukung Kepuasan Pelanggan  ( Session 2 ) Dimensi Mutu Produk Dimensi Emosional Jenis Pelanggan ( Session 3 ) ALAT ALAT TQM Benchmark Busines Balanced Socrecard ( Session 4 ) Six Sigma International Standard Organisation ( Session 5 ) PENUSUNAN KONTRAK BISNIS Pengukuran Performace Kualitas 7 Sumber Pemborosan ( Session 6 ) Konsep dan Applikasi Total Quality Marketing (TQM) Konsep & Applikasi Total Quality Human Resources Management(TQHRM) Konsep & Applikasi Total Quality Accounting CASE STUDY ( Session 7) SHARING & DISCUSSION Closing & Photo Who should attend? Supervisor and Manager Level in Operations & Production, Quality, Purchasing/Procurement, Supply Chain, Sales & Marketing, and Customer Services.

Incoterms® 2020 & International Trade Finance Letter Of Credit Dalam Export Import

Training Description : Dua hal penting dalam proses kegiatan Ekspor Impor adalah pengetahuan tentang Metode serah terima barang Incoterms 2020 dan cara pembayaran Trade Finance terutama Letter of Credit . Tujuan dari Incoterms® 2020″ adalah sebagai berikut: Untuk memahami tanggung jawab eksportir dan importir di bawah Incoterms® 2020 Untuk mengetahui bagaimana Incoterms® 2020 digunakan dalam transaksi perdagangan internasional Untuk mengetahui cara menghitung harga ekspor berdasarkan Incoterm Untuk mengidentifikasi risiko, biaya, dan formalitas sesuai dengan Incoterm yang dipilih Silabus Incoterms® 2020. Pengantar Incoterms® 2020 Apa itu Incoterms® 2020? Perubahan kunci pada Incoterms® 2020 Review Incoterms® FCA (Free Carrier) Perubahan DAT (Disampaikan di Terminal) menjadi DPU (Disampaikan di Tempat Bongkar) Tingkat perlindungan asuransi yang berbeda menurut CIF dan CIP Biaya terkait untuk setiap Incoterm (pasal A9 / B9) Analisis Incoterms® 2020 Incoterms® 2020 dan transportasi internasional Incoterms® 2020 untuk transportasi jalur air laut dan darat: FAS (Free Alongside Ship) – FOB (Free On Board) – CFR (Cost and Freight) – CIF (Cost, Insurance & Freight) Incoterms® 2020 untuk semua moda transportasi: EXW (Ex Works) – FCA (Free Carrier) – CPT (Carriage Paid To) – CIP (Carriage and Insurance Paid to) – DAP ( Delivery at Place) – DPU (Delivery  at Place Unloaded) – DDP (Delivered Duty Paid) Bagaimana Incoterms digunakan dalam Aktifitas Ekspor Import ? Kriteria pemilihan Incoterms® 2020 Tujuan Webinar International Trade Finance / Letter of Credit adalah dapat: Menganalisis berbagai metode pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional dan menguraikan perbedaan, keuntungan, dan kerugiannya baik bagi importir maupun eksportir Pentingnya Documentary Credits dan letter of credit dalam perdagangan internasional Bagaimana Letter of Credit beroperasi Kewajiban para pihak yang terlibat Silabus International Trade Finance Letter Of Credit adalah Introduction to the International Payment Methods Countries and payment terms Documentary Collections Letters of Credit (L/C) Types and modalities Terminology Opening a letter of credit Availability Contents of the letter of credit Documents UCP 600 Electronic L/C (e-UCP) Analysis of the Documentary Credits Import letters of credit Manfaat Dan Fungsi L/C Media atau Sarana yang Dipakai Dalam Penerbitan L/C Dasar Hukum L/C Pihak-pihak yang Terkait Jenis-Jenis L/C : Revocable >< Irrevocable Sight >< Usance Confirm >< Unconfirm Restricted >< Unrestricted Transferable >< Back to Back L/C Revolvng L/C >< Standby L/C Red Clause L/C Applied Letter of Credit Prosudur penerbitan Letter of credit. Dasar hukum Letter of credit,Prinsip-prinsip dasar Letter of credit, – Pihak pihak yang terlibat dalam Jenis jenis Letter of credit Sight Credit, Usance (Acceptance Credit), Differed Payment Credit, Red Clause Credit, Transferrable Credit, Back to Back Credit, dan Revolving Credit. Uniform Custom and Practice (UCP 600) dan  ISBP (Standar pemeriksaan dokumen ekspor impor secara internasionnal) Penerapan UCP 600, terhadap: Financial documents, Commercial documents, transportation documens, dan Official documents. Dokumen-dokumen  Ekspor Impor berdasarkan Letter of Credit. Bill of Exchange, Commercial Invoice, Transport Dokumen, Insurance Document, dokumen pendukung COO, perijinan Lartas Expor dan Impor. Discrepancies, perubahan, pembatalan dan settlement endorsement dan acceptasi dalam Letter of Credit.  DISKUSI DAN STUDI KASUS

9684
× Ada yang bisa dibantu? Available from 06:00 to 23:00 Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday