Muhammad Zulkifli adalah praktisi dan konsultan Public Relations selama hampir 20 tahun. Karirnya dimulai dari perusahaan nasional hingga multinasional seperti PT Summarecon Agung Tbk, PT Sanggraha Daksamitra, Fortune PR, perusahaan riset Australia Isentia, firma public relations Singapura PRecious Communications, Gromenko & Partners Pte Ltd hingga Priority Consultants. Ia juga pendiri dan Direktur Eksekutif dari IMPACT Institute, lembaga non profit yang fokus pada penelitian media dan opini publik.
Sebagai trainer Public Relations, Muhammad Zulkifli telah berbicara di hadapan ribuan orang sejak tahun 2010 dari berbagai lembaga dan perusahaan yang mengundangnya, mulai dari korporasi, universitas, lembaga sosial hingga komunitas bisnis. Beberapa di antaranya adalah Kementerian Keuangan RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Universitas Indonesia, Dirjen Pajak, Hipmikindo, Perhumas, InfoBank Institute, PPA Institute, Universitas Islam Bandung, Politeknik AKA, dan lain-lain.
Sebagai konsultan Public Relations, Muhammad Zulkifli juga telah membantu banyak lembaga dan perusahaan baik Indonesia maupun perusahaan global untuk mencapai tujuan organisasinya, seperti PT Phapros Tbk, PT Agung Podomoro Tbk, PT Lintas Marga Sedaya, Great Eastern, Perusahaan Film Nasional (PFN), Komisi Pemilihan Umum (KPU), startup Gradana, Gorry Holdings, dan lain-lain. Sedangkan untuk klien luar negeri, ia pernah menangani Uber, Fortinet, HP, NEC, Casio, Seiko, Modena, MediaTek, Cohesity, Rimini Street, Appdome, dan sebagainya.
Pencapaian dalam menjalankan kegiatan public relations antara lain adalah meningkatkan penjualan brand jam tangan 10% dalam satu tahun, menurunkan tonalitas berita negatif sebuah perusahaan properti hingga kisaran 30% dalam kasus reklamasi dalam kurun waktu dua bulan, meningkatkan opini positif sebuah lembaga pengawasan sehingga mendapat dukungan dari anggota DPR RI, membantu perusahaan health-tech lokal mendapatkan pendanaan Pre-Seri A dari venture capitalist Singapura, membantu perusahaan teknologi AI asal Amerika Serikat mendapatkan klien bank ternama Indonesia dalam waktu kurang dari 6 bulan sejak masuk ke Indonesia, dan lainnya.