Training Series

Online Training : Managing Strategic Learning and Development

Training & Development saat ini dihadapkan pada sebuah tantangan yang lebih tinggi yaitu efektivitas dalam menghadapi perubahan yang cepat pada bisnis organisasi dan kemajuan teknologi. Mengeluarkan uang untuk training dan pengembangan juga akan menjadi pertimbangan. Bagaimana kita bisa mengukur kualitas dari training dan pengembangan agar setara dengan biaya yang telah dikeluarkan. Lalu bagaimana kita dapat mengukur dan menghitungnya? Issue besar sekarang ini adalah bagaimana melakukan evaluasi training dengan efektif, maka untuk itu haruslah mengarah pada bagaimana me-manage training dan kinerja karyawan agar lebih baik di area kerja dan area organisasinya. Strategic Learning And Development (SLD) adalah program pengembangan yang didesain untuk memfasilitasi profesioanl HR, para trainer, team leader, line manager dan business facilitator dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menganalisa, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sesi training yang dinamis dan strategis. Sasaran Pelatihan Memahami secara keseluruhan A to Z dari Program Learning and Development. Mampu menginterpretasikan dan memberikan kompetensi yang dibutuhkan organisasi pada orang yang tepat di saat yang tepat. Mampu menampilkan pengetahuan tingkat tinggi untuk diaplikasikan dalam mendesain dan memfasilitasi kinerja Learning & development. Mampu menentukan nilai tambah pada learning & development dalam hubungannya dengan kontribusi terhadap total kompetensi organisasi. Outline Materi (09.00 – 15.00 WIB) MODULE I    Strategic Partnering with Operations and Line Managers MODULE II   Identifying the Learning & Development Gaps & Interventions that Will Produce the Organizational Results MODULE III Designing the High Impact Learning and Development Events MODULE IV Transfer of Learning: Bridging the Knowing-Doing Gap Target Peserta HR, staff/Supervisor/Manager divisi yang bertanggung jawab pada management dan fungsi HR. Executive dan manager dari unit bisnis, fungsi organisasi dan professional HR.

Online Training : How To Plan & Organize Training

Dalam proses merencanakan penyelenggaraan sebuah Program Training, masih dijumpai hal-hal berikut ini, yaitu : (1) Perencanaan Training yang akan diberikan tidak benar-benar sesuai dengan kebutuhan nyata berdasarkan hasil Training Needs Assessment. (2) Rencana langkah-langkah yang perlu diambil dalam proses mempersiapkan penyelenggaraan Training tidak detail, sehingga terjadi adanya hal-hal yang seharusnya dilakukan tapi tidak ada dalam rancana (Action Plan). Lemahnya koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan proses penyelenggaraan Training, seperti antara  Organizer, Trainer, dan Pengusaha tempat di mana Training diselenggarakan. Setelah selesai mengikuti Program ini, para peserta akan : (1) Memiliki  pemahaman yang benar tentang arti Training Yang Berhasil, serta syarat-syarat keberhasilannya, yang dalam hal ini termasuk proses perencanaan dan penyelenggaraan. (2) Memiliki kemampuan dalam menerjemahkan hasil TNA ke dalam sebuah Training Plan yang efektif. (3) Mengenal hal-hal yang menjadi hambatan penyelenggaraan sebuah Program Training, serta cara mengatasinya. (4) Memiliki pengetahuan & keterampilan dalam membuat Training Plan serta menerjemahkan Training Plan ke dalam Rencana Langkah-Langkah yang perlu diambil di tingkat pelaksanaan (Action Plan). Outline Pelatihan Pengertian Training sebagai salah satu metode belajar (learning) yang efektif Training sebagai proses yang tak berujung Pengertian tentang Training Yang Berhasil, serta syarat-syarat keberhasilannya Persepsi yang keliru (miss-concept) tentang Training Saling keterkaitan antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat Training berhasil Bagaimana menerjemahkan hasil TNA sebagai latar belakang dilakukannya Training Where To Go, Where We Are now, and How To Get There dalam proses membuat Training Plan Bagaimana membuat Sasaran Training yang SMART Sasaran yang SMART sebagai alat ukur keberhasilan Training Formula dari sebuah Training Plan Saling hubungan antara aspek-aspek yang ada dalam sebuah Training Plan Dua cara dalam merancang sebuah Training Plan (sbg Reading Material dan Explaining Material) Mengenal jenis-jenis perlengkapan dan peralatan training serta kegunaannya Mengenal bentuk-bentuk set up ruangan training serta peruntukannya Bagaimana menerjemahkan Training Plan ke dalam Action Plan Bagaimana melakukan kontrol terhadap pelaksanaan Action Plan Bagaimana membuat Session Plan atau Agenda Program berdasarkan Daftar Garis Besar Materi Bentuk hubungan dan koordinasi antara Organizer dan Trainer dalam penyelenggaraan Training Petunjuk pengaturan Transportasi, Akomodasi dan Konsumsi bila Training diselenggarakan di Hotel Bagaimana merancang dan mengguakan Check List dalam mengecek persiapan Training Jadwal Pelatihan Hari ke-1 08.30 – 10.00 Pengertian Training dan perannya dalam pengembangan SDM Training sebagai salah satu metode belajar (learning) yang efektif Mengapa Training diperlukan Bilamana Training diperlukan Manfaat Training bagi Karyawan, bagi Perusahaan, dan bagi Manager 10.15 – 12.00 Training sebagai proses yang tak berujung Pengertian tentang Training Yang Berhasil Syarat-syarat keberhasilan Training Persepsi yang keliru (mis-concept) tentang Training  Peran proses perencanaan dan penyelenggaraan terhadap keberhasilan Training 13.00 – 15.00 Saling keterkaitan antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelenggaraan Training Bagaimana menerjemahkan hasil TNA sebagai Latar Belakang dilakukannya Training Where To Go, Where We Are Now, dan How To Get There dalam proses membuat Training Plan Bagaimana membuat Sasaran Training yang SMART Sasaran yang SMART sebagai alat ukur keberhasilan Training Latihan : Membuat Sasaran Training yang SMART berdasarkan hasil TNA Presentasi : Setiiap peserta atau kelompok mempresentasikan hasil latihan Formula dari sebuah Training Plan Bagaimana merancang sebuah Training Plan dalam bentuk Presentation Material Saling hubungan antara Latar Belakang Training dan Sasaran Training Penjabaran Sasaran Training ke dalam Manfaat Training Hubungan antara Manfaat Training dengan biaya atau Budget yang diperlukan Latihan : Peserta membuat Training Plan berdasarkan formula yang telah dipelajari Presentasi : Setiap peserta atau kelompok mempresentasikan hasil latihan       Hari Ke-2 08.30 – 10.00 Mengenal jenis perlengkapan dan peralatan Training Penggunaan dan kegunaan dari masing-masing perlengkapan dan peralatan Training Mengenal bentuk–bentuk ruangan kelas serta peruntukannya Latihan : Peserta secara bersama-sama latihan mencocokkan Bentuk Ruangan dan Peralatan yang tepat untuk aktifitas yang tepat 10.15 – 12.00 Pengertian dari kata “Action Plan” Syarat dari sebuah Action Plan yang efektif Bagaimana menerjemahkan Training Plan ke dalam Action Plan Bagaimana melakukan kontrol terhadap pelaksanaan Action Plan Latihan : Peserta membuat Action Plan berdasarkan Taining Plan   Presentasi : Setiap peserta atau kelompok mempresentasikan hasil latihan 13.00 – 15.00 Pengertian dari “Session Plan” Perbedaan antara Session Plan dan Lesson Plan Bagaimana merancang sebuah Session Plan dihubungkan dg materi dan waktu yg tersedia Koordinasi antara Organizer dan Training dalam mempersiapkan Training Latihan : Peserta  membuat Session Plan Presentasi : Setiap peserta atau kelompok mempresentasikan hasil latihan Petunjuk pengaturan Transportasi, Board & Lodging jika Training diadakan di Hotel Peran Organizer sebagai Liaison Officer antara peserta dengan Hotel Bagaimana merancang dan menggunakan Check List dalam mengecek persiapanTraining Check List sehari sebelum Training, dan Check List sesaat sebelum Training dibuka Latihan : Peserta membuat Check List Presentasi : Setiap peserta atau kelompok mempresentasikan hasil latihan 

Online Training : Training For Trainers

online-training-for-trainers

SASARAN PELATIHAN Sesudah mengkuti program pelatihan ini, peserta akan: Memahami terjadinya proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya sasaran pelatihan. Mampu menyusun rancangan mengajar dan mengembangkan teknik mengajar partisipatif dengan menggunakan metode yang tepat. OUTLINE MATERI  PENGANTAR  TOT Problematika mengajar Mengajar efektif Variabel-variabel proses pelatihan SASARAN PELATIHAN Merumuskan sasaran pelatihan Jenis-jenis sasaran pelatihan Kategori belajar kognitif, afektif dan psikomotor PROSES BELAJAR Macam-macam proses belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar METODE PELATIHAN Macam-macam metode pelatihan Pelatihan Instruksi Kerja Faktor-faktor pemilihan metode pelatihan Lima tahap proses mengajar Panduan mengajar (Tutorial Notes) SISTEMATIKA MENGAJAR Tipe-tipe peserta Menanggapi pertanyaan peserta MENGENDALIKAN PERILAKU PESERTA Penggunaan alat bantu pelatihan Teknik suara Bahasa Tubuh (body language) BERBICARA EFEKTIF DI KELAS Praktek Individual Evaluasi Audio-visual  PRAKTEK MENGAJAR

Online Training : How to Plan & Design Training Materials

Masih banyak ditemui Materi Training yang diberikan oleh seorang Trainer adalah Materi yang sudah jadi yang dirancang oleh orang atau pihak lain, sehingga dalam proses men-deliver Training, Trainer tidak sepenuhnya menguasai materi yang diberikan Jika Materi Training dirancang sendiri oleh Trainer yang memberikan, maka seorang Trainer lebih bebas berkreasi dalam menyampaikan karena ia bukan saja menguasai apa yang tersurat tapi juga ia tahu persis apa yang tersirat. Sasaran Pelatihan Setelah selesai mengikuti Program ini para peserta akan memiliki : Pemahaman tentang konsep dasar Training sebagai salah satu unsur utama dalam proses Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengetahuan & keterampilan dalam merancang proses Belajar – Mengajar sebagai Program Leader / Trainer, seperti menyusun Lesson Plan, Session Plan, Leader’s Guide, serta materi training itu sendiri Pengetahuan & keterampilan dalam men-design materi training step by step, yang ditampilkan dengan cara menarik  dan  muda dipahami, yang mampu menarik minat peserta untuk mempelajarinya, di samping isi materi yang memberikan pengetahuan & keterampilan baru bagi peserta. Outline Materi Pengertian Training sebagai salah satu metode Belajar (Learning) yang efektif Mengapa dan bilamana Training dibutuhkan Apa yang disebut dengan Training yang berhasil, serta syarat-syarat keberhasilannya Persepsi yang keliru (miss-concept) tentang Training Saling keterkaitan antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat Training berhasil Perencanaan Training yang menjadi Tugas & Tanggung Jawab Trainer untuk menyusunnya Bagaimana menetapkan Judul dan Garis Besar Materi Training Bagaimana membuat Session Plan atau Agenda Program berdasarkan Garis Besar Materi Pengertian dan perbedaan antara Lesson Plan dengan Leader’s Guide Bagaimana membuat Lesson Plan Bagaimana membuat Leader’s Guide Mengenal unsur-unsur yang termasuk sebagai Materi Training Perbedaan antara Explaining Materials dengan Reading Materials Post-Training Evaluation System sebagai bagian dari materi training Bagaimana merancang Post-Training Evaluation Memahami struktur dari Training Materials Design Bagaimana men-design Training Materials step by step Tujuan dan manfaat dari setiap aspek yang ada dalam struktur design Bagaimana proses membuat SOP sebagai Training Manual Memahami penggunaan otak kiri dan otak kanan dalam proses belajar Bagaimana merancang slide untuk merangsang proses belajar dengan otak kanan Pemanfaatan fitur Power Point dalam membuat slide Peserta Internal Trainer yang di-assign untuk Bagian tertentu (Sales Trainer, Production Trainer, dan lain-lain), Personel di Bagian Training, serta Line Manager (yang salah satu kewajibannya memeberi (Fuctional Skills Training) kepada anak buahnya. Durasi Pelatihan 2 (dua) hari @ 5 (tujuh) jam efektif per hari Metode Pelatihan Menerangkan konsep, diikuti dengan memberikan contoh, yang selanjutnya setiap peserta diminta latihan membuat Lesson Plan, Session Plan serta merancang Training Material secara lengkap Facilitator

Online Training : Training Of Trainer (TOT)

Deskripsi Setiap Organisasi atau Perusahaan didirikan dan dirancang sedemikian rupa agar mampu memberikan hasil atau karya yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Beberapa pakar berpendapat bahwa manusia merupakan sumber daya organisasi yang menentukan pelaku utama dalam mewujudkan dan mencapai tujuan Perusanaan. Suatu kualitas dan kinerja yang melahirkan produktivitas yang optimal ditentukan oleh bagaimana kita memberikan/mentransfer ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain agar mudah diterima dan menarik untuk disimak. Untuk mencapai keberhasilan transfer tersebut dibutuhkan suatu bentuk pelatihan yang dikenal dengan “training of trainer”  (pelatihan bagi fasilitator). Melalui Pelatihan training of trainer (pelatihan bagi fasilitator) diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk menjadi “trainer/fasilitator” yang handal sehingga mampu memberikan kontribusinya untuk mencapai target dan sasaran sesuai dengan yang ditentukan Perusahaan. Selain memahami fase-fase tersebut, seorang trainer saat ini, dibebani tugas yang berat yang berhubungan dengan kemampuan untuk merubah wawasan, pengetahuan, dan tindakan seseorang dari yang sama sekali tidak tahu apa-apa menjadi mampu mengerjakan apa-apa. Pelatihan ini diarahkan kepada bagaimana menjadi seorang trainer yang hebat, yang mampu memikul tanggung jawab yang besar untuk mampu merubah sesorang sesuai dengan levelnya masing-masing. Kebutuhan akan tenaga ini, semakin lama semakin berkembang dengan baik, seiring dengan kesadaran organisasi bahwa investasi dalam pengembanagn perusahaan berbentuk investasi SDM mendapat porsi yang sangat dominan baik dari kalangan akademisi maupun kalangan praktisi.  Untuk itu pada training of trainer akan diarahkan kepada kemampuan seseorang untuk menjadi seorang trainer yang handal yang dapat diuji oleh seberapa besar ilmu yang akan disampaikan berdampak signifikan bagi perubahan-perubahan pada peserta training. Tujuan Pelatihan Menumbuhkan dan meningkatkan minat peserta menjadi internal dan eksternal trainer Memberikan pengetahuan tentang kerangka proses pelatihan Meningkatkan keterampilan dasar peserta sebagai trainer internal dan eksternal Menumbuhkan komitmen untuk mengembangkan keterampilan lebih lanjut sebagai trainer internal dan eksternal Outline Materi Pola Pikir yang sukses menjadi seorang trainer internal & eksternal Bagaimana menghadapi masalah saat melakukan presentasi Komponen apa saja yang mempengaruhi saat melakukan presentasi Kiat sukses agar disenangi peserta training saat melakukan presentasi Praktek Presentasi Fasilitator Divdeni Syafri Berlatar belakang pendidikan di FISIP – Universitas Padjajdjaran Bandung, mengawali karir di perbankan. Hampir 20 tahun pengalaman kerja di PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan memulai karir  sebagai: agent call center 24 jam selama 2 tahun, menangani informasi produk danamon berbagai keluhan nasabah, kemudian diangkat sebagai Manager Customer Care Center selama 8 tahun, menangani keluhan nasabah yang dimuat di media cetak, email, telepon, website, walk in customer dan mediasi perbankan yang melibatkan Bank Indonesia. Menjadi salah satu PIC yang tercatat di Bank Indonesia yang melaporkan keluhan nasabah khususnya keluhan financial sekaligus menjadi PIC untuk mediasi perbankan antara nasabah, Bank Danamon dan Bank Indonesia. Pengalaman selama 3 tahun menjadi Project Manager untuk Retail Banking Sales Development Program, membuat modul untuk Sales/marketing Bank Danamon seluruh Indonesia, kemudian mengajarkan kepada mereka dari Product knowledge, Skills,  Karakter/ Attitude sampai kepada Profesional Grooming sebagai seorang Bankers. Pengalaman selama 2 tahun menjadi Project Manager Retail Banking Network Support untuk perubahan system baru di Bank Danamon di tahun 2010 yaitu Winning Branch Model yang melibatkan para Pimpinan Cabang/ Branch Manager seluruh Indonesia. Pengalaman selama 5 tahun menjadi Senior Manager di Consumer Service Quality, membuat modul Service Excellence dan mengajarkan kepada semua karyawan di Bank Danamon, mulai dari Security, Teller, Customer Service, Marketing/ Sales Officer sampai kepada Branch Manager. Membuat program program antara lain : Branch Service Competition, E-Channel Competition, Service Coach for Leader dll. Setelah 20 tahun di Bank Danamon, melanjutkan karir sebagai Director Learning & Development di PT. Global Top Career. Tugas saya mengembangkan dan memperbaharui modul yang disesuaikan dengan permintaan klien, kemudian mempromosikan PT. Global Top Career ke berbagai perusahaan. Adapun klien yang pernah kita bantu adalah : Bank BNI 46 (konvensional dan syariah), Bank BRI (konvensional dan syariah), Bank Niaga, Bank Panin, PT. Garuda Indonesia, PT. Permata Indonesia, dll. Setelah itu melanjutkan karir lagi sebagai Associate Trainer di beberapa Consultant Training diantaranya :PT. Value Consult, Global Top Career, PT. Trisa Mandiri Sejahtera Reward yang pernah saya dapatkan adalah : The Best Trainer & Facilitator from Danamon Corporate University The Best Curriculum Instructional System Design from Corporate University Xchange The Best Curriculum Development from corporate University Xchange

Online Training : How to Identify Training Need (TNA)

Training How to Identify Training Need (TNA) mempelajari mengenai pemahaman tentang peran TNA sebagai tahap awal dalam menentukan keberhasilan training, mengenai kesadaran bahwa training yang efektif berawal dari bagaimana memilih program yang tepat untuk orang yang tepat, dan hal – hal lain terkait TNA. Deskripsi Masih kurangnya kesadaran bahwa proses training yang efektif bermula dari langkah profesional dalam memilih program  tepat untuk orang yang tepat Masih telihat gejala bahwa training diberikan tidak berdasarkan kebutuhan nyata dari seseorang atau sekelompok orang, sehingga training tersebut tidak memberi dampak terhadap  perubahan cara kerja karyawan, karena  pengetahuan & keterampilan  diperoleh tidak relevan dengan peran, tugas, serta aktivitas karyawan sehari-hari Training dianggap sebagai obat mujarab untuk semua penyakit sehingga selalu dijadikan pilihan untuk mengatasi kinerja perusahaan yang menurun, padahal kinerja yang menurun tersebut belum tentu disebabkan oleh faktor Manusia, tapi bisa saja karena faktor System Kerja dan Sarana Kerja yang tidak memenuhi standar Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti Training Need (TNA) ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Pemahaman tentang peran TNA sebagai tahap awal dalam menentukan keberhasilan Training Kesadaran bahwa training yang efektif berawal dari bagaimana memilih Program yang tepat untuk Orang yang tepat Pengetahuan dan keterampilan tentang tehnik dan metode dalam melakukan Proses Identifikasi dan Analisa kebutuhan training (Training Needs Assessment) tahap demi tahap Target Peserta Pelatihan How to Identify Training Need (TNA) ini ditujukan untuk para: Siapa saja baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan fungsi Learning & Development, baik sebagai Manager / Supervisor, termasuk  personel yang menangani kegiatan Training, seperti Training Manager / Training Coordinator / Training Officer Metode Pelatihan Training Need (TNA) dilaksanakan dengan metode: Menggunakan Metode TSD (Tell – Show – Do)yaitu Memberi penjelasan atau menerangkan materi (lecturing). Memberi Contoh atas materi yang telah diterangkan Selanjutnya meminta setiap peserta baik secara perorangan maupun grup melakukan Latihan dan Mempraktekkan keterampilan yang telah diajarkan, yang antara lain : Membuat Daftar aktivitas yang diterjemahkan ke Daftar Kompetensi Membuat Daftar Program Training yang diperlukan berdasarkan Kompetensi dari jabatan tertentu  (Training Matrix) Latihan membuat system evaluasi untuk memperoleh Orang Yang Tepat untuk dikirim mengikuti Program tertentu Membuat system dan mekanisme evaluasi untuk memnentukan Program yang tepat untuk orang yang tepat (Performance-Based Training) Outline Materi Materi Training Need (TNA) yang akan dibahas adalah : Pengertian dan hakekat dari Training Needs Assessment (TNA Peran TNA dalam memperoleh Program Training yang efektif Latar belakang mengapa TNA diperlukan Knowledge, Skill, dan Attitude (KSA) sebagai target evaluasi dlm TNA Antara Analisa Masalah dengan Analisa Kebutuhan Training TNA dan “Performance Gap” Metode pengumpulan data dalam proses TNA Sumber data & informasi dalam proses TNA Siapa yang berkompeten melakukan TNA, dan Mengapa Hubungan peran antara Training Mgr  dan Line Mgr dalam proses TNA Mengenal tiga basis sebagai patokan dalam melakukan TNA TNA yang berbasiskan Kompetensi Proses menerjemahkan Job Discription ke Activities dan Competency Proses menetapkan Program yang tepat untuk Jabatan yang tepat Menjabarkan Program utk Kebutuhan Jabatan ke Kebutuhan Perorangan Memperoleh tingkat kemampuan perorangan dg  Survey & Proficiency Test Bagaimana merancang qoistionnaire dan bahan untuk Proficiency Test Proses TNA yang berbasiskan Program Menetapkan Sasaran dan Garis Besar Program yang ditawarkan Bagaimana menjabarkan Job Desc. ke dalam Daftar Aktivitas Proses menetapkan  orang yang tepat dalam mengikuti Program Proses TNA yang berbasiskan Kinerja Memahami System & Mekanisme Evaluasi, serta Key Indicator dan Standard Proses step by step dalam menentukan Program yang tepat untuk Orang yang tepat Durasi Jangka Waktu Program  adalah 2 (dua) hari @ 7 jam (efektif) per hari, atau berjumlah 14 jam  (efektif)). Agenda harian dimulai Jam 08.30 pagi dan berakhir jam 17.00, dengan 1 jam makan siang dan 2 kali Coffee Break @ 15 menit. Lebih dari 50% waktu digunakan untuk Latihan dan Praktek peserta Sebagian besar waktu digunakan untuk Praktek Peserta, baik praktek merancang System Pelayanan maupun Role Play melakukan interaksi dengan Pelanggan seperti Handling Customer Complaint Agenda DAY 1 09.00 – 10.00 Pengertian dan hakekat dari Training Needs Assessment (TNA) Peran TNA dalam memperoleh Program Training Yang Efektif Latar belakang mengapa TNA diperlukan Knowledge, Skills, dan Attitude (KSA)  sebagai target evaluasi dlm  TNA Antara Analisa Masalah dengan Analisa Kebutuhan Training 10.15 – 12.00 TNA dan “Performance Gap” Beberapa metode pengumpulan data dalam proses TNA Sumber data & informasi dalam proses TNA Siapa yang berkompeten melakukan TNA ?, Mengapa? Hubungan peran antara Training Mgr. & Line Mgr  dalam TNA 13.00 – 15.00 Mengenal tiga basis sebagai patokan dalam melakukan TNA TNA yang berbasiskan Kompetensi Proses menerjemahkan JobDesc ke Activities dan Competency Latihan : membuat Daftar Competency berdasarkan JobDesc. Presentasi : setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan Proses menetapkan Program yg tepat untuk jabatan yg tepat Latihan : Membuat Daftar Program Training yang  dibutuhkan oleh setiap Posisi, berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan       DAY 2 09.00 – 10.00 Menjabarkan Program utk Kebutuhan Jabatan ke Kebutuhan Perorangan Memperoleh tingkat kemampuan perorangan dg Survey & Proficiency Test Bagaimana merancang Qoistionnaire dan bahan Proficiecy Test Latihan : Menjabarkan Program dari Keb. Jabatan ke Perorangan, Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 10.15 – 12.00 Proses TNA yang berbasiskan Program Menetapkan Sasaran dan Garis Besar Program yang ditawarkan Bagaimana menjabarkan Garis Besar Program ke Daftar  Keterampilan Latihan : Menetapkan Program yg ditawarkan ke  dalam Daftar Pengetahuan & Keterampilan yg akan diajarkan Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan 13.00 – 15.00 Bagaimana menjabarkan Job Descriptions ke dalam Daftar Aktivitas Daftar Aktivitas vs. Daftar Pengetahuan & Keterampilan yg akan dipelajari Proses menetapkan orang yg tepat untuk mengikuti Program Latihan : Membuat Daftar Aktivitas, kemudian cocokkan dengan Daftar Pengetahuan &  Keterampilan, utk menetapkan peserta Presentasi : Setiap kelompok mempresentasikan hasil latihan Proses TNA yang berbasiskan Kinerja Memahami System & Mekanisme evaluasi thdp proses kerja Key Indicator, Standard, dan Formulir Evaluasi sebagai dasar TNA Proses menetapkan Program yg tepat untuk Orang yang tepat Latihan: Membuat System  Evaluasi Persyaratan Peserta Semua peserta DIWAJIBKAN membawa Laptop/Notebook Testimoni “Lebih banyak games interaktif”“Good”“Ok”“Saya sangat Suka dengan Materinya sesuai & relevan dengan pekerjaan Saya”“Trainernya sangat bagus dalam memberikan materinya sangat membantu dalam memahami materinya”“Sangat membantu dalam memberikan input & solusi. menginspirasi & mencerahkan” Facilitator Dra. Sri

Online Training How to Plan, Design & Deliver Training Materials

Online Training How to Plan, Design & Deliver Training Materials mempelajari mengenai bagaimana membuat perencanaan training yang menjadi tugas seorang Trainer, bagaimana menetapkan judul dan garis besar materi program, bagaimana membuat session plan atau agenda pogram berdasarkan garis besar materi dan hal lainnya terkait dengan How to Plan, Design & Deliver Training. Deskripsi Line Manager dari semua Bagian berkepentingan memiliki anak buah yang terampil dalam melaksanakan tugas,  yang oleh karena itu Line Manager berkewajiban untuk melatih mereka guna meningkatkan pengetahuan & keterampilan di bidang masing-masing (Fuctional Skills). Untuk itu Line Manger perlu memperoleh kemampuan tentang Training Management System, utamanya bagaimana membuat Training Plan , Cara Merancang Materi Training (Technical / Functional Skills), serta Cara Memberi (Deliver) Training. Dengan berkembangnya Organisasi Perusahaan diperlukan Trainer khusus untuk Bagian tertentu yang diambil dari tenaga operasaional dari Bagian yang memerlukan,  seperti Sales Trainer dan Production Trainer, beserta Trainer-Trainer lainnya sesuai kebutuhan. Sasaran Pelatihan Setelah mengikuti Pelatihan How to Plan, design & Deliver Training Materials ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Pemahaman tentang peran Learning & Development dalam proses Human Resources Development, dan memahami arti dari sebuah Training yang berhasil, serta syarat-syarat keberhasilannya Pengetahuan & keterampilan tentang bagaimana cara merencanakan, merancang, serta memberi Training secara efektif, seperti bagaimana merancang Bahan Training, bagaimana membuat Lesson Plan, Session Plan, serta Leader’s Gude (Trainer’ Manual), termasuk bagaimana cara membuat Standard Operating Procedures  (SOP) sebagai Training Manual Keterampilan mengajarkan topik yang berbeda dengan menggunakan berbagai metode & tehnik. Target Peserta Pelatihan How to Plan, design & Deliver Training Materials ini ditujukan untuk para: Line Manager dari semua Bagian yang ada dalam Perusahaan, termasuk Trainer dan personel Bagian Training Metode Pelatihan Training How to Plan, design & Deliver Training Materials dilaksanakan dengan metode: Menjelaskan konsep (Tell), yang diikuti dengan memberi contoh (Show), yang selanjutnya meminta setiap peserta melakukan latihan / praktek (Do), yang meliputi membuat Training Plan, merancang Materi Training, Membuat Lesson Plan, dan praktek Mengajar di depan kelas Outline Materi Materi training yang akan di bahas topik How to Plan, design & Deliver Training Materials adalah : Peran Training dalam pengembangan SDM Peran Training sebagai salah satu bentuk Learning Apa yang disebut dengan Training yang berhasil, serta syarat-syarat keberhasilannya Persepsi yang keliru (miss-concept) tentang Training Keterkaitan peran & tugas berbagai pihak dalam membuat Training berhasil Perencanaan Training yang menjadi tugas seorang Trainer Bagaimana menetapkan Judul dan Garis Besar Materi program Bagaimana membuat SessionPlan atau Agenda Program berdasarkan Garis Besar Materi Bagaimana membuat Lesson Plan sebagai pedoman mengajar Mengenal unsur-unsur yang termasuk sebagai Training Materials Perbedaan antara Explaining Materials dan Reading Materials Leader’s Guide atau Trainer’s Manual sebagai penjabaran dari Lesson Plan Bagaimana men-design Training Material step by step Tehnik merancang Bagian Awal atau Pendahuluan dari Training Materials Perbedaan antara kelompok Knowledge’s dan Skills dari batang tubuh Training Materials Bagaimana membuat Bagian Rangkuman dari sebuah Materi Training Bagaimana cara membuat SOP sebagai Training Manual Bagaimana merancang slide untuk proses belajar menggunakan otak kanan Tehnik & Metode Dasar dalam membenri Training Tahap-tahap dalam proses memberi Training Tehnik merangsang peserta untuk tertarik (sejak awal) dengan Metode INTRO Metode Tell, Show, Do (TSD) dalam memberiTraining Tehnik Merangkum dan Menutup sesi Training Sikap selama memberi Training Tehnik membuat peserta mudah menerima dan memahami materi Tehnikmengajukan dan menanggapi pertanyaan, komentar, dan saran peserta Tehnik merangsang peserta yang Pasif menjadi  Aktif Tehnik Memberi Feedback terhadap hasil latihan peserta System evaluasi peserta selama Training Mengenal type-type peserta dalam sebuah Training Persyaratan Peserta Semua peserta DIWAJIBKAN membawa Laptop/Notebook Testimoni “Materi training baik”“Trainer sangat OK”“Sangat baik”“Bagus”“Materi ini sangat bagus”“Senangnya luar biasa” Facilitator Dra. Sri Endang Kamuljan, Psi., MBA. Lebih dari 25 tahun bertindak sepagai trainer, konsultan dan coach diberbagai Perusahaan, antara lain PT. BPJS, PT. TELKOM, PT Indosat, PT. Indofood Sukses Makmur, UNILEVER INDONESIA, CHEVRON, VICO Indonesia, PERTAMINA, Bank Indonesia, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BII, Bank BCA, PT.Freeport Indonesia, PT. Tambang Batubara, PT. Timah, PT. Sampoerna, Sogo Departement Store dan berbagai perusahaan lainnya. Materi yang biasanya dibawakan antara lain tentang : Personal Development, Mental Switching, Leadership Skills, Supervisory Management, Coaching and Counseling, Management Training, Creative Problem Solving and Decision Making, Communication Skills, Public Speaking & Presentation Skills, Negotiation Skills, Achievement Motivation Training, Dealing With Difficult People, Team Building, People Development. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dengan pendalaman dalam bidang Clinical Psychology serta memiliki sertifikat sebagai psikolog. Pendidikan lanjutannya mengambil pendalaman bidang Manajemen Sumberdaya Manusia, dan menyelesaikan program strata dua nya di Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Online Training : Training Needs Analysis (TNA)

Online Training : Training Needs Analysis (TNA) mempelajari mengenai bagaimana menganalisa kebutuhan training, bagaimana langkah analisis kebutuhan training .Competency profiling, bagaimana menyusun individual development plan, dan hal lainnya terkait TNA Deskripsi Apakah karyawan Anda sudah mendapatkan pelatihan yang tepat dan bagaimana mengukur dampaknya? Seringkali program pelatihan yang diberikan kepada karyawan tidak selaras dengan kebutuhan. Bahkan dalam beberapa kasus tim HRD tidak tahu cara mengevaluasi tingkat keberhasilannya. Training Needs Analysis (TNA) merupakan sebuah metode untuk mengetahui kebutuhan pelatihan dalam suatu organisasi. Sistem pelatihan yang baik harus bisa menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan bisa dievaluasi tingkat keberhasilannya. Kami merancang online workshop untuk memberikan pembekalan secara utuh dalam menganalisis kebutuhan pelatihan. Hal yang dipelajari mulai dari membuat kurikulum sesuai kebutuhan organisasi, hingga cara menyelenggarakan pelatihan dengan efektif. Kemudian dipelajari juga cara mengevaluasi dan mengukur efektivitas pelatihan. Metode  Pelatihan Pembelajaran dengan metode video conference (live streaming). Pelatihan berlangsung selama 2 hari, total waktu 10 jam (5 jam per hari). Materi disampaikan dengan ceramah, tanya jawab, dan latihan. Outline Materi Day 1 & Day 209:00 – 15 :00 Facilitator Divdeni Syafri Berlatar belakang pendidikan di FISIP – Universitas Padjajdjaran Bandung, mengawali karir di perbankan. Hampir 20 tahun pengalaman kerja di PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan memulai karir  sebagai: agent call center 24 jam selama 2 tahun, menangani informasi produk danamon berbagai keluhan nasabah, kemudian diangkat sebagai Manager Customer Care Center selama 8 tahun, menangani keluhan nasabah yang dimuat di media cetak, email, telepon, website, walk in customer dan mediasi perbankan yang melibatkan Bank Indonesia. Menjadi salah satu PIC yang tercatat di Bank Indonesia yang melaporkan keluhan nasabah khususnya keluhan financial sekaligus menjadi PIC untuk mediasi perbankan antara nasabah, Bank Danamon dan Bank Indonesia. Pengalaman selama 3 tahun menjadi Project Manager untuk Retail Banking Sales Development Program, membuat modul untuk Sales/marketing Bank Danamon seluruh Indonesia, kemudian mengajarkan kepada mereka dari Product knowledge, Skills,  Karakter/ Attitude sampai kepada Profesional Grooming sebagai seorang Bankers. Pengalaman selama 2 tahun menjadi Project Manager Retail Banking Network Support untuk perubahan system baru di Bank Danamon di tahun 2010 yaitu Winning Branch Model yang melibatkan para Pimpinan Cabang/ Branch Manager seluruh Indonesia. Pengalaman selama 5 tahun menjadi Senior Manager di Consumer Service Quality, membuat modul Service Excellence dan mengajarkan kepada semua karyawan di Bank Danamon, mulai dari Security, Teller, Customer Service, Marketing/ Sales Officer sampai kepada Branch Manager. Membuat program program antara lain : Branch Service Competition, E-Channel Competition, Service Coach for Leader dll. Setelah 20 tahun di Bank Danamon, melanjutkan karir sebagai Director Learning & Development di PT. Global Top Career. Tugas saya mengembangkan dan memperbaharui modul yang disesuaikan dengan permintaan klien, kemudian mempromosikan PT. Global Top Career ke berbagai perusahaan. Adapun klien yang pernah kita bantu adalah : Bank BNI 46 (konvensional dan syariah), Bank BRI (konvensional dan syariah), Bank Niaga, Bank Panin, PT. Garuda Indonesia, PT. Permata Indonesia, dll. Reward yang pernah saya dapatkan adalah :          

Training Of Trainer (TOT)

Deskripsi Training Of Trainer (TOT) –  Setiap Organisasi atau Perusahaan didirikan dan dirancang sedemikian rupa agar mampu memberikan hasil atau karya yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Beberapa pakar berpendapat bahwa manusia merupakan sumber daya organisasi yang menentukan pelaku utama dalam mewujudkan dan mencapai tujuan Perusanaan. Suatu kualitas dan kinerja yang melahirkan produktivitas yang optimal ditentukan oleh bagaimana kita memberikan/mentransfer ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain agar mudah diterima dan menarik untuk disimak. Untuk mencapai keberhasilan transfer tersebut dibutuhkan suatu bentuk pelatihan yang dikenal dengan “training of trainer”  (pelatihan bagi fasilitator). Melalui Pelatihan training of trainer (pelatihan bagi fasilitator) diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk menjadi “trainer/fasilitator” yang handal sehingga mampu memberikan kontribusinya untuk mencapai target dan sasaran sesuai dengan yang ditentukan Perusahaan. Selain memahami fase-fase tersebut, seorang trainer saat ini, dibebani tugas yang berat yang berhubungan dengan kemampuan untuk merubah wawasan, pengetahuan, dan tindakan seseorang dari yang sama sekali tidak tahu apa-apa menjadi mampu mengerjakan apa-apa. Pelatihan ini diarahkan kepada bagaimana menjadi seorang trainer yang hebat, yang mampu memikul tanggung jawab yang besar untuk mampu merubah sesorang sesuai dengan levelnya masing-masing. Kebutuhan akan tenaga ini, semakin lama semakin berkembang dengan baik, seiring dengan kesadaran organisasi bahwa investasi dalam pengembanagn perusahaan berbentuk investasi SDM mendapat porsi yang sangat dominan baik dari kalangan akademisi maupun kalangan praktisi.  Untuk itu pada training of trainer akan diarahkan kepada kemampuan seseorang untuk menjadi seorang trainer yang handal yang dapat diuji oleh seberapa besar ilmu yang akan disampaikan berdampak signifikan bagi perubahan-perubahan pada peserta training. Tujuan Pelatihan Menumbuhkan dan meningkatkan minat peserta menjadi internal dan eksternal trainer Memberikan pengetahuan tentang kerangka proses pelatihan Meningkatkan keterampilan dasar peserta sebagai trainer internal dan eksternal Menumbuhkan komitmen untuk mengembangkan keterampilan lebih lanjut sebagai trainer internal dan eksternal Outline Materi Pola Pikir yang sukses menjadi seorang trainer internal & eksternal Bagaimana menghadapi masalah saat melakukan presentasi Komponen apa saja yang mempengaruhi saat melakukan presentasi Kiat sukses agar disenangi peserta training saat melakukan presentasi Praktek Presentasi Fasilitator Divdeni Syafri Berlatar belakang pendidikan di FISIP – Universitas Padjajdjaran Bandung, mengawali karir di perbankan. Hampir 20 tahun pengalaman kerja di PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan memulai karir  sebagai: agent call center 24 jam selama 2 tahun, menangani informasi produk danamon berbagai keluhan nasabah, kemudian diangkat sebagai Manager Customer Care Center selama 8 tahun, menangani keluhan nasabah yang dimuat di media cetak, email, telepon, website, walk in customer dan mediasi perbankan yang melibatkan Bank Indonesia. Menjadi salah satu PIC yang tercatat di Bank Indonesia yang melaporkan keluhan nasabah khususnya keluhan financial sekaligus menjadi PIC untuk mediasi perbankan antara nasabah, Bank Danamon dan Bank Indonesia. Pengalaman selama 3 tahun menjadi Project Manager untuk Retail Banking Sales Development Program, membuat modul untuk Sales/marketing Bank Danamon seluruh Indonesia, kemudian mengajarkan kepada mereka dari Product knowledge, Skills,  Karakter/ Attitude sampai kepada Profesional Grooming sebagai seorang Bankers. Pengalaman selama 2 tahun menjadi Project Manager Retail Banking Network Support untuk perubahan system baru di Bank Danamon di tahun 2010 yaitu Winning Branch Model yang melibatkan para Pimpinan Cabang/ Branch Manager seluruh Indonesia. Pengalaman selama 5 tahun menjadi Senior Manager di Consumer Service Quality, membuat modul Service Excellence dan mengajarkan kepada semua karyawan di Bank Danamon, mulai dari Security, Teller, Customer Service, Marketing/ Sales Officer sampai kepada Branch Manager. Membuat program program antara lain : Branch Service Competition, E-Channel Competition, Service Coach for Leader dll. Setelah 20 tahun di Bank Danamon, melanjutkan karir sebagai Director Learning & Development di PT. Global Top Career. Tugas saya mengembangkan dan memperbaharui modul yang disesuaikan dengan permintaan klien, kemudian mempromosikan PT. Global Top Career ke berbagai perusahaan. Adapun klien yang pernah kita bantu adalah : Bank BNI 46 (konvensional dan syariah), Bank BRI (konvensional dan syariah), Bank Niaga, Bank Panin, PT. Garuda Indonesia, PT. Permata Indonesia, dll. Setelah itu melanjutkan karir lagi sebagai Associate Trainer di beberapa Consultant Training diantaranya :PT. Value Consult, Global Top Career, PT. Trisa Mandiri Sejahtera Reward yang pernah saya dapatkan adalah : The Best Trainer & Facilitator from Danamon Corporate University The Best Curriculum Instructional System Design from Corporate University Xchange The Best Curriculum Development from corporate University Xchange

Training Need Analysis (TNA)

Deskripsi Training Need Analysis (TNA) – Pelatihan dan pengembangan pegawai/karyawan memerlukan kesiapan sumber daya manusia sangat bergantung kepada sistem pengembangan kompetensi maupun skill dan knowledge yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu sarana yang pada umumnya dipergunakan perusahaan saat ini untuk meng-upgrade kemampuan sumber daya manusianya adalah dengan memiliki fasilitas Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) atau Training Center sendiri. Pada intinya, Divisi Pendidikan dan Pelatihan harus menjadi tulang punggung utama yang bertugas mendukung kebutuhan bisnis melalui sumber daya manusia yang handal dengan dukungan program-program pelatihan yang Link and Match dengan kebutuhan bisnis (Business Plan). Oleh sebab itu, pengelola fungsi diklat atau pelatihan dan pengembangan harus mampu melibatkan atau bekerjasama dengan fungsi lainnya dalam melakukan analisis kebutuhan, merancang program, melakukan evaluasi, memasarkan fungsi pelatihan di dalam organisasi serta beberapa keterampilan dasar lainnya agar fungsi pelatihan berjalan secara efektif. Untuk itulah melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat memahami fungsi dan peran unit pelatihan, mengetahui prinsip dalam menyusun rencana strategi unit pelatihan hingga ke tahap penyusunan rencana pelatihan tahunan organisasi/perusahaan/institusi/institusi. Tujuan Pelatihan Pelatihan ini akan membahas mengenai Training Needs Analysis (TNA) yang diselenggarakan selama 2 hari. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan mampu menjadi pegawai atau karyawan yang mempunyai keahlian dalam hal Training Needs Analysis (TNA), sehingga bisa mengelola pelatihan dan pengembangan atau Diklat pegawai/ karyawan di perusahaan maupun di instansi/institusi. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para peserta pelatihan mengerti dan memahami tentang Training Needs Analysis (TNA) sehingga bisa mengimplementasikannya di perusahaan maupun di instansi/institusi dengan tepat. Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi keahlian pegawai atau karyawan. Sasaran Pelatihan Mampu memahami konsep dasar Training Need Analysis (TNA) di perusahaan/institusi/institusi. Mampu memetakan keterkaitan kebutuhan bisnis dan kebutuhan pelatihan Mampu melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan di perusahaan maupun di instansi/institusi Mampu melakukan analisis kebutuhan pelatihan dan perencanaan pelatihan jangka panjang Mampu menyusun TNA dengan baik Target Peserta Mahasiswa tingkat akhir yang ingin berkarir sebagai Trainer, HRD, maupun pengelolaan training Trainer, Widyaiswara, Instruktur, Fasilitator, Guru, Dosen, Pengajar Les/Kursus Training Officer, Training Supervisor, Training Coordinator, Training Superintendent, Training Manager HRD Staff, HRD Group Leader, HRD Supervisor, HRD Coordinator, HRD Section Head,, HRD Superintendent, dan HRD Manager Direktur HCA, General Manager HRD, Senior Manager HRD, Assistant Manager HRD Manager Non HRD yang berminat mempelajari Training Need Analysis (TNA) Executive atau Praktisi Bisnis yang ingin tahu mengenai Training Need Analysis (TNA) Professional atau Individu yang berkaitan dengan pengelolaan Training Need Analysis (TNA) Metode Pelatihan Presentasi Diskusi Konsultatif Sharing Pengalaman Studi Kasus Praktek penyusunan TNA Keunggulan Metode Pelatihan Presentasi Penyampaian materi dilakukan melalui pendekatan Neuro Linguistic Programming agar efektif. Penyampaian diberikan dengan Experiential Method, sehingga benar benar merupakan hologram kondisi yang sesuai dengan lingkungan kerja di perusahaan. Penyampaian materi menggunakan akses Visual, Auditory, dan Kinestethic peserta baik secara multimedia maupun manual learning. Penyampaian materi disampaikan dengan fokus implementasi dan bukan wacana serta bukan sekedar insight belaka. Outline Materi Materi Training Need Analysis yang akan dibahas adalah Pengertian dan konsep dasar Training Need Analysis (TNA) Memetakan keterkaitan kebutuhan bisnis dan kebutuhan pelatihan Identifikasi kebutuhan pelatihan di perusahaan maupun di instansi/institusi Analisis kebutuhan pelatihan dan perencanaan pelatihan jangka panjang Metode pelatihan tradisional & metode pelatihan modern Menyusun proposal program pelatihan tahunan Kebutuhan Pelatihan VS Kebutuhan Belajar Kontribusi manusia terhadap organisasi Kaitan TNA dan evaluasi pelatihan Pengembangan karir dan tantangan bagi manajemen karir Facilitator Sudibyo Aji Narendra Buwana, SE.,M.Si.,CPHRM (Master Trainer TOT, HRD, HSE, CSR dari BNSP); No. Reg. ITM. 045 01030 2016) Latar belakang pendidikan beliau adalah S1 Manajemen Sumber Daya Manusia dan S2 Administrasi Publik. Beliau mempunyai pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pertambangan batu bara maupun pertambangan nickel pada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, General Affair, Corporate Social Responsibilty, Community Development, Kesehatan & Keselamatan Kerja. Selain itu juga pernah aktif mengajar sebagai dosen Manajemen Sumber Daya Manusia maupun Kesehatan & Keselamatan Kerja di Universitas Ma Chung, Malang serta sering memberikan pelatihan kepada mahasiswa di beberapa universitas/perguruan tinggi lainnya. Beliau kerap kali memberikan pelatihan inhouse dan public training di beberapa perusahaan. Beliau merupakan Asesor Kompetensi LSP IKI – BNSP dan juga merupakan Trainer dan Konsultan yang terdaftar sebagai Master Trainer yang bersertifikasi BNSP dengan No. Reg. ITM. 045 01030 2016.

Sistem Manajemen General Affairs

Deskripsi Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, para pimpinan dan pegawai selalu berpikir dan bertindak untuk mengerjakan pekerjaan inti yang dibutuhkan untuk menyukseskan upaya pencapaian tujuan. Namun seringkali mereka kurang memperhatikan peran General Affairs karena dianggap kurang penting dan hanya berperan sebagai penunjang. Pandangan ini sekarang tidak dapat dipertahankan karena ternyata fungsi General Affairs berpengaruh besar terhadap penciptaan iklim organisasi yang turut mempengaruhi peningkatan efisiensi dan produktifitas. Seiring dengan perubahan pandangan mengenai peran fungsi General Affairs, kami bermaksud menyampaikan pelatihan sistem manajemen pelayanaan umum yang memuat strategi, kebijakan dan sistem serta program-program General Affairs yang dapat dimanfatkan untuk mendorong keberhasilan organisasi. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini para pimpinan dan pegawai yang bekerja dalam bidang General Affairs dapat berperan lebih optimal dalam meningkatkan kontribusinya terhadap organisasi. Tujuan Pelatihan Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang sistem manajemen General Affairs kepada peserta pelatihan Memberikan solusi mengenai strategi, kebijakan dan pemecahan masalah dalam bidang General Affairs Metode Pelatihan Ceramah Diskusi Games Tugas Individual dan Kelompok Outline Materi Definisi, Filosofi, Tujuan dan Manfaat Fungsi General Affairs Stakeholder yang Dilayani & Fungsi General Affairs dalam Jenis-jenis Layanan Umum dalam Organisasi Strategi dan Kebijakan Scorecard General Affairs Kompetensi dan Pengembangan Kompetensi General Affairs Sistem dan Prosedur General Affairs & Fungsi-fungsi yang Berhubungan dengan General Affairs Ukuran Keberhasilan General Affairs & Kendala-kendala General Affairs Kunci Keberhasilan General Affairs Testimoni “Sudah cukup menarik kalau bisa diperbanyak sharing pengalamannya mengenai GA” “Materi & metode sesuai harapan” “Materi sebaiknya dibuat lebih ringkas tapi penjelasannya mendalam” “Trainer sangat membantu dalam pekerjaan ditempat kerja nanti” Facilitator Hendra Kusnoto Hendra Kusnoto adalah alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1984. Pada tahun 1986 ia melanjutkan studi di Fakultas Pasca Sarjana UGM jurusan Psikologi Perkembangan. Di tahunitu pula Sdr. Hendra Kusnoto bergabung dengan Universitas Persada Indonesia “YAI’ dan mendirikan Fakultas Psikologi swasta pertama di Indonesia. Ia juga sempat menjadi dekan dan mengajar di fakultas itu pada tahun 1987 – 1989. Pada masa itu beliau termasuk dekan termuda di Indonesia. Selama mengajar, Sdr. Hendra Kusnoto mempelajari ilmu manajemen bisnis secara otodidak. Pada tahun 1989 yang bersangkutan bekerja di PT Antam. Di perusahaan ini beliau aktif dalam bidang sumber daya manusia. Pada tahun 1996 beliau studi di bidang Managementand Business Administration di Melbourne University, Australia dan beliau sempat mengikuti program magang dan bekerja di perusahaan terkemuka Australia (Broken Hill Propriety/BHP). Sekembalinya dari studi di Australia Sdr.Hendra Kusnoto menulis buku berdasarkan hasil penelitian di perusahaan-perusahaan yang ada di Australia. Buku tersebut berjudul “Praktek Manajemen Terbaik di Dunia” dan diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2001. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam bidang manajemen bisnis dan sumber daya manusia, pada tahun 1996 Sdr. Hendra Kusnoto ditunjuk sebagai salah satu anggota tim IPO (inital public offering) untuk mempersiapkan PT Antam menjadi perusahaan publik. Sejak saat itu beliau selalu terlibat dalam tim strategis baik dalam bidang pengembangan usaha maupun sumber daya manusia. Karena hobi belajarnya tidak pernah berhenti, beliau mempelajari manajemen perubahan baik secara otodidak maupun pelatihan-pelatihan di dalam dan luar negeri. Walaupun Sdr. Hendra Kusnoto pernah studi di negeri kangguru, namun beliau merasa belum puas, sehingga pada tahun 1998 beliau belajar mengenai manajemen bisnis internasional di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta. Pada tahun 2000, berbekal pengetahuan dan keterampilan dalam bidang manajemen bisnis, sumber daya manusia dan manajemen perubahan beliau dipercaya oleh pimpinan PT Antam Tbk untuk memimpin tim manajemen perubahan untuk memantapkan posisi PT Antam Tbk sebagai perusahaan yang mampu menjadi perusahaan kelas dunia. Untuk tujuan tersebut beliau mempelajari balanced scorecard langsung dari penciptanya, yaitu Dr. David Norton. Perannya dalam bidang manajemen perubahan tersebut turut mampu menjadikan PT Antam Tbk menjadi perusahaan terkemuka. Sejak tahun 2006 Sdr. Hendra Kusnoto bergabung dengan beberapa perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang manajemen strategis, manajemen perubahan, good corporate governance dan manajemen sumber daya manusia, disamping itu beliau secara pribadi juga berperan sebagai advisor yang memberikan pelatihan dan konsultasi di beberapa perusahaan baik nasional maupun asing. Perusahaan-perusahaan yang  pernah ditangani a.l. Jasa Marga, Jasa Raharja, PGN, PTPN IX, Swedish Match dan lain-lain. Untuk menjalankan tugas tersebut beliau memperoleh ijin khusus dari pimpinan perusahaan. Di PT Antam Tbk sendiri, akhir-akhir ini beliau ditunjuk sebagai advisor direksi dalam bidang good corporate governance, manajemen transformasi dan sumber daya manusia.

Effective Team Briefing On The Workplace

Deskripsi Memberikan informasi kepada tim menjadi suatu keharusan bagi leader agar inormasi dari manajemen , baik tentang isu organisasi, kebijakan, dll serta informasi didalam unit kerjanya sendiri dapat diterima oleh tim dari tangan pertama dengan baik, jelas  dan tepat.(Effective Team Briefing On The Workplace) Salah satu media penyempaian informasi tersebut adalah melalui Briefing. Banyak hal proses briefing yang dilakukan tidak berjalan efektif, karena prinsip-prinsip dasar melakukan briefing, seringkali dilupakan atau tidak diperhatikan oleh Leader. Salah satunya adalah kurang memperhatikan dan menyusun secara tepat content briefing (Core Management Brief dan Local Brief) dan penggunaan 4 P (Policy Issues; People; Progress and Points for Action)  agar briefing lebih terstruktur.(Effective Team Briefing On The Workplace) Pelatihan Effective Team Briefing On The Workplace akan memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai keseluruhan briefing efektif diarea kerja. Selain itu para peserta akan dilatih sampai mampu melakukan praktek briefing dari mulai penyiapan materi briefing sampai evaluasi briefing.(Effective Team Briefing On The Workplace) Untuk melengkapi peserta mengenai pehamaman dan ketrampilan ini,pendekatan trainingakan dilakukan secara : practical karena dilengkapi dengan form yang langsung dapat digunakan dan contoh nyata kasus di pekerjaan inspiring dimana cara penyampaian instruktur akan membuat peserta tergerak untuk menerapkannya di pekerjaan enjoyable dengan metode instruktur yang akan membuat pelatihan diselingi aktivitas yang sifatnya fun, sehingga peserta relaks dan antusias selama pelatihan Sasaran Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu melakukan : menyusun langkah-langkah briefing yang tepat sasaran.(Effective Team Briefing On The Workplace) Teknik menjalankan briefing.(Effective Team Briefing On The Workplace) Teknik mengkomunikasi content briefing.(Effective Team Briefing On The Workplace) Pendekatan kreatif dalam menjalankan briefing sesuai situasi dan kondisi ditempat kerja.(Effective Team Briefing On The Workplace) Target Peserta Parakaryawan dengan posisi yang memerlukan ketrampilan briefing efektif seperti :Team Leader, kepala regu, Supervisor, Manager Siapa saja yang ingin meningkatkan wawasan dan ketrampilan briefing efektif Metode Pelatihan Interaktif dimana peserta dengan bimbingan instruktur akan :  Practice Group exercise Individual presentation Outline Materi Esensi Briefing dalam konteks produktiviitas Organisasi Esensi Komunikasi Persuasif 3 aspek komunikasi persuasif Apa yang membuat Briefing yang efektif ? Kapan briefing digunakan ? Keuntungan menjalan tim briefing Proses Kreativitas untuk menemukan variasi content briefing Empat langkah menjalankan tim brieifing Kategori Isi Tim briefing : The Core Brief The Local Brief (4P : People; Points for Action; Progress; Policy Issues) Teknik Menjalankan Tim Briefing di Area kerja Feedback & Follow-Up sesudah menjalankan tim briefing Tips& Trick menjalankan tim briefing untuk berbagai situasi Praktek Menjalankan “Team Briefing”. Wrap up Program Facilitator ADI WIJAKSANA, Drs.Psi, CH, CHT Lebih  20 tahun pengalaman professional, dalam mengembangkan pendekatan membangun kepabilitas diri yang digunakan untuk membantu kliennya. Berlatar belakang pendidikan Psikologi – Universitas Indonesia, mengawali karir sebagai praktisioner selama lebih 12 tahun di bidang Human Resource. Adi mempunyai keterampilan yang baik dalam pengembangan HRD yang dimulai dengan proses identifikasi kebutuhan organisasi hingga mengevaluasi program pengembangan karyawan.  Kemudian menggeluti dunia konsultansi hingga saat ini untuk memberikan pengalamannya dalam membantu pengembangan karyawan di klien. Sebagai Konsultan HR, banyak membantu klien dari berbagai latar belakang industri dan jasa baik perusahaan nasional maupun multinational, dengan melakukan proses perbaikan dan penguatan organisasi dan performance individu melalui kegiatan konsultansi dan program training. Klien-Klien yang telah dibantu, antara lain : Bank Mandiri, BII-Maybank, BCA Learning Center, Yamaha Part Manufacturing Indonesia, MPM-Rent, Suzuki Finance, U-Finance, Changsin Indonesia, Harsono Strategic Consulting, Gramedia Printing, Sayap Mas Utama, Minamas, Sharprindo Dinamika Prima, MSIG, Sanofi-Aventis Indonesia, BPPT, Icon Plus, dll.

Practical Management Trainee Programme

Ketersediaan karyawan level managerial merupakan permasalahan yang cukup serius bagi perusahaan. Calon manager dari dalam mungkin tidak mencukupi atau kurang potensial untuk menduduki posisi managerial di masa yang akan datang.  Sementara itu, merekrut manager baru dari luar, bisa membawa masalah tersendiri, yaitu ketidakcocokan orang yang sudah ‘jadi’ tersebut dengan budaya perusahaan. Solusi Management Trainee Programme merupakan jawaban yang termasuk paling pas untuk kondisi diatas.

Training Persuasive Communication Strategy : By using NLP Technique

Deskripsi Sebagai upaya peningkatan kualitas komunikasi karyawan dalam konteks organisasi, manajemen perusahaan perlu melihat pengembangan dalam segala aspek yang bertujuan agar karyawan dapat berkontribusi maksimal. Salah satu yang menjadi perhatian adalah perlunya keterampilan dalam berkomunikasi. Karyawan yang dalam fungsi kerjanya dituntut untuk menggali informasi serta mendapatkan peluang kerjasama dengan pihak ketiga, maka tidak lain yang sebaiknya dilakukan adalah meningkatkan, kemampuan berkomunikasi secara persuasif guna menjelaskan dan menawarkan produk perusahaan  menjadi hal utama yang harus dipenuhi pada diri karyawan. Sasaran Pelatihan Melalui program ini diharapkan peserta mampu meyakinkan lawan bicara dalam upaya mencapai titik temu . Sasarannya tidak lain adalah untuk memastikantarget organisasi bisa tercapai. Dalam program ini, akan di fasilitasi pendekatan komunikasi persuasif , kedalam beberapa sesi, seperti puzzle komunikasi sbb : Facilitator ADI WIJAKSANA, Drs.Psi, CH, CHT Adi telah memiliki 20 tahun pengalaman sebagai professional di bidang HR dengan spesialisasi : creativity and innovation, character building, motivation, pengembangan system HR. Selama kurun waktu tersebut Adi terus-menerus mengembangkan metode peningkatan kapasitas personal yang dampaknya dapat dilihat secara individu maupun organisasi dimana terbangunnya sinergi. Adi memiliki latar belakang pendidikan lulusan psikologi UI dan latar belakang professional sebagai praktisi HR di perusahaan global dan nasional selama 12 tahun dan lebih dari 8 tahun sebagai konsultan HR diberbagai industri manufaktur, servis, dan perbankan seperti Nestle, Semen Gresik, BCA, Bank Mandiri, dll.

Troubleshooting for Trainers

Deskripsi Pelatihan dapat menjadi melelahkan dan tugas yang berat bahkan menimbulkan stress bagi sebagian besar trainer. Terlebih bagi internal trainer atau instruktur yang seringkali kewalahan menghadapi tingkah polah dan cara belajar para peserta yang sulit dipahami dan dikendalikan. Selain itu, trainer juga harus selalu membuat materi pelatihannya selalu tetap dimutakhirkan dan dan menstimulus peserta untuk tetap aktif dalam mempelajarinya, dan sementara trainer sendiri harus selalu tetap positif dan semangat walaupun sedang sakit, lelah karena banyak memberi pelatihan sebelumnya atau karena masalah waktu istirahat yang kurang atau menumpuknya pekerjaaan di luar sebagai trainer. Workshop Troubleshooting for Trainers ini akan memberikan pedoman, panduan dan pembelajaran lebih lanjut bagi para trainer dan instruktur agar dapat lebih semangat, profesional dan bertanggung jawab sekaligus menciptakan suasana belajar yang dinamis, kreatif, menarik dan mengajak peserta untuk selalu berpikiran terbuka untuk menggali ide-ide baru dan mendapatkan solusi dan cara-cara baru yang didapatkan dari pelatihan Troubleshooting for Trainers yang efektif. Target Peserta Pelatihan Troubleshooting for Trainers ini ditujukan untuk para: . New or First-Time Trainers . The highly experienced Trainers . Internal Trainer . Public Speakers Outline Materi Materi training yang akan di bahas topik Troubleshooting for Trainers adalah : Introduction Learning & Training Basic Concept The Role of the Trainer Training Styles In-house and external trainers Trainer Requirements Quick Assessment the situation and the participant personality First Impression Identifying Trainer Types The Skills of the effective Trainer The New Trainer Problems and Mistakes Target the trouble and Fix the Problems Piggy in the Middle The Reluctant and The Troublesome Trainee Disagreement with the trainer & disagreement in the group . Basic Toolkits for Trainers Stage Management Trainer Assessment in Action Facilitator Rafael Antonius, SE,MM CEO/Founder MasterInsight Sebelum mendirikan MasterInsight Consulting beliau berkarir sebagai Director of Marketing & Bussiness Support Division di perusahaan logistics, juga di sebuah perusahaan pelayaran asing, dan CEO sebuah online retail company. Memiliki pengalaman sebagai konsultan bisnis serta seorang Leadership & Personality coach dalam berbagai proyek di beberapa perusahaan logistic, trading, distributor, bank, telco dan perusahaan retail, online company serta Start-up company / UKM untuk proses pengembangan manajemen perusahaan, peningkatan penjualan, pembentukkan teamwork dan produktivitas kerja karyawan. Beliau juga berpengalaman belasan tahun sebagai corporate trainer untuk pengembangan eksekutif,Leadership coaching, Sales Team Development, Creative & System Thinking dan Managing your People. Beliau adalah lulusan Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen – Program Paska Sarjana -LPPM, Jakarta. Spesialisasi keahlian yang dimiliki adalah bidang Leadership, Budaya Organisasi dan Pengembangan Organisasi dan Pengembangan Usaha dan investasi UKM. Selain sebagai konsultan, beliau juga aktif sebagai instruktur dan fasilitator untuk executive soft skills dan juga staf pengajar di bidang Corporate Culture & Organizational Behavior di Unika Atmajaya Jakarta.

Training Vendor Selection : How to Select good training vendor

Training Vendor Selection – “Seorang nabi mengeluarkan tidak berbicara di negerinya sendiri”. Pelatih memang bukan nabi sehingga ia tidak dapat membawakan seluruh materi yang dibutuhkan sebuah perusahaan, kalaupun ia mampu membawakan materi tersebut, belum tentu ia akan memberikan hasil yang efektif. , vendor pelatihan, diperlukan. Bagaimana cara sebenarnya memilih vendor pelatihan yang berkualitas dan meminta hubungan yang profesional? Melalui setengah hari acara ini, peserta membahas bagaimana cara menyusun kriteria vendor yang cocok untuk tempat diskusi, bagaimana mengkaji cara melakukan penilaian vendor, bagaimana melakukan seleksi dengan cara melakukan evaluasi dan memperbaiki manajemen. Outline Materi Materi pelatihan yang akan di bahas topik Pelatihan Seleksi Vendor: Cara Memilih vendor pelatihan yang baik adalah: Dasar-dasar Seleksi Vendor Variable PERT pengguna dalam perusahaan GTM Variabel (Manajemen Pelatihan yang Baik) Metode dan Proses Seleksi Evaluasi, Laporan dan Evaluasi manajemen Facilitator Ronald Tedjasasmita, SE, M.Pd. Praktisi pengembangan manajemen organisasi, yang memanfaatkan sistem manajemen orang dalam kerangka pengembangan bisnis, untuk secara sistematis meningkatkan kompetensi orang. Ronald telah mengikuti pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia selama lebih dari 18 tahun, beroperasi di organisasi nirlaba hingga perusahaan multinasional, mulai dari pelatih dan pelatih hingga Kepala SDM perusahaan.

Training of Trainer in Organization

Deskripsi Dengan semakin ketatnya persaingan, hanya perusahaan yang mampu mentransformasikan dirinya dan menjadikan organisasi yang hidup yang bisa bertahan. Membagi dan mengubah pengetahuan di dalam organisasi merupakan ciri perusahaan yang dinamis. Namun, meminta agen perubahan belum menjawab teknik yang efektif untuk mempresentasikan ide, perasaan, dan pengetahuannya tersebut. Tujuan Pelatihan Melalui Pelatihan Pelatih dalam Organisasi ini diharapkan: Memahami presentasi, hal-hal yang harus disiapkan, hal-hal yang dibutuhkan, metode, mengenali tugas-tugas yang timbul pada saat pelaksanaan, bagaimana menghadapi tantangan dalam pelatihan, serta mampu melakukan praktik presentasi, pelatihan, dan memfasilitasi dengan efektif. Sasaran Pelatihan Setelah mengikuti Pelatihan Pelatih dalam Organisasi ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Memahami dan mampu mempraktekkan presentasi, pelatihan, dan fasilitasi yang efektif, serta mampu memfasilitasi suatu pelatihan Outline Materi Pelatihan Pelatih Materi dalam Organisasi yang akan dibahas adalah: Memahami persiapan yang dibutuhkan Memahami media dan alat presentasi yang efektif Memahami prinsip-prinsip Pembelajaran Orang Dewasa Memahami metode yang tepat untuk memfasilitasi pelatihan, presentasi, dll. Pola mengajar yang efektif pada masing-masing karakter Berbicara di depan umum Mendengarkan Aktif Menangani orang yang sulit Pelatihan Memahami dan trampil efektifitas Praktek  

Training For Trainers

Tujuan Training Training For Trainers salah satunya adalah agar kita mengerti mengenai Problematika mengajar,  bagaimana cara mengajar efektif, merumuskan sasaran pelatihan,apa jenis-jenis sasaran pelatihan, faktor-faktor pemilihan metode pelatihan, dan hal – hal lain terkait Training For Trainers. Sasaran Pelatihan Setelah Mengikuti Pelatihan Training For Trainers, peserta diharapkan memiliki pengetahuanuntuk: Memahami bagaimana proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya sasaran pelatihan. Mampu menyusun kerajinan mengajar dan mengembangkan teknik mengajar partisipatif dengan menggunakan metode yang tepat. Outline Materi Pelatihan Materi Untuk Pelatih yang akan dibahas adalah: TOT Pengantar Problematika mengajar Mengajar efektif Pelatihan proses variabel-variabel Sasaran Pelatihan Merumuskan sasaran pelatihan Jenis-jenis sasaran pelatihan Kategori belajar kognitif, afektif dan psikomotor Proses Belajar Macam-macam proses belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar Metode Pelatihan Macam-macam metode pelatihan Pelatihan Instruksi Kerja Faktor-faktor pemilihan metode pelatihan Lima proses belajar mengajar Panduan mengajar (Catatan Tutorial ) Sistematika Mengajar Peserta tipe-tipe Menanggapi pertanyaan peserta Mengendalikan Perilaku Peserta Penggunaan alat bantu pelatihan Teknik suara Bahasa Tubuh (bahasa tubuh) Mulai Efektif Di Kelas Praktek Individual Evaluasi Audio-visual  Praktek Mengajar Testimoni “Sudah OK sekali” “So far so good sangat membantu utk panduan menjadi Trainer” “Baik & Informatif” Facilitator Dra. Sri Endang Kamuljan, Psi., MBA. Lebih dari 25 tahun berunding dengan pelatih, konsultan dan pelatih diberbagai Perusahaan, antara lain PT. BPJS, PT. TELKOM, PT Indosat, PT. Indofood Sukses Makmur, UNILEVER INDONESIA, CHEVRON, VICO Indonesia, PERTAMINA, Bank Indonesia, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BII, Bank BCA, PT.Freeport Indonesia, PT. Tambang Batubara, PT. Timah, PT. Sampoerna, Sogo Departement Store dan berbagai perusahaan lainnya. Materi yang biasanya dibawakan antara lain tentang: Pengembangan Pribadi, Mental Switching, Keterampilan Kepemimpinan, Manajemen Pengawasan, Pelatihan dan Konseling, Pelatihan Manajemen, Pemecahan Masalah Kreatif dan Pengambilan Keputusan, Keterampilan Komunikasi, Keterampilan Berbicara & Presentasi Publik, Keterampilan Negosiasi, Pelatihan Motivasi Berprestasi, Berurusan Dengan Orang Sulit, Membangun Tim, Pengembangan Orang. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dengan pendalaman dalam bidang Psikologi Klinis serta memiliki sertifikat sebagai psikolog. Pendidikan lanjutan mengambil alih bidang Manajemen Sumberdaya Manusia, dan menyelesaikan program strata dua di Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Training Train The Trainers Program

Deskripsi Perubahan yang dinamis yang dialami organisasi berdampak pada proses pengembangan kompetensi karyawan. Pengembangan dilakukan dalam kerangka mensinergikan antara pemulihan organisasi dengan kapabilitas karyawan. Salah satu cara untuk mengisi pengembangan karyawan adalah dengan melakukan program pelatihan yang disesuaikan dengan pengisian kesenjangan kompetensi individu. Pelatih internal, dalam hal ini sangat diperlukan untuk membantu manajemen dalam mengisi atau mengurangi kesenjangan individu tersebut. Pelatih internal ini hanya mendukung teknis. Pengetahuan dan ketrampilan sesuai bidang teknis yang dikuasainya diselesaikan diragukan lagi. Akan tetapi, mereka yang sering membantah adalah kesulitan dalam teknik penyampaian saat pelatihan yang membuat peserta tetap bersemangat, antusias, dan terinspirasi Pelatihan ini akan mengundang peserta untuk mendalami metode perumusan sasaran, serta pengalaman praktis tentang pelatihan internal dengan cara atraktif, implementasi praktis di lapangan, menyenangkan dan memberikan inspirasi bagi peserta trainingnya untuk digunakan di pekerjaan sehari-hari dengan antusias. Agar semakin memahami peran pelatih, para peserta juga akan diperkenalkan dengan konsep BADDIE (gambar di bawah ini) yaitu metode pelatihan pelatihan yang diintegrasikan dengan target bisnis perusahaan hingga pada saat menghitungnya. Sasaran Pelatihan Setelah Mengikuti Train Train The Trainers Programme, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Memahami peran pelatih dalam perusahaan bisnis Mampu merumuskan sasaran pelatihan sesuai kebutuhan peserta Mampu melakukan persiapan sebelum pelatihan dengan matang Mampu melakukan pembukaan pelatihan dengan antusias Mampu melakukan pelatihan materi yang menginspirasi dan menyenangkan Target Peserta Train Train Program Trainers ini ditujukan untuk para Para calon pelatih atau pelatih baik sebagai pelatih internal perusahaan maupun pelatih eksternal  Siapa saja yang ingin meningkatkan wawasan dan ketrampilan mendukung dan memberikan pelatihan atraktif  Metode Pelatihan Pelatihan Train The Trainers Program dilaksanakan dengan metode: Interaktif dimana peserta dengan bimbingan instruktur akan: diajak bermain kreatif untuk pikiran bebas Dilengkapi dengan kegiatan dan diskusi kelompok untuk menambah wawasan peserta latihan kasus / tugas individu permainan peran Praktik presentasi individu Outline Materi Materi Training Train Program Pelatih yang akan dibahas adalah Konsep Pengelolaan pelatihan:  BADDIE PIE  ( pelatihan orang dewasa  , praktis, menginspirasi, menyenangkan) Langkah dalam penyelesaian dan persiapan pelatihan: Mempersiapkan Tahapan Anda Bloom taksonomi: merumuskan kebutuhan peserta dan merumuskan sasaran pelatihan Alternatif pelatihan Perancangan rencana pembicaraan Persiapan diri Pelatihan Pembukaan Pemecah es Bukti penggunaan untuk mendukung peserta Mengelola peserta yang sulit Teknik berbicara spontan Penguat energi Mengelola stres Memahami tipikal peserta pelatihan Menyiapkan tata letak ruangan dan fasilitas pendukung Memukau Tahapan Anda Memuat Tahapan Anda Memberdayakan Pemirsa Anda Latihan: Keterampilan Presentasi Individual Facilitator ADI WIJAKSANA, Drs.Psi, CH, CHT Adi telah memiliki 20 tahun pengalaman sebagai profesional di bidang HR dengan spesialisasi: kreativitas dan inovasi, pembangunan karakter, motivasi, pengembangan sistem SDM. Selama kurun waktu tersebut, Adi terus-menerus mengembangkan metode peningkatan kapasitas pribadi yang dapat dilihat individu atau organisasi mana pun terbangunnya sinergi. Adi memiliki latar belakang pendidikan tentang psikologi UI dan latar belakang profesional sebagai membahas HR di perusahaan global dan nasional selama 12 tahun dan lebih dari 8 tahun sebagai konsultan SDM diberbagai industri manufaktur, servis, dan perbankan seperti Nestle, Semen Gresik, BCA, Bank Mandiri, dll.

9684
× Ada yang bisa dibantu? Available from 06:00 to 23:00 Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday