TNA

Tahapan Training Need Analysis (TNA)

Training Need Analysis (TNA)

Training Need Analysis (TNA) Ikuti Training Need Analysis (TNA) kami : Training Needs Analysis (TNA) & Evaluation (Offline / Online) Developing Training Needs Analysis (TNA) (Offline / Online) Creating Training Needs Analysis (Offline / Online) Training Need Analysis (TNA) adalah proses sistematis  untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja saat ini dan  yang diinginkan dalam suatu organisasi. Memahami kesenjangan ini dapat membantu perusahaan mengembangkan program pelatihan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Di bawah ini adalah tahapan penting dari analisis kebutuhan pelatihan yang komprehensif. Mengidentifikasi Tujuan Bisnis Langkah pertama dalam TNA adalah memahami tujuan strategis organisasi. Hal ini mencakup menyeimbangkan kebutuhan pelatihan dengan tujuan bisnis dan memastikan  pelatihan  mendukung misi organisasi secara keseluruhan. Dengan memperjelas apa yang ingin dicapai organisasi Anda, Anda dapat mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang perlu Anda kembangkan. Menganalisis Kinerja Saat ini menilai tingkat kinerja saat ini  penting untuk memahami kesenjangan keterampilan dan pengetahuan yang ada. Analisis ini melibatkan evaluasi kinerja individu dan tim menggunakan berbagai metode seperti tinjauan kinerja, survei umpan balik, dan observasi. Mengidentifikasi kesenjangan ini akan membantu  menentukan bidang-bidang tertentu yang memerlukan pelatihan. Melakukan Analisis Kebutuhan Pelatihan Pada tahap ini, data  kebutuhan pelatihan dikumpulkan dari berbagai sumber seperti karyawan, supervisor, dan manajer. Survei, wawancara, dan kelompok diskusi adalah alat umum  untuk mengumpulkan informasi ini. Tujuannya adalah untuk memahami keterampilan dan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk menutup kesenjangan kinerja yang teridentifikasi. Memprioritaskan Kebutuhan Pelatihan Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah memprioritaskan kebutuhan pelatihan berdasarkan dampaknya terhadap tujuan organisasi dan urgensi untuk mengisi kesenjangan tersebut. Hal ini termasuk mengidentifikasi keterampilan mana yang paling penting bagi keberhasilan organisasi Anda dan harus ditangani terlebih dahulu. Penetapan prioritas memungkinkan Anda mengalokasikan sumber daya secara efektif dan memastikan bahwa kebutuhan pelatihan utama terpenuhi. Merancang Program Pelatihan Setelah anda memiliki pemahaman yang jelas tentang kebutuhan pelatihan Anda, langkah selanjutnya adalah merancang program pelatihan yang memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini termasuk mengembangkan tujuan pembelajaran, memilih metode pelatihan yang tepat, dan menciptakan materi dan kegiatan. Program harus disesuaikan dengan kebutuhan karyawan Anda dan disesuaikan dengan tujuan perusahaan Anda. Implementasi Program Pelatihan Tahap implementasi meliputi penerapan program pelatihan kepada karyawan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti lokakarya, e-learning, pelatihan  kerja, dan seminar. Implementasi yang efektif memerlukan komunikasi yang jelas, penjadwalan yang tepat, dan memastikan semua aspek logistik dipertimbangkan. Mengevaluasi Efektivitas Pelatihan Setelah program pelatihan dilaksanakan, sangatlah penting untuk mengevaluasi efektivitasnya. Hal ini menilai apakah pelatihan tersebut memenuhi tujuannya dan apakah pelatihan tersebut menghasilkan peningkatan kinerja. Metode evaluasi dapat mencakup survei, tes, tinjauan kinerja,  umpan balik peserta, dll. Fase ini membantu  mengidentifikasi keberhasilan pelatihan dan area yang memerlukan perbaikan. Melakukan penyesuaian dan perbaikan Berdasarkan hasil evaluasi, perlu dilakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan terhadap program pelatihan. Hal ini dapat mencakup perbaikan konten, perubahan metode penyampaian, atau perbaikan masalah yang diidentifikasi selama evaluasi. Perbaikan berkelanjutan memastikan bahwa pelatihan tetap relevan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan organisasi Anda. Secara keseluruhan, analisis kebutuhan pelatihan merupakan proses penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan kinerja dalam suatu organisasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan dapat mengembangkan program pelatihan bertarget yang meningkatkan keterampilan karyawannya dan berkontribusi terhadap kesuksesan bisnis secara keseluruhan.

Online Training : How to Identify Training Need (TNA)

Training How to Identify Training Need (TNA) mempelajari mengenai pemahaman tentang peran TNA sebagai tahap awal dalam menentukan keberhasilan training, mengenai kesadaran bahwa training yang efektif berawal dari bagaimana memilih program yang tepat untuk orang yang tepat, dan hal – hal lain terkait TNA. Deskripsi Masih kurangnya kesadaran bahwa proses training yang efektif bermula dari langkah profesional dalam memilih program  tepat untuk orang yang tepat Masih telihat gejala bahwa training diberikan tidak berdasarkan kebutuhan nyata dari seseorang atau sekelompok orang, sehingga training tersebut tidak memberi dampak terhadap  perubahan cara kerja karyawan, karena  pengetahuan & keterampilan  diperoleh tidak relevan dengan peran, tugas, serta aktivitas karyawan sehari-hari Training dianggap sebagai obat mujarab untuk semua penyakit sehingga selalu dijadikan pilihan untuk mengatasi kinerja perusahaan yang menurun, padahal kinerja yang menurun tersebut belum tentu disebabkan oleh faktor Manusia, tapi bisa saja karena faktor System Kerja dan Sarana Kerja yang tidak memenuhi standar Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti Training Need (TNA) ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Pemahaman tentang peran TNA sebagai tahap awal dalam menentukan keberhasilan Training Kesadaran bahwa training yang efektif berawal dari bagaimana memilih Program yang tepat untuk Orang yang tepat Pengetahuan dan keterampilan tentang tehnik dan metode dalam melakukan Proses Identifikasi dan Analisa kebutuhan training (Training Needs Assessment) tahap demi tahap Target Peserta Pelatihan How to Identify Training Need (TNA) ini ditujukan untuk para: Siapa saja baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan fungsi Learning & Development, baik sebagai Manager / Supervisor, termasuk  personel yang menangani kegiatan Training, seperti Training Manager / Training Coordinator / Training Officer Metode Pelatihan Training Need (TNA) dilaksanakan dengan metode: Menggunakan Metode TSD (Tell – Show – Do)yaitu Memberi penjelasan atau menerangkan materi (lecturing). Memberi Contoh atas materi yang telah diterangkan Selanjutnya meminta setiap peserta baik secara perorangan maupun grup melakukan Latihan dan Mempraktekkan keterampilan yang telah diajarkan, yang antara lain : Membuat Daftar aktivitas yang diterjemahkan ke Daftar Kompetensi Membuat Daftar Program Training yang diperlukan berdasarkan Kompetensi dari jabatan tertentu  (Training Matrix) Latihan membuat system evaluasi untuk memperoleh Orang Yang Tepat untuk dikirim mengikuti Program tertentu Membuat system dan mekanisme evaluasi untuk memnentukan Program yang tepat untuk orang yang tepat (Performance-Based Training) Outline Materi Materi Training Need (TNA) yang akan dibahas adalah : Pengertian dan hakekat dari Training Needs Assessment (TNA Peran TNA dalam memperoleh Program Training yang efektif Latar belakang mengapa TNA diperlukan Knowledge, Skill, dan Attitude (KSA) sebagai target evaluasi dlm TNA Antara Analisa Masalah dengan Analisa Kebutuhan Training TNA dan “Performance Gap” Metode pengumpulan data dalam proses TNA Sumber data & informasi dalam proses TNA Siapa yang berkompeten melakukan TNA, dan Mengapa Hubungan peran antara Training Mgr  dan Line Mgr dalam proses TNA Mengenal tiga basis sebagai patokan dalam melakukan TNA TNA yang berbasiskan Kompetensi Proses menerjemahkan Job Discription ke Activities dan Competency Proses menetapkan Program yang tepat untuk Jabatan yang tepat Menjabarkan Program utk Kebutuhan Jabatan ke Kebutuhan Perorangan Memperoleh tingkat kemampuan perorangan dg  Survey & Proficiency Test Bagaimana merancang qoistionnaire dan bahan untuk Proficiency Test Proses TNA yang berbasiskan Program Menetapkan Sasaran dan Garis Besar Program yang ditawarkan Bagaimana menjabarkan Job Desc. ke dalam Daftar Aktivitas Proses menetapkan  orang yang tepat dalam mengikuti Program Proses TNA yang berbasiskan Kinerja Memahami System & Mekanisme Evaluasi, serta Key Indicator dan Standard Proses step by step dalam menentukan Program yang tepat untuk Orang yang tepat Durasi Jangka Waktu Program  adalah 2 (dua) hari @ 7 jam (efektif) per hari, atau berjumlah 14 jam  (efektif)). Agenda harian dimulai Jam 08.30 pagi dan berakhir jam 17.00, dengan 1 jam makan siang dan 2 kali Coffee Break @ 15 menit. Lebih dari 50% waktu digunakan untuk Latihan dan Praktek peserta Sebagian besar waktu digunakan untuk Praktek Peserta, baik praktek merancang System Pelayanan maupun Role Play melakukan interaksi dengan Pelanggan seperti Handling Customer Complaint Agenda DAY 1 09.00 – 10.00 Pengertian dan hakekat dari Training Needs Assessment (TNA) Peran TNA dalam memperoleh Program Training Yang Efektif Latar belakang mengapa TNA diperlukan Knowledge, Skills, dan Attitude (KSA)  sebagai target evaluasi dlm  TNA Antara Analisa Masalah dengan Analisa Kebutuhan Training 10.15 – 12.00 TNA dan “Performance Gap” Beberapa metode pengumpulan data dalam proses TNA Sumber data & informasi dalam proses TNA Siapa yang berkompeten melakukan TNA ?, Mengapa? Hubungan peran antara Training Mgr. & Line Mgr  dalam TNA 13.00 – 15.00 Mengenal tiga basis sebagai patokan dalam melakukan TNA TNA yang berbasiskan Kompetensi Proses menerjemahkan JobDesc ke Activities dan Competency Latihan : membuat Daftar Competency berdasarkan JobDesc. Presentasi : setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan Proses menetapkan Program yg tepat untuk jabatan yg tepat Latihan : Membuat Daftar Program Training yang  dibutuhkan oleh setiap Posisi, berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan       DAY 2 09.00 – 10.00 Menjabarkan Program utk Kebutuhan Jabatan ke Kebutuhan Perorangan Memperoleh tingkat kemampuan perorangan dg Survey & Proficiency Test Bagaimana merancang Qoistionnaire dan bahan Proficiecy Test Latihan : Menjabarkan Program dari Keb. Jabatan ke Perorangan, Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 10.15 – 12.00 Proses TNA yang berbasiskan Program Menetapkan Sasaran dan Garis Besar Program yang ditawarkan Bagaimana menjabarkan Garis Besar Program ke Daftar  Keterampilan Latihan : Menetapkan Program yg ditawarkan ke  dalam Daftar Pengetahuan & Keterampilan yg akan diajarkan Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 13.00 – 15.00 Bagaimana menjabarkan Job Descriptions ke dalam Daftar Aktivitas Daftar Aktivitas vs. Daftar Pengetahuan & Keterampilan yg akan dipelajari Proses menetapkan orang yg tepat untuk mengikuti Program Latihan : Membuat Daftar Aktivitas, kemudian cocokkan dengan Daftar Pengetahuan &  Keterampilan, utk menetapkan peserta Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan Proses TNA yang berbasiskan Kinerja Memahami System & Mekanisme evaluasi thdp proses kerja Key Indicator, Standard, dan Formulir Evaluasi sebagai dasar TNA Proses menetapkan Program yg tepat untuk Orang yang tepat Latihan: Membuat System  Evaluasi Persyaratan Peserta Semua peserta DIWAJIBKAN membawa Laptop/Notebook Testimoni “Lebih banyak games interaktif”“Good”“Ok”“Saya sangat Suka dengan Materinya sesuai & relevan dengan pekerjaan Saya”“Trainernya sangat bagus dalam memberikan materinya sangat membantu dalam memahami materinya”“Sangat membantu dalam memberikan input & solusi. menginspirasi & mencerahkan” Facilitator Dra. Sri

Training Need Analysis (TNA)

Deskripsi Training Need Analysis (TNA) – Pelatihan dan pengembangan pegawai/karyawan memerlukan kesiapan sumber daya manusia sangat bergantung kepada sistem pengembangan kompetensi maupun skill dan knowledge yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu sarana yang pada umumnya dipergunakan perusahaan saat ini untuk meng-upgrade kemampuan sumber daya manusianya adalah dengan memiliki fasilitas Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) atau Training Center sendiri. Pada intinya, Divisi Pendidikan dan Pelatihan harus menjadi tulang punggung utama yang bertugas mendukung kebutuhan bisnis melalui sumber daya manusia yang handal dengan dukungan program-program pelatihan yang Link and Match dengan kebutuhan bisnis (Business Plan). Oleh sebab itu, pengelola fungsi diklat atau pelatihan dan pengembangan harus mampu melibatkan atau bekerjasama dengan fungsi lainnya dalam melakukan analisis kebutuhan, merancang program, melakukan evaluasi, memasarkan fungsi pelatihan di dalam organisasi serta beberapa keterampilan dasar lainnya agar fungsi pelatihan berjalan secara efektif. Untuk itulah melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat memahami fungsi dan peran unit pelatihan, mengetahui prinsip dalam menyusun rencana strategi unit pelatihan hingga ke tahap penyusunan rencana pelatihan tahunan organisasi/perusahaan/institusi/institusi. Tujuan Pelatihan Pelatihan ini akan membahas mengenai Training Needs Analysis (TNA) yang diselenggarakan selama 2 hari. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan mampu menjadi pegawai atau karyawan yang mempunyai keahlian dalam hal Training Needs Analysis (TNA), sehingga bisa mengelola pelatihan dan pengembangan atau Diklat pegawai/ karyawan di perusahaan maupun di instansi/institusi. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para peserta pelatihan mengerti dan memahami tentang Training Needs Analysis (TNA) sehingga bisa mengimplementasikannya di perusahaan maupun di instansi/institusi dengan tepat. Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi keahlian pegawai atau karyawan. Sasaran Pelatihan Mampu memahami konsep dasar Training Need Analysis (TNA) di perusahaan/institusi/institusi. Mampu memetakan keterkaitan kebutuhan bisnis dan kebutuhan pelatihan Mampu melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan di perusahaan maupun di instansi/institusi Mampu melakukan analisis kebutuhan pelatihan dan perencanaan pelatihan jangka panjang Mampu menyusun TNA dengan baik Target Peserta Mahasiswa tingkat akhir yang ingin berkarir sebagai Trainer, HRD, maupun pengelolaan training Trainer, Widyaiswara, Instruktur, Fasilitator, Guru, Dosen, Pengajar Les/Kursus Training Officer, Training Supervisor, Training Coordinator, Training Superintendent, Training Manager HRD Staff, HRD Group Leader, HRD Supervisor, HRD Coordinator, HRD Section Head,, HRD Superintendent, dan HRD Manager Direktur HCA, General Manager HRD, Senior Manager HRD, Assistant Manager HRD Manager Non HRD yang berminat mempelajari Training Need Analysis (TNA) Executive atau Praktisi Bisnis yang ingin tahu mengenai Training Need Analysis (TNA) Professional atau Individu yang berkaitan dengan pengelolaan Training Need Analysis (TNA) Metode Pelatihan Presentasi Diskusi Konsultatif Sharing Pengalaman Studi Kasus Praktek penyusunan TNA Keunggulan Metode Pelatihan Presentasi Penyampaian materi dilakukan melalui pendekatan Neuro Linguistic Programming agar efektif. Penyampaian diberikan dengan Experiential Method, sehingga benar benar merupakan hologram kondisi yang sesuai dengan lingkungan kerja di perusahaan. Penyampaian materi menggunakan akses Visual, Auditory, dan Kinestethic peserta baik secara multimedia maupun manual learning. Penyampaian materi disampaikan dengan fokus implementasi dan bukan wacana serta bukan sekedar insight belaka. Outline Materi Materi Training Need Analysis yang akan dibahas adalah Pengertian dan konsep dasar Training Need Analysis (TNA) Memetakan keterkaitan kebutuhan bisnis dan kebutuhan pelatihan Identifikasi kebutuhan pelatihan di perusahaan maupun di instansi/institusi Analisis kebutuhan pelatihan dan perencanaan pelatihan jangka panjang Metode pelatihan tradisional & metode pelatihan modern Menyusun proposal program pelatihan tahunan Kebutuhan Pelatihan VS Kebutuhan Belajar Kontribusi manusia terhadap organisasi Kaitan TNA dan evaluasi pelatihan Pengembangan karir dan tantangan bagi manajemen karir Facilitator Sudibyo Aji Narendra Buwana, SE.,M.Si.,CPHRM (Master Trainer TOT, HRD, HSE, CSR dari BNSP); No. Reg. ITM. 045 01030 2016) Latar belakang pendidikan beliau adalah S1 Manajemen Sumber Daya Manusia dan S2 Administrasi Publik. Beliau mempunyai pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pertambangan batu bara maupun pertambangan nickel pada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, General Affair, Corporate Social Responsibilty, Community Development, Kesehatan & Keselamatan Kerja. Selain itu juga pernah aktif mengajar sebagai dosen Manajemen Sumber Daya Manusia maupun Kesehatan & Keselamatan Kerja di Universitas Ma Chung, Malang serta sering memberikan pelatihan kepada mahasiswa di beberapa universitas/perguruan tinggi lainnya. Beliau kerap kali memberikan pelatihan inhouse dan public training di beberapa perusahaan. Beliau merupakan Asesor Kompetensi LSP IKI – BNSP dan juga merupakan Trainer dan Konsultan yang terdaftar sebagai Master Trainer yang bersertifikasi BNSP dengan No. Reg. ITM. 045 01030 2016.

Program Pembinaan Pengusaha Tempatan

Deskripsi Alternatif program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah teruji untuk pengembangan ekonomi masyarakat lokal Melalui Program Pembinaan Pengusaha Tempatan, Perusahaan dapat mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan di daerah operasi secara efektif. Program ini menyediakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat local (peserta program) dan sekaligus kesempatan terlibat di dalam proyek-proyek Perusahaan sebagai bahan praktikum berbisnis. Tidak hanya pekerjaan proyek, tetapi peserta juga didorong dan dibina untuk memiliki produk bisnis tersendiri. Jadi, peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga praktek dan mengembangkan produk bisnis masing-masing secara terpadu. Adapun tujuan dari program ini yaitu menghasilkan pengusaha lokal yang mampu berbisnis secara professional dan mandiri. Dibandingkan dengan program CSR lainnya, program ini memiliki keunggulan yaitu mampu membuat peserta program tidak terus-menerus bergantung kepada Perusahaan. Di beberapa perusahaan besar, program serupa dikenal dengan nama Local Business Development (LBD) dan telah mampu meraih rating tertinggi Emas dalam Program Penilaian Peringkat Perusahaan (disingkat PROPER) yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 2007. Program ini telah teruji dan terbukti keberhasilannya. Tidak hanya bertujuan untuk pengembangan ekonomi, program ini dapat bersinergi dengan bidang program CSR lainnya seperti Kesehatan, Pendidikan dan Lingkungan. Perusahaan juga akan mendapat keuntungan dalam hal ketersediaan mitra lokal yang mampu memenuhi kebutuhan Perusahaan di daerah operasi baik barang maupun jasa. Juga secara tidak langsung, para mitra lokal binaan ini dapat menjadi agent of change bagi Perusahaan yang mendukung keberlangsungan operasi di daerah secara kondusif. Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti Pelatihan Program Pembinaan Pengusaha Tempatan ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Memahami bagaimana sebuah program CSR (Community Development) bisa berhasil Memahami peran program pembinaan pengusaha tempatan dalam bersinergi dengan bidang-bidang program Community Development lainnya Memahami seluk-beluk program pembinaan pengusaha tempatan Memahami skema kontrak kerjasama dengan pihak ketiga (konsultan provider) yang menjamin keberhasilan program Bermanfaat untuk mengoptimalkan program-program CSR yang telah dijalankan sebelumnya Bermanfaat untuk ikut serta dalam program PROPER KLH Bermanfaat untuk mendukung kelancaran operasi perusahaan di daerah operasi Metode Pelatihan Training Program Pembinaan Pengusaha Tempatan dilaksanakan dengan metode: Selain pemaparan materi, pelatihan akan dijalankan dengan banyak diskusi dan sharing pengalaman dari para peserta. Di kelas pelatihan juga akan dihadirkan salah seorang pengusaha binaan yang telah sukses mengikuti program ini. Outline Materi Materi training yang akan di bahas topik Program Pembinaan Pengusaha Tempatan adalah : Kesalahan yang biasa terjadi dalam pelaksanaan program CSR Visi program CSR yang mandiri dan berkelanjutan Hubungan antara program CSR dengan pelatihan keterampilan bisnis Tujuan dan peran program pembinaan pengusaha tempatan Stakeholder program pembinaan pengusaha tempatan Alur, persyaratan, seleksi dan tes peserta program Skema program pembinaan pengusaha tempatan Bentuk-bentuk pembinaan dan cakupan materi yang diberikan Kompetensi dan indikator keberhasilan program Indikator keberhasilan program menurut kriteria PROPER Macam-macam materi kewirausahaan dan kisi-kisinya Hubungan dengan dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Pelaksanaan pelatihan dan coaching yang efektif Jenis proyek yang bisa diberikan sebagai bahan praktikum Skema kontrak kerjasama dengan pihak ketiga untuk implementasi program Key Performance Indicator kontrak yang menjamin kemandirian peserta program Facilitator Agustinar Ginanjar & Sri Purwadi, St., Mm Agustinar Ginanjar Praktisi dan konsultan pengembangan sumber daya manusia selama lebih dari 15 tahun. Pengalaman konsultan antara lain di IPMI Management Development Center (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia) dan MUC Consulting Group. Pengalaman praktisi antara lain sebagai pembina (coaching & counseling) dari lebih 100 perusahaan lokal binaan Chevron Indonesia (program pembinaan ini telah berhasil meraih penghargaan tertinggi tahunan PROPER Emas dari Kementrian Lingkungan Hidup sejak tahun 2010). Juga sebagai tim penulis Buku : A Journey To Gold, KLH Juni 2013, bagian Local Business Development. Menamatkan pendidikan Psikologi dari Universitas Indonesia dan menerapkan gaya belajar yang participant centered serta Visual-Auditori-Kinestetik untuk proses belajar yang optimal. Pakar dalam interpretasi DISC test dan penerapan langsung di tempat kerja. Klien yang pernah ditangani antara lain, Indosat, DHL, Trelleborg, Saraswanti Indo Genetech dan YMPG Matsushita Gobel. Sri Purwadi, St., Mm Tenaga ahli dengan latar belakang praktisi selama lebih dari 15 tahun di berbagai industri seperti manufacturing, fabrication, petrochemical dan dengan posisi terakhir sebagai praktisi HSE di Chevron Geothermal Indonesia. Menangani konsultasi, training dan audit di berbagai perusahaan besar seperti Nusa Halmahera, Gold Mining, Pertamina Talisman, Krakatau Engineering, Total Indonesia, Gobel Darma Sarana Karya, Agung Concern, PLTGU-PLN Cilegon, Commonwealth Steel, VICO dan lain-lain. Beliau pernah berhasil membawa Amoco meraih rating Green (kriteria Health, Safety, dan Environment) dalam program PROPER KLH Tahun 2011.

How to Identify Training Need (TNA)

HOW-TO-IDENTIFY-TNA-min

Training How to Identify Training Need (TNA) mempelajari mengenai Pengertian dan hakekat dari TNA, peran TNA dalam memperoleh program training yang efektif, latar belakang mengapa TNA diperlukan, mengenai knowledge, skill, dan attitude (KSA) sebagai target evaluasi dlm TNA, mengenai antara analisa masalah dengan analisa kebutuhan training dan hal – hal lain terkait TNA. Deskripsi Masih kurangnya kesadaran bahwa proses training yang efektif bermula dari langkah profesional dalam memilih program  tepat untuk orang yang tepat Masih telihat gejala bahwa training diberikan tidak berdasarkan kebutuhan nyata dari seseorang atau sekelompok orang, sehingga training tersebut tidak memberi dampak terhadap  perubahan cara kerja karyawan, karena  pengetahuan & keterampilan  diperoleh tidak relevan dengan peran, tugas, serta aktivitas karyawan sehari-hari Training dianggap sebagai obat mujarab untuk semua penyakit sehingga selalu dijadikan pilihan untuk mengatasi kinerja perusahaan yang menurun, padahal kinerja yang menurun tersebut belum tentu disebabkan oleh faktor Manusia, tapi bisa saja karena faktor System Kerja dan Sarana Kerja yang tidak memenuhi standar  Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti Training Need (TNA) ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Pemahaman tentang peran TNA sebagai tahap awal dalam menentukan keberhasilan Training Kesadaran bahwa training yang efektif berawal dari bagaimana memilih Program yang tepat untuk Orang yang tepat Pengetahuan dan keterampilan tentang tehnik dan metode dalam melakukan Proses Identifikasi dan Analisa kebutuhan training (Training Needs Assessment) tahap demi tahap Target Peserta Pelatihan How to Identify Training Need (TNA) ini ditujukan untuk para: Siapa saja baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan fungsi Learning & Development, baik sebagai Manager / Supervisor, termasuk  personel yang menangani kegiatan Training, seperti Training Manager / Training Coordinator / Training Officer Metode Pelatihan Training Need (TNA) dilaksanakan dengan metode: Menggunakan Metode TSD (Tell – Show – Do)yaitu Memberi penjelasan atau menerangkan materi (lecturing). Memberi Contoh atas materi yang telah diterangkan Selanjutnya meminta setiap peserta baik secara perorangan maupun grup melakukan Latihan dan Mempraktekkan keterampilan yang telah diajarkan, yang antara lain : Membuat Daftar aktivitas yang diterjemahkan ke Daftar Kompetensi Membuat Daftar Program Training yang diperlukan berdasarkan Kompetensi dari jabatan tertentu  (Training Matrix) Latihan membuat system evaluasi untuk memperoleh Orang Yang Tepat untuk dikirim mengikuti Program tertentu Membuat system dan mekanisme evaluasi untuk memnentukan Program yang tepat untuk orang yang tepat (Performance-Based Training) Outline Materi Materi Training Need (TNA) yang akan dibahas adalah : Pengertian dan hakekat dari Training Needs Assessment (TNA Peran TNA dalam memperoleh Program Training yang efektif Latar belakang mengapa TNA diperlukan Knowledge, Skill, dan Attitude (KSA) sebagai target evaluasi dlm TNA Antara Analisa Masalah dengan Analisa Kebutuhan Training TNA dan “Performance Gap” Metode pengumpulan data dalam proses TNA Sumber data & informasi dalam proses TNA Siapa yang berkompeten melakukan TNA, dan Mengapa Hubungan peran antara Training Mgr  dan Line Mgr dalam proses TNA Mengenal tiga basis sebagai patokan dalam melakukan TNA TNA yang berbasiskan Kompetensi Proses menerjemahkan Job Discription ke Activities dan Competency Proses menetapkan Program yang tepat untuk Jabatan yang tepat Menjabarkan Program utk Kebutuhan Jabatan ke Kebutuhan Perorangan Memperoleh tingkat kemampuan perorangan dg  Survey & Proficiency Test Bagaimana merancang qoistionnaire dan bahan untuk Proficiency Test Proses TNA yang berbasiskan Program Menetapkan Sasaran dan Garis Besar Program yang ditawarkan Bagaimana menjabarkan Job Desc. ke dalam Daftar Aktivitas Proses menetapkan  orang yang tepat dalam mengikuti Program Proses TNA yang berbasiskan Kinerja Memahami System & Mekanisme Evaluasi, serta Key Indicator dan Standard Proses step by step dalam menentukan Program yang tepat untuk Orang yang tepat Durasi Jangka Waktu Program  adalah 2 (dua) hari @ 7 jam (efektif) per hari, atau berjumlah 14 jam  (efektif)). Agenda harian dimulai Jam 08.30 pagi dan berakhir jam 17.00, dengan 1 jam makan siang dan 2 kali Coffee Break @ 15 menit. Lebih dari 50% waktu digunakan untuk Latihan dan Praktek peserta Sebagian besar waktu digunakan untuk Praktek Peserta, baik praktek merancang System Pelayanan maupun Role Play melakukan interaksi dengan Pelanggan seperti Handling Customer Complaint Agenda DAY 1 08.30 – 10.00 Pengertian dan hakekat dari Training Needs Assessment (TNA) Peran TNA dalam memperoleh Program Training Yang Efektif Latar belakang mengapa TNA diperlukan Knowledge, Skills, dan Attitude (KSA)  sebagai target evaluasi dlm  TNA Antara Analisa Masalah dengan Analisa Kebutuhan Training 10.15 – 12.00 TNA dan “Performance Gap” Beberapa metode pengumpulan data dalam proses TNA Sumber data & informasi dalam proses TNA Siapa yang berkompeten melakukan TNA ?, Mengapa? Hubungan peran antara Training Mgr. & Line Mgr  dalam TNA 13.00 – 15.00 Mengenal tiga basis sebagai patokan dalam melakukan TNA TNA yang berbasiskan Kompetensi Proses menerjemahkan JobDesc ke Activities dan Competency Latihan : membuat Daftar Competency berdasarkan JobDesc. Presentasi : setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 15.15 – 17.00 Proses menetapkan Program yg tepat untuk jabatan yg tepat Latihan : Membuat Daftar Program Training yang  dibutuhkan oleh setiap Posisi, berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan       DAY 2 08.30 – 10.00 Menjabarkan Program utk Kebutuhan Jabatan ke Kebutuhan Perorangan Memperoleh tingkat kemampuan perorangan dg Survey & Proficiency Test Bagaimana merancang Qoistionnaire dan bahan Proficiecy Test Latihan : Menjabarkan Program dari Keb. Jabatan ke Perorangan, Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 10.15 – 12.00 Proses TNA yang berbasiskan Program Menetapkan Sasaran dan Garis Besar Program yang ditawarkan Bagaimana menjabarkan Garis Besar Program ke Daftar  Keterampilan Latihan : Menetapkan Program yg ditawarkan ke  dalam Daftar Pengetahuan & Keterampilan yg akan diajarkan Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 13.00 – 15.00 Bagaimana menjabarkan Job Descriptions ke dalam Daftar Aktivitas Daftar Aktivitas vs. Daftar Pengetahuan & Keterampilan yg akan dipelajari Proses menetapkan orang yg tepat untuk mengikuti Program Latihan : Membuat Daftar Aktivitas, kemudian cocokkan dengan Daftar Pengetahuan &  Keterampilan, utk menetapkan peserta Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 15.15 – 17.00 Proses TNA yang berbasiskan Kinerja Memahami System & Mekanisme evaluasi thdp proses kerja Key Indicator, Standard, dan Formulir Evaluasi sebagai dasar TNA Proses menetapkan Program yg tepat untuk Orang yang tepat Latihan: Membuat System  Evaluasi Persyaratan Peserta Semua peserta DIWAJIBKAN membawa Laptop/Notebook Testimoni “Lebih banyak games interaktif” “Good” “Ok” “Saya sangat Suka dengan Materinya sesuai & relevan dengan pekerjaan Saya” “Trainernya sangat bagus dalam

9684
× Ada yang bisa dibantu? Available from 06:00 to 23:00 Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday