Banking Series

Webinar: Penyelesaian Perselisihan PHK dan Perselisihan Hak pada Masa Peralihan Berlakunya UU Cipta Kerja

Berlakunya UU Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan masih menyisakan keraguan dari stakeholder dalam mengimplementasikan UU dan aturan pelaksanaannya, khususnya terkait penyelesaian PHK dan Hak Karyawan. Hal ini masih ditambah dengan keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi No. 91 Thn 2021 tanggal 25 November 2021 yang memutuskan UU Cipta Kerja sebagai inskonstitusional bersyarat. Bagaimana Perusahaan sebaiknya menyikapinya dalam mengambil keputusan-keputusan ketenagakerjaan di perusahannya? Temukan jawabannya dalam Webinar kami yang akan dipandu oleh nara sumber Ibu DR ANDARI YURIKOSARI SH MH, Hakim AdHoc PHI Mahkamah Agung RI. Hari/Tanggal: Rabu, 22 Desember 2021Jam: 09.00 – 15.00 WIB Investasi: -Rp. 1.000.000,-/orang-Rp. 2.500.000,-/group Link Pendaftaran : https://forms.gle/jgLWfk6Ee42ow7S69 Informasi & Pendaftaran:Ms. Ori – Value Consult081388342078/02179198730  

Online Training : Analisa Kredit : Strategi Efektif Menghadapi Risiko Kredit Bermasalah

Overview Peran credit analysis di sektor jasa keuangan sangatlah penting dalam mencegah tingkat rasio NPL/NPF yang tinggi. Untuk dapat melakukan analisa kredit yang baik dibutuhkan kemampuan menganalisa kemampuan dan kemauan membayar dengan menganalisa karakter, laporan keuangan, operasional, kondisi bisnis termasuk ANALISA REKENING dan PROYEKSI LABA RUGI bagi pemberian kredit perseorangan, perusahaan dan pengusaha (self employeed). Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan bagaimana cara kerja seorang credit analyst untuk dapat bekerja efektif dan optimal didalam menganalisa permohonan kredit baik korporasi maupun ritel dari para calon debiturnya.  Berbagai pendekatan analisa kredit baik kualitatif maupun kuantitatif akan dipaparkan dengan berbagai studi kasus dan latihan soal untuk diskusi. MANFAAT PELATIHAN BAGI PESERTA Memahami peran, tugas dan fungsi credit analysis Memahami aspek utama dalam credit analysis Memahami teknik dalam menganalisa laporan keuangan Menguasai teknik dalam menilai Karakter Tehnik menganalisa rekening dan Estimasi Laba Rugi Teknik Praktis dalam Melakukan Interview, Kunjungan, Meminta Referensi dan Bisnis Checking Menguasai teknik dan strategi dalam memonitor dan mengevaluasi credit yang sedang berjalan Menguasai strategi dalam mengatasi kredit yang bermasalah METODE Ceramah Knowledge Test Studi Kasus OUTLINE Session 1: Fundamentals of Credit Risk Management Profitability Vs. Risk Hubungan Baik, Kelangsungan Bisnis dan Risiko Kredit Faktor Utama Penyebab Kredit Macet Matriks Analisa Kredit Piranti Analisa Kredit : Analisa Laporan Keuangan, Analisa Rekening, Estimasi Laba Rugi, Kunjungan, Referensi Dan Checking Five C’s of Credit Analysis Session 2 Analisa rekening & estimasi laba rugi Memahami karakter bisnis dan pola transaksi rekening Mendeteksi Rekayasa Rekening (Fisik dan Transaksi) Teknik Menganalisa Kemampuan Membayar dari Rekening Mengestimasi Laba Rugi Financial Statement Analysis Memahami Bentuk dan Karakteristik Laporan Keuangan Teknik Cepat Mendeteksi Permasalahan dari Laporan Keuangan Analisa Rasio dan Cash Flow Menentukan Kemampuan Membayar Memahami Permasalahan Financial di masa yang akan datang Session 3 Qualitative Analysis Analisa Karakter dan Kemauan Membayar Teknik Interview, Referensi, Kunjungan dan Bisnis Checking Teknik Analisa Bisnis Management Operating, capital and corporate finance strategies Competitive advantages & cost position Product/service Customer/supplier concentration Analisa Faktor Eksternal Teknik Praktis Analisa Kualitatif (Check List Pertanyaan) Monitoring Credit Teknik Mendeteksi Lebih Dini Permasalaan Kredit (Warning Signals) Faktor-faktor Utama yang Harus Diperhatikan SWOT Analysis, PEST Analysis, Porter’s Analysis Session 4 Analisa Kredit Macet dan Penyelesaiannya Aspek Legal Yang Harus Diperhatikan Case Study Analisa Laporan Keuangan Analisa Rekening Estimasi Laba Rugi dan Analisa Kualitatif PESERTA Staf hingga manager yang terlibat dalam analisa kredit korporasi atau ritel

Online Training : Know Your Customer and Anti Money Laundering (KYC-AML, Advance)

Deskripsi Dalam era digital dan Revolusi Industri 4.0 , sudah selayaknya kompetensi SDM ditingkatkan agar organisasi juga semakin berkembang. Apalagi kondisi makro dan mikro ekonomi sekarang ini cepat sekali berubah. Apa yang dipelajari dulu, dengan mudah menjadi tidak relevan lagi di masa kini. Demikian juga dengan topik KYC AML ini. Kalau dulu masih berbau jadul, sekarang sudah beradaptasi KYC AML ke ranah digital . Mengingat hal diatas, sejatinya hindari memilih pengajar yang hanya tahu teori saja. Pemilihan trainer yang berpengalaman di organisasi dan juga tahu teori menjadi berperan. Trainer Daniel MiniMBA adalah konsultan yg dipercaya organisasi sekelas Bank Indonesia – Astra – BioFarma – Chevron USA dan sejenis [ Profile di : daniel.blog.kontan.co.id/profile ] . Yang jelas, topik ini akan membantu para SDM untuk semakin berkembang. Dalam jangka panjang, organisasi juga mendapatkan manfaat signifikan. Buat masa depan organisasi, hindari coba coba yg tak jelas karena training sulit diulang lagi. Pilih trainer yang sudah dipercaya organisasi ternama di Indonesia dan internasional. Outline Materi – Menggali definisi dan penjelasan sejarah sehingga ttg topik KYC AML ini begitu diminati – Mengupas sampai kedalam alasan dan faktor pendorong mengapa diperlukan pemahaman mendalam tentang topik ini – Memahami 4C dan pengaruhnya thd topik ini – Bagaimana langkah langkah mudah memahami dan menerapkan topik KYC AML ini dalam organisasi – Apa saja peluang dan tantangan topik ini ? – Bagaimana mengatasi kesulitan dalam penerapan topik ini – Studi kasus topik KYC AML ini yang membumi – 9 M utk mencari penyebab kegagalan implementasi topik ini – BOT utk pengembangan berpikir inovatif – Tool 6 Topi Berpikir utk mengembangkan tim dalam implementasi topik ini – 8 langkah melakukan perubahan dlm penerapan topik KYC AML ini – Tanya jawab dan diskusi (70%) – Contoh dan best practices di organisasi lain agar dapat dijadikan bahan pembelajaran Metoda pembelajaran – Bisa Via ZOOM dan dijamin tetap interaktif karena didampingi trainer Daniel MiniMBA yang sudah terbiasa membawakan topik ini sampai beberapa batch tanpa peserta merasa bosan – Bisa via tatap muka, namun tentunya dgn investasi yg lebih tinggi karena risiko yg dihadapi trainer. Trainer juga berhak menolak jika Prosedur Kesehatan Covid tidak diterapkan. Info: trainer sudah 2 x vaksinasi _Ingin silabus yang lebih detail ? Jika kami diberitahukan: 1. Siapa saja pesertanya ( campur-manajer – staff ?) .2. Outcome apa yang diinginkan. 3. Durasi yg memungkinkan ( 1 hr yg sedikit latihan atau 2 hr yg banyak latihan ? ) … maka silabus ini akan dipertajam sesuai kebutuhan anda

Effective Collection Leader

TUJUAN PELATIHAN Training Effective Collection Leader  – Setelah Mengikuti Pelatihan ini, peserta diharapkan dapat: Memahami fungsi mereka sebagai seorang collection leader yang sebenarnya Melakukan tugasnya sebagai seorang collection leader dengan baik sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif serta memiliki tim yang selalu termotivasi Membuat perencanaan dengan baik yang akan membuat tim collection-nya selalu mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan Memiliki teknik-teknik yang dibutuhkan dalam mengelola tim collection Mempengaruhi , mengarahkan dan memberikan contoh tim collection-nya untuk selalu menjadi yang terbaik Menunjukkan secara tepat solusi yang dibutuhkan oleh tim collection-nya dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari OUTLINE TRAINING Collection & Organization Pola pikir yang tepat sebagai Collection Leader Memahami Pekerjaan Collection & Organisasinya Collection Management Timing & Tahapan dalam proses penagihan 6 Teknik mengelola penagihan Collection Strategy & Negotiation Skills Segmentasi Resiko, Delinquency & Strategi Negosiasi dalam proses penagihan Handling Collectors & MIS Collection Indikator-indikator penting di lapangan Rasio dan Analisa RINGKASAN MATERI COLLECTION & ORGANIZATION Pola pikir yang tepat sebagai Collection Leader Memahami pekerjaan collection dan organisasinya Pemaparan mengenai pentingnya pola pikir yang tepat bagi seorang leader akan membuka pelatihan ini sehingga pemahaman fungsi collection leader yang sesungguhnya akan timbul dan menjadikan materi selanjutnya lebih mudah diterima Akan disampaikan mengenai Otak Sadar dan Otak Bawah Sadar, dimana letak pola pikir dalam fungsi otak manusia? Dilanjutkan dengan memahami pekerjaan collection sesungguhnya melalui definisi dan makna collection serta pentingnya pekerjaan tersebut. Penjelasan mengenai organisasi yang ideal serta jenjang karir akan menutup sesi ini. COLLECTION MANAGEMENT Timing dan Tahapan dalam proses penagihan 6 Teknik mengelola penagihan Kapan waktu yang tepat dalam menghubungi nasabahnya tentu akan menjadikan pintu masuk sebelum memulai seluruh tahapan proses penagihan. Kemampuan collection leaders dalam membaca karakteristik nasabah serta tim-nya akan sangat membantu dalam proses ini menuju ke tahapan penagihan selanjutnya. Enam teknik mengelola penagihan akan dipaparkan oleh fasilitator diantaranya yaitu: capacity planning, mengaktifkan model penagihan, memaksimalkan peranan recovery management, collection agency & penunjukan pengacara, mengelola wilayah kerja dan collection tools COLLECTION STRATEGY & NEGOTIATION SKILLS Segmentasi Resiko, Delinquency dan Strategi dalam penagihan Negosiasi dalam proses penagihan Peserta akan diberikan penjelasan mengenai resiko biaya, model statistic dan total tunggakan agar mampu menyusun strategi yang baik termasuk di dalamnya pemaparan mengenai segmentasi resiko, proses delinquency dan strateginya dalam penagihan yang tergantung dari jenis bucket. Dalam sesi ini juga akan dibahas mengenai proses pendampingan, faktor-faktor yang harus diperhatikan dan kemampuan melakukan negosiasi dalam mencari win win solution sehingga nasabah merasa nyaman berhubungan dengan collectors serta memiliki itikad baik dalam melakukan pembayaran kewajibannya HANDLING COLLECTORS & MIS COLLECTION Indikator-indicator penting di lapangan Rasio dan Analisa Beberapa indicator penting di lapangan akan disampaikan oleh fasilitator bagaimana teknik yang efektif dalam menghadapi para collectors dan tercipta efisiensi kerja pada saat melakukan monitoring kinerja para collectors-nya. Tolok ukur kerja yang transparan dan capacity planning akan dijelaskan sehingga mempermudah peserta dalam menangani collectors-nya. Dalam MIS Collection, kemampuan collection leaders dalam memahami karakteristik dari tiap laporan melalui rasio-rasio yang ada akan sangat membantu dalam menterjemahkan isi laporan dan meningkatkan efektifitas penagihan yang juga akan sangat terbantu dengan adanya MIS yang memadai sesuai peruntukannya. METODE Diskusi Kelompok Mendorong peserta untuk mendiskusikan materi yang dibahas secara kelompok Video Mengajak peserta melihat lebih dalam melalui video presentasi ahli yang akan memperkaya pemahaman peserta Studi Kasus Memberikan latihan-latihan untuk beberapa materi yang dibahas Berbagi Pengalaman Peserta diminta untuk berbagi pemahaman dan pengalaman Permainan Peserta diajak berperan aktif dalam setiap kegiatan permainan yang terkait dengan materi

Online Training : Merancang Struktur & Skala Upah (SSU)

Training Merancang Struktur & Skala Upah (SSU) mempelajari mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait, mereview atas job analysis, job description, bagaimana metode evaluasi jabatan, bagaimana menyusun evaluasi jabatan, membahas mengenai job grading : Job Level, Job Classification, Grade, Step dan Range atau Spread, kaitannya  antara sistem kompensasi dengan performance management dan KPI, bagaimana cara konsep dasar penyusunan kebijakan paket remunerasi.(Struktur & Skala Upah) Deskripsi Organisasi kadang merasa sulit untuk menentukan besaran imbalan/kompensasi  harus diterima oleh pegawainya berdasarkan prinsip keadilan. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan upaya  sistematis dan objektif agar kompensasi/imbalan memenuhi prinsip keadilan bagi pegawai yaitu dengan melakukan evaluasi jabatan (job evaluation).(Struktur & Skala Upah) Evaluasi Jabatan merupakan bagian dari proses manajemen sumber daya manusia yang digunakan untuk membobot suatu jabatan untuk menghasilkan nilai jabatan (Job Value) dan kelas jabatan (Job Class) dengan menggunakan tolak ukur/kriteria telah ditetapkan.(Struktur & Skala Upah) Tujuan Evaluasi Jabatan adalah Untuk menentukan besaran kompensasi yang adil dan layak bagi pegawai sesuai dengan beban dan tanggungjawab pekerjaan.(Struktur & Skala Upah) Manfaat Evaluasi Jabatan Yaitu Dasar yang logis dalam pemberian imbalan/kompensasi bagi pegawai Sebagai bentuk pengawasan dalam pemberian kompensasi/imbalan bagi pegawai Untuk menyusun tingkat jabatan sesuai dengan klasifikasinya Sebagai dasar orgaisasi dalam melakukan perpindahan/rotasi pegawai Manfaat utama dari evaluasi jabatan adalah adanya sistem kompensasi yang baik dan berkeadilan. Sistim kompensasi  adalah salah satu hal  penting  diperusahaan. Sistim yang baik adalah  workable serta dapat berfungsi secara adil bagi seluruh karyawan, dan sedapat mungkin tingkat penggajian perusahaan competitive dalam industri sejenis. Adanya tingkat penggajian yang baik akan memudahkan mencapai HRD objectives yaitu ”to attract, to motivate and to retain” karyawan.(Struktur & Skala Upah) Di samping itu , ketentuan tentang SSU (Struktur & Skala Upah)  tercantum dalam Pasal 92 dari UU 13/2003 telah cukup jelas diuraikan dalam Kepmen 49/2004 tentang Struktur dan Skala Upah. Karena kurang informasi dan tidak di-follow up, maka banyak perusahaan yang belum mau melaksanakannya. Umumnya sistim SSU ini hanya digunakan oleh para praktisi yang bekerja diperusahaan asing saja, karena sudah merupakan salah satu corporate policy-nya.(Struktur & Skala Upah) Karena belum diwajibkan, maka keluarlah PP 78/2015 yang mewajibkan semua perusahaan untuk melaksanakan sebagaimana tercantum pada Pasal 14 dari PP 78/2015 itu. Pada bulan Januari 2017 lalu KEMENAKER kemudian menerbitkan PERMEN 1/2017 dengan panduan lengkap mengenai teknik merancang SSU yang tidak jauh berbeda dengan KEPMEN 49/2004.(Struktur & Skala Upah) Management akan sangat berkepentingan untuk comply dengan peraturan yang ada mengenai SSU ini. HRD sebagai strategic partner dari Management dituntut untuk segera merancang SSU dan melaksanakannya sesuai dengan kondisi perusahaan.(Struktur & Skala Upah) SSU merupakan suatu alat dan teknik untuk pelaksanaan sistim remunerasi yang baik, yang mendukung terciptanya sistim remunerasi yang effective dan efficient untuk pengembangan dan pemberdayaan karyawan. Management memerlukan masukan yang tepat dari HRD agar sistim kompensasi kepada para karyawan dapat di-kelola  dengan baik, ada kejelasan dalam tingkat penggajian, lebih terbuka, mudah di-manage, effective, tidak menimbulkan kekecewaan karyawan, menciptakan ketenangan kerja, menghindari kecemburuan, pilih kasih dan diskriminasi.(Struktur & Skala Upah) Workshop Struktur & Skala Upah 2 hari ini akan membantu para peserta yang idealnya terdiri dari para Executive yang ikut menentukan kebijakan sistim penjenjangan kepangkatan dan jabatan diperusahaan dan para Staff Remunerasi yang melaksanakan payroll administration. Dalam membuat Job Grading dan SSU ini diperlukan beberapa teknik agar sinkron dengan leveling, grading, job description, bench marked positions dan salary scale. Training ini tidak akan effective apabila diberikan secara teoritis saja tanpa praktek langsung menggunakan rumus-rumus Excel.(Struktur & Skala Upah) Peserta akan dibimbing untuk  mampu mengerjakan sendiri Job Grading, Struktur Penggajian dan beberapa materi yang terkait dengan remunerasi. Dengan sistim yang baik, dimana ada kejelasan mengenai ”level, grade dan step” akan dapat menjawab pertanyaan berapa gaji seorang karyawan secara ”teoritis” berdasarkan masa kerjanya. Penentuan gaji  kepada calon karyawan juga akan lebih tepat tanpa harus menanyakan berapa expected atau present salary-nya. Juga akan diketahui dimana posisi gaji seseorang dalam skala gaji yang berlaku untuk golongannya. Semuanya akan sangat penting artinya dalam melaksanakan administrasi remunerasi diperusahaan.(Struktur & Skala Upah) Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti peltihan ini peserta diharapkan; Staff HRD yang mengerjakan Payroll dan administrasi penggajian. Para Supervisor dan Manager yang memerlukan pengertian bagaimana gaji di-design dan bisa memahami bagaimana menentukan tingkat penggajian bagi karyawan. Para Executive yang punya tanggung jawab menentukan kebijakan Remuneration System. Para Internal Auditor yang memerlukan pengetahuan mengenai Remuneration Policy. Target Peserta Para Praktisi HRD, General Affair, Corporate Legal maupun peminat bidang tenaga kerja asing Outline Materi Peraturan perundang-undangan yang terkait Review atas Job Analysis, Job Description.  Beberapa metode Evaluasi Jabatan  Tahapan dalam menyusun beberapa metode Evaluasi Jabatan Metode ranking sederhana Metode 2 titik Metode point factor untuk perusahaan yang sudah beroperasi Metode point factor untuk perusahaan yang baru beroperasi Praktek / Latihan Menyusun Evaluasi Jabatan : Metode non analitis Metode analitis – point factor / value Job Grading : Job Level, Job Classification, Grade, Step dan Range atau Spread. Kaitan antara sistem kompensasi dengan Performance Management dan KPI . Konsep dasar Penyusunan kebijakan paket remunerasi Hal – hal yang perlu dipertimbangkan : Peraturan perundang-undangan pemerintah PP / PKB perusahaan Ketersediaan anggaran perusahaan Internal equity (keadilan internal) Upah / tunjangan / fasilitas dan kaitannya dengan peningkatan produktivitas karyawan Fasilitator Budhi Wirawan, SE, M.Si Magister Psikologi Terapan (SDM) , Fakultas Psikologi , UI Sarjana Manajamen, UNPAD Lebih dari 20 tahun sebagai praktisi bidang SDM di berbagai jenis perusahaan (industri manufaktur , industri dan pemasaran produk farmasi serta, jasa keuangan) , dengan posisi terakhir sebagai AVP pada HR Division. Pemegang sertifikat assesor kompetensi SDM . Memliki pengalaman sebagai narasumber / fasilitator / trainer di bidang SDM pada berbagai forum HRD, inhouse training maupun public training

Online Training : Operational Risk Management & Assurance Framework (ORMAF)

TECHNICAL OPERATIONAL RISK MANAGEMENT (ORM) : ORM FRAMEWORK, KEY RISK INDICATOR & LOSS DATA MANAGEMENT PENDAHULUAN Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Risiko dapat dikatakan merupakan akibat atau penyimpangan realisasi dan rencana yang mungkin terjadi secara tak terduga. Risiko diartikan sebagai ketidakpastian yang ditimbulkan oleh adanya berbagai hal. Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Sedangkan dari sudut pandang bisnis, secara umum risiko  dapat didefinisikan sebagai potensi atau kemungkinan  terhadap suatu kejadian yang dapat berpengaruh secara negatif terhadap pendapatan dan modal. Memahami konsep risiko secara luas, merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Kegagalan dalam mengelola risiko dapat menyebabkan kerugian yang significant atau kemungkinan terburuk  dapat menyebabkan kebangkrutan. Risiko operasional adalah risiko yang timbul pada aktifitas seluruh unit kerja di perusahaan. Risiko operasional disebabkan tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan / Bank. Untuk mengelola risiko operasional diperlukan alat control yaitu tools assessment yang diimplementasikan secara periodic, general assessment atau pun bisnis assessment yang dilakukan pada masing-masing unit kerja. TUJUAN DAN MANFAAT Dengan mengikuti training ini peserta diharapkan dapat: Mengidentifikasi risiko yang timbul pada unit kerja masing-masing dengan menggunakan Proses Risk Analysis (PRA). Menyusun tools assessment control standard baik Generic Control Assessment maupun Business Control Assessment (G/BKCSA). Membuat Key Risk Indicator (KRI) dan Business Continuity Plan scenario (BCP) & Call Tree. Mengimplementasikan Basic Control. Membuat laporan Risk Profile sesuai 7 Type Risiko Menurut Basel . Memahami Strategi Anti Fraud. Memastikan tercapainya kontrol atas proses yang dijalankannya terselenggara dengan efektif dan efisien, melalui Management Control. OUTLINE PELATIHAN 1st day : Basic Philosophy Operational Risk : Operational Risk Management & Assurance Framework Proses Risk Analysis (PRA) Generic Key Control Standard Assessment (GKCSA) GKCSA for HR GKCSA for IT/ Security Management GKCSA for Compliance GKCSA for Finance GKCSA for Building Management Business Key Control Standard Assessment (BKCSA) Risk Control Worksheet 2nd day : Key Risk Indicator & Business Continuity Plan : Key Risk Indicator Penetapan Treshold (ambang batas) Identifikasi Indikator Risiko (Green-Amber-Red) Business Continuity Plan (BCP) scenario & Call tree Basic Control (Manual & Automacy) Risk Profile Report (7 Risk Type – Basel II) OUTPUT PESERTA Peserta memiliki awareness terkait risiko operasional dari setiap aktivitas yang dijalankan Bank / Perusahaan Peserta lebih terampil dalam mengelola, mengukur dan melaporkan terjadinya kerugian operasional menggunakan berbagai Risk Assessment tools peserta Peserta memiliki kemampuan untuk menentukan langkah mitigasi untuk meminimalisir terjadinya kerugian atas operasional Bank/ Perusahaan Dengan beragamnya teknik asessment risiko, pemilihan metodologi menjadi faktor penting dalam efektivitas pengelolaan risiko perusahaan. Melalui workshop ini, peserta akan dibekali dengan kapabilitas mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko, serta menerapkan ragam teknik asessment risiko sehingga mampu membantu perusahaan mendeteksi kapan dan di mana risiko dapat muncul. FACILITATOR

Online Training : Manajemen Risiko Operasional Bank

Ancaman yang muncul dari dan terhadap kegiatan operasional bank dapat dipicu oleh berbagai faktor baik internal maupun ekstenal.  Peristiwa potensial seperti penyalahgunaan wewenang (fraud), kegagalan sistem teknologi informasi, standar proses operasi yang belum sesuai dengan peraturan/regulasi yang berlaku, dan kejahatan pihak eksternal terhadap bank jika tidak identifikasi dan dikelola dengan baik dapat menimbulkan permasalahan yang berat bahkan bencana bagi bank. Risiko operasional sebenarnya lazim dihadapi berbagai lembaga keuangan termasuk bank, namun jenis risiko ini baru mendapatkan perhatian luas setelah dimasukan ke dalam kerangka regulasi Basel II. Manajemen risiko yang terkait dengan risiko operasional ini dikenal sebagai manajemen risiko operasional.  Seiring dengan itu, terdapat kebutuhan akan pemahaman yang memadai dan komprehensif mengenai manajemen risiko operasional. Tujuan Pelatihan Workshop dua hari ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tersebut di atas dengan tujuan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan praktis peserta dalam penerapan manajemen risiko operasional. Outline Materi Pengertian tentang Risiko dan Risiko Operasional Kasus-kasus Perbankan terkait Risiko Operasional Mengenali Jenis-jenis Kegagalan Operasional Bank: people risk, process risk (model, transaksi, dan kegiatan operasional), system and technology risk, external party risk, dan natural disaster risk. Elemen-elemen Utama Manajemen Risiko Operasional: Kebijakan, identifikasi, proses bisnis, metode pengukuran, manajemen eksposur, pelaporan, analisis risiko, dan economic capital. Risiko Operasional dan Risk Capital. Model-model Risiko Operasional berbasis Basel II: Basic Indicator, Standardized Approach, dan Advanced Measurement Approach (AMA). Value-at-Risk (VAR) for Operational Risk Risk and Control Self-Assessment (RCSA): Arti penting, pendekatan, dan pelaksanaan RCSA yang efektif Strategi Mitigasi Risiko Operasional: risk prevention dan risk reduction program. Operational risk reporting and profiling Facilitator

Online Training : Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT)

Objective Pelatihan APU PPT ini memberikan pemahaman tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Materi pelatihan berdasarkan pada POJK terbaru No 12/POJK.01/2017, UU No 8 Tahun 2010 serta UU No 9 Tahun 2013. Pelatihan ini bisa diikuti oleh kalangan perbankan maupun Industri Keuangan Non Bank (IKNB).  Dibawakan oleh praktisi keuangan yang sudah berpengalaman lebih dari 26 tahun dan memiliki sertifikasi internasional dalam GRC Professional. Outline Program Knowledge check Budaya sadar risiko Dampak Skandal keuangan global terhadap aktivitas pencucian uang dan pendanaan terorisme di sektor jasa keuangan. Peran dan fungsi petugas APU PPT Prinsip Customer Due Dilligence (CDD) Kewajiban mengimplementasikan prinsip CDD Proses CDD dan Penerapannya Hubungan antara CDD dan APU PPT Pemantauan profil nasabah/transaksi Pembuatan profil nasabah berdasarkan risiko Penanganan customer berisiko tinggi (high risk customer) Identifikasi aktifitas transaksi mencurigakan. Teknik Anti Money Laundering (AML) Teknik Penempatan (Placement) Teknik Penyamaran (Layering) Teknik Pengintegrasian (Integration) Tinjauan UU No 8 Tahun 2010 (Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia) Tinjauan UU No 9 Tahun 2013 (Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme) POJK terbaru No 12/POJK.01/2017 (Program APU & PPT Sektor IKNB) Studi kasus Tujuan Pelatihan Menumbuhkan budaya sadar risiko aktivitas pencucian uang dan pendanaan terorisme pada setiap karyawan terutama petugas front liner. Menguasai teknik mitigasi risiko-risiko yang mungkin timbul pada area yang rentan dengan pencucian uang dan pendanaan terorisme sesuai dengan POJK dan UU terkait. Memberikan panduan pembuatan pedoman APU PPT sesuai POJK terbaru No.12/POJK.01/2017. Target Peserta Karyawan front liner. Middle management yang berhubungan dengan customer. Unit kerja atau pejabat yang bertanggung jawab atas penerapan program APU PPT. Divisi kepatuhan, dll. Facilitator Kurnia Hadi. Kurnia Hadi seorang profesional trainer yang pernah berkarir di 3 bank multinasional yakni, Korea Exchange Bank Danamon, Indonesia Dai-Ichi Kangyo Bank, dan HSBC selama lebih dari 20 tahun. Latar pendidikan beliau manajemen keuangan dari Universitas Indonesia. Beliau menjadi trainer profesional sejak tahun 2012 dan sejak itu telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 100 perusahaan. Bidang keahliannya antara lain retail banking and wealth management, trade & finance, sales & marketing, risk management, compliance, anti money laundering, quality assurance, dan micro banking. Kurnia Hadi menyandang sertifikat internasional dalam bidang manajemen risiko dan kepatuhan yang dikeluarkan oleh Open Compliance and Ethics Group (OCEG), sebuah lembaga global asal Amerika Serikat yang berfokus pada peningkatan governance, risk management, dan compliance.  Beliau sekaligus mendapat lisensi dari OCEG untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi Governance Risk Compliance Professional (GRCP) dan Governance Risk Compliance Auditor (GRCA) di Indonesia. Di level internasional, beliau pernah menjadi pembicara dalam berbagai konferensi. Salah satunya dalam konferensi internasional “Commodity Trade and Finance World Asia” pada tahun 2012 di Singapura. Daftar klien yang pernah ditanganinya antara lain Bank Indonesia, Kementerian Keuangan RI, Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BRI, Bank BNI, Bank Maybank Indonesia, Bank Woori, Bank CIMB Niaga, Bank Sahabat Sampoerna, Bank BTPN, Bank UOB Indonesia, BNI Life, Asia Finance, Sun Life Indonesia Services, Trihamas Finance, FIF Group, Maybank Kim Eng Securities, Mandiri Sekuritas, Astrido Pacific Finance, Intensif Multi Finance, PT Pos Indonesia, ndonesia Power, Mitra Energi Prima, Kalbe Internasional, Asahimas Chemical, Loreal Manufacturing Indonesia, KPEI, Telkomsigma, dll. Kurnia Hadi aktif menulis buku, beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain: Menjaring Dolar Ala UKM (2016). Handbook: Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (2017).

Online Training : Strategi Anti Fraud & Proses Eskalasi

Mengapa & Bagaimana Strategi Anti Fraud dan Proses Eskalasi Diterapkan di Bank/ Perusahaan ? Deskripsi Salah-satu resiko bisnis yang patut diantisipasi perusahaan adalah terjadinya fraud atau kecurangan. Kerentanan akan fraud dapat dialami oleh perusahaan manapun, walau kerap terjadi di perusahaan kecil. Perusahaan besar pada umumnya sudah memiliki manajemen anti-fraud, karena ketersediaan dana dan juga karyawan yang bisa melakukan fungsi pengawasan secara optimal. Namun, kerentanan ini tidak bisa dihilangkan begitu saja. Fraud adalah sebuah istilah yang artinya sebuah perbuatan kecurangan yang melanggar hukum (illegal-acts) yang dilakukan secara sengaja & sifatnya dapat merugikan pihak lain. Istilah keseharian adalah kecurangan diberi nama yang berlainan seperti pencurian, penyerobotan, pemerasan, penjiplakan langsung dan/atau tidak langsung merugikan pihak lain. Dampak dari praktek-praktek tersebut sangat beragam, tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa ciri daripada fraud adalah adanya keuntungan yang tidak wajar dari para pelakunya, baik individu, kelompok atau organisasi/perusahaan, yang tentu saja di imbangi dengan adannya kerugian dari pihak lain. Untuk mencegah terjadinya tindakan fraud harus dilakukan di setiap lini transaksi dan untuk itu setiap karyawan harus memahami potensi risiko munculnya tindakan fraud dan dampaknya bagi bank / perusahaan jika terjadi tindakan fraud serta mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi fraud, salah satunya adalah dengan menjalankan prosedur eskalasi. Tujuan Pelatihan Dengan mengikuti training ini peserta diharapkan dapat: Memahami definisi fraud. Mengetahui factor-factor pemicu tindakan fraud. Mengetahui dampak fraud. Melakukan tindakan pencegahan fraud. Memahami proses dan prosedur eskalasi Outline Materi 1st day : Strategi Anti Fraud : Definisi Fraud Faktor-factor pemicu terjadinya Fraud Dampak Fraud Pencegahan Fraud Mengapa & Bagaimana Strategi Pencegahan Penerapan di bank/ perusahaan Action Plan Jika terjadi Fraud 2nd day : Proses Eskalasi : Tujuan Eskalasi Kondisi / kriteria kapan eskalasi dilakukan Media Approval Prosedur Eskalasi Output Peserta Peserta memiliki awareness terkait potensi terjadinya tindakan fraud Peserta lebih mengetahui dampak fraud Peserta memiliki kemampuan untuk menentukan langkah jika telah terjadi tindakan fraud  untuk meminimalisir terjadinya dampak yang lebih luas Peserta memahami prosedur & pentingnya proses eskalasi dilakukan Facilitator

Online Training : Implementasi Integrated GRC

Bagaimana lembaga-lembaga kelas dunia menerapkan integrated GRC? Pelatihan ini mengupas cara menerapkan GRC berstandar internasional berdasarkan best practice dari lembaga-lembaga kelas dunia. Bisa diterapkan untuk organisasi yang bergerak di sektor jasa keuangan maupun organisasi pada umumnya. GRC merupakan pendekatan bisnis yang dapat membantu organisasi tetap eksis dalam menjalankan operasionalnya. Banyak organisasi di Amerika Serikat dapat bertahan melewati masa resesi ekonomi di awal tahun 2000-an dengan menerapkan GRC di organisasinya. Pelatihan ini membahas implementasi GRC  dengan menggunakan model kapabilitas GRC versi 3.0  yang dibuat oleh Open Compliance & Ethics Group (OCEG). Pelatihan dipandu oleh mantan bankir di beberapa bank internastional yang sudah bersertifikasi GRCP dan GRCA. Apa yang akan Anda pelajari dalam pelatihan ini? Memahami kapabilitas-kapabilitas GRC yang ada dalam organisasi. Memahami integrated GRC sebagai salah satu metode dalam membantu pencapaian tujuan organisasi. Memahami cara mengimplementasikan GRC dalam operasional harian organisasi. Memberikan insight dari implementasi integrated GRC dalam kondisi bisnis sekarang ini. OUTLINE TRAINING : Overview GRC-OCEG Overview regulasi terkait GRC. Definisi, tujuan, dan manfaat integrated GRC. Maturity journey integrated GRC OCEG Model kapabilitas GRC dalam organisasi Langkah-langkah implementasi integrated GRC Integrated Key Indicators, contoh implementasi Latihan dan diskusi : Diskusi dan tanya jawab. Studi kasus kelompok. Presentasi studi kasus. FACILITATOR  Kurnia Hadi, GRCP, GRCA, cRBIA, CPMP Kurnia Hadi seorang profesional trainer yang pernah berkarir di 3 bank multinasional yakni, Korea Exchange Bank Danamon, Indonesia Dai-Ichi Kangyo Bank, dan HSBC selama lebih dari 20 tahun. Latar pendidikan beliau manajemen keuangan dari Universitas Indonesia. Beliau menjadi trainer profesional sejak tahun 2012 dan sejak itu telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 100 perusahaan. Bidang keahliannya antara lain retail banking and wealth management, trade & finance, sales & marketing, risk management, compliance, anti money laundering, quality assurance, dan micro banking. Kurnia Hadi menyandang sertifikat internasional dalam bidang manajemen risiko dan kepatuhan yang dikeluarkan oleh Open Compliance and Ethics Group (OCEG), sebuah lembaga global asal Amerika Serikat yang berfokus pada peningkatan governance, risk management, dan compliance. Beliau sekaligus mendapat lisensi dari OCEG untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi Governance Risk Compliance Professional (GRCP) dan Governance Risk Compliance Auditor (GRCA) di Indonesia. Di level internasional, beliau pernah menjadi pembicara dalam berbagai konferensi. Salah satunya dalam konferensi internasional “Commodity Trade and Finance World Asia” pada tahun 2012 di Singapura.IMB Niaga, Bank Sahabat Sampoerna, Bank BTPN, Bank UOB Indonesia, BNI Life, Asia Finance, Sun Life Indonesia Services, Trihamas Finance, FIF Group, Maybank Kim Eng Securities, Mandiri Sekuritas, Astrido Pacific Finance, Intensif Multi Finance, PT Pos Indonesia, ndonesia Power, Mitra Energi Prima, Kalbe Internasional, Asahimas Chemical, Loreal Manufacturing Indonesia, KPEI, Telkomsigma, dll. Kurnia Hadi aktif menulis buku, beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain: Menjaring Dolar Ala UKM (2016).Handbook: Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (2017). Daftar klien yang pernah ditanganinya antara lain Bank Indonesia, Kementerian Keuangan RI, Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BRI, Bank BNI, Bank Maybank Indonesia, Bank Woori, Bank C.

9684
× Ada yang bisa dibantu? Available from 06:00 to 23:00 Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday