Soft Skills Training

Online Training : Effective Negotiation Skills, Handling Complaint and Selling Ideas

Dalam era informasi, persaingan semakin ketat dimana tiap perusahaan berusaha semakin lincah dalam  memberikan kualitas terbaiknya. Kemampuan dalam melakukan negosiasi, handling complaint dan selling idea, merupakan keahlian penting dan wajib dikuasai para Staf Profeional yang berkontribusi langsung pada proses kegiatan utama perusahaan. Para Staf Profesional seringkali membutuhkan keahlian tersebut saat berhadapan dengan klien, relasi maupun pihak internal perusahaan. Negosiasi yang berjalan baik akan memposisikan kedua belah pihak dalam posisi win-win bukannya win-lose atau bahkan loose-loose, sehingga keahlian negosiasi perlu diaplikasikan lebih Proaktif dan tetap dapat efektif. Demikian juga kemampuan dalam mengatasi komplain hingga menjual ide atau proposal, sangatlah diperlukan oleh Perusahaan atau Organisasi. Melihat kepentingan diatas, Perusahaan sangat membutuhkan strategi negosiasi yang handal, sesuai karakter pelanggan, kemampuan mencari informasi mengenai kebutuhan pelanggan, hingga kemampuan mempengaruhi proses berpikir pelangan dalam pengambilan keputusan. Negosiasi bukan hanya melibatkan kemampuan berbicara (komunikasi verbal), namun termasuk kemampuan bahasa tubuh (komunikasi non verbal) yang mampu secara efektif mempengaruhi persepsi lawan bicara. Dalam rangka memperlengkapi keahlian para Staf Profesional, maka dibutuhkan pembelajaran efektif melalui workshop yang sudah didesign sedemikian rupa dengan memperhatikan sisi psikologis peserta dalam proses pembelajaran. Dalalm workshop ini, peserta Bukan hanya mendapatkan Teknik kounikasi dan negosiasi, peserta juga akan mendapatkan pengembangan mentalitas dan mindset guna menunjang Staf menjadi pribadi yang lebih professional dalam bekerja. Workshop ini bertujuan memberikan pembelajaran efektif dan berkualitas. Oleh Karena itu pembelajaran dilengkapi metode sharing, discussion, roleplay,  smart game, simulation dan process evaluation yang efektif.   Tujuan Pelatihan Peserta memahami proses persuasive communication, negotiation, handling complaint dan selling idea Peserta paham, menguasai dan mampu menerapkan teknik-teknik proses terkait negotiation Peserta memiliki kesempatan untuk melakukan simulasi dan roleplay yang difasilitasi secara professional sesuai dengan kasus yang ada di lingkungan Kerja. Melalui metode 80% praktek dan 20% teori, peserta diharapkan dapat mengalami perubahan mindset dan peningkatan keahlian secara signifikan dalam hal persuasive communication for negotiation   Outline Materi Communication, Service and Negotiation concept Break Mental Block and Building Confidence Communication Mindset Negotiator mindset Persuasive (verbal and nonverbal) communication Listening Skills Pacing and Leading Basic principles of negotiation Power Gesture for Negotiation Negotiation techniques based on People character – DISC DESC on negotiation Negotiation Style Calibration and Chunking style Strategi Negosiasi BATNA, Reservation Price, ZOPA, Value Creation Through Trades Sumber Komplain & LAER for Bonding Process How to handling Customer Emotion

Online Training : Effective Interpersonal Skills

Komunikasi merupakan keahlian dasar yang paling utama dalam Dunia Bisnis. Dalam perusahaan, kemampuan komunikasi akan berpengaruh pada semua bagian. Produksi, Management, Keuangan, Operasional, Pelayanan, Penjualan, Pembelian dan Pelanggan. Semua bagian tersebut terkait satu sama lain melalui komunikasi. Jadi komunikasi yang baik akan berpengaruh pada output yang dihasilkan masing-masing bagian atau perusahaan secara keseluruhan. Komunikasi Bisnis diperlukan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar, karena berhubungan dengan banyak pihak. Pada “Distruption Era” saat ini, keahlian komunikasi justru semakin diperlukan untuk memberikan support secara langsung dalam waktu singkat, agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dan mampu bersaing. Keahlian Komunikasi Bisnis yang diperlukan saat ini terbilang cukup kompleks dengan melibatkan kemampuan Komunikasi dan Presentasi secara langsung atau tampa persiapan. Sesuai dengan kebutuhan saat ini, dimanapun dan kapanpun setiap professional dalam bidang masing-masing, harus mampu mengkomunikasikan pesan atau melakukan presentasi efektif secara langsung bahkan nyaris tanpa persiapan. Walaupun tanpat persiapan komunikasi atau presentasi harus mampu memenuhi beberapa hal berikut, yaitu : Persuasif Kritis, jelas dan logis Terstruktur Workshop ini didesign khusus untuk mempersiapkan peserta mampu berkomunikasi atau presentasi sewaktu-waktu, kapanpun dan dimanapun  juga, dengan mengedepankan kualitas pesan yang efektif untuk keperluan professional dalam bisnis. Tujuan Pelatihan Pemahaman komunikasi yang efektif dan produktif dalam dunia bisnis. Kemampuan mengatasi hambatan komunikasi dalam diri. Mengenal faktor-faktor penunjang dalam komunikasi tanpa persiapan Menguasai teknik komunikasi persuasif dalam dunia bisnis. Mempelajari kemampuan untuk mempresentasikan ide, gagasan hingga teknik menjual tanpa melakukan persiapan. Menguasai penyampaian pesan secara efektif, yaitu : jelas, logis, terstruktur dan persuasif. Berbagai jurus mengatasi komplain dan penolakan. Outline Materi Business Communication concept Pemahaman Komunikasi yang efektif dan produktif serta berbagai perangkatnya Nonverbal Communication Techniques Verbal Communication Techniques How to Impress People in seconds Expression and Emphaty Effective Listening Skills DESC method for handling problem Non Violent Communication Strategy to dealing with Various Generation (Baby Boomers, Gen X, Gen Y, Gen Z) Handling difficult People based on Character (DISC) Negotiation techniques based on People character Structured Thinking for Logic Presentation Impactful Presentation with AIDA Bisnis Negotation Skills Calibration and Chunking style Negotiation Strategy BATNA, ZOPA, Value Creation Through Trades, Win-Win Solution Fasilitator

Online Training : Happy Worker Productive Worker

Deskripsi Topik ini menjadi salah satu yang terlaris diminta pihak perusahaan. Mengangani Buruh Karyawan dalam industry manufacture berbeda dengan karyawan industry lain. Mereka butuh Uang dan penghargaan Apabila kedua hal tersebut mereka dapatkan, mereka akan cenderung melindungi perusahaan dari segala masalah yang mungkin terjadi. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sikap jajaran pimpinan. Survey majalah Fortune beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan menderita karena berada di bawah atasan yang menyebalkan. Bekerja dengan atasan yang berperilaku buruk sering dialami oleh para karyawan yang bekerja dengan baik Beberapa fakta: Mandor punya otoritas mengontrol bawahan secara berlebihan, curiga, menekan, terlalu kritis, bawel dan sebagainya. Karyawan bukan merupakan aset tetap, mereka adalah manusia bebas. Jika ini terus berlanjut, maka seorang karyawan akan mengundurkan diri. (baca; Karyawan meninggalkan mandornya bukan perusahaannya), Besarnya uang yang telah dikeluarkan untuk mempertahankan karyawan berbakat, baik dengan memberikan gaji lebih tinggi, bonus ekstra maupun pelatihan mahal. ( Baca: Turn over disebabkan oleh disharmony dengan direct manajer/pimpinannya, bukan oleh hal lain). Bawahan sering menunjukan sikap tidak kooperatif dan sepele dengan tugas tugas yang dipercayakan. Merasa bukan orang yang tepat untuk pekerjaan yang diberikan; Karyawan terpaksa mengerjakan pekerjaan yang hanya sesuai dengan kepribadian orang lain ( Baca: memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak dia sukai, hingga para manager akan lebih kecewa). Permasalahan . Berbagai konflik yang tidak perlu terjadi, bukan saja merugikan perusahaan, tapi juga memperpendek usia. Kalau Anda sering merasakan gejala psikosomatis, seperti jenis-jenis penyakit tertentu yang tidak berkaitan dengan kerusakan atau gangguan pada organ-organ tubuh kita. Jika diperiksa, fungsi tubuh kita berjalan normal tetapi, kita ‘merasa’ sakit: Nyeri punggung Perubahan dalam selera atau nafsu makan. Nyeri dada Diare atau Konstipasi Mulut kering Kelelahan berat/ekstrem Nyeri dan sakit secara umum Sakit Kepala Naiknya tekanan darah/hipertensi Dan lain lain Pada Kondisi tersebut diatas Kesehatan emosional anda keluar dari batas keseimbangan yang berwujud: Rasa sakit yang sesungguhnya disebabkan oleh kondisi mental. Sekalipun mekanismennya belum bisa betul-betul dipahami, namun para ahli occupational health meyakini bahwa hal itu sangat erat kaitannya dengan sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Kajian Stanford University mengungkapkan bahwa lebih dari 95% penyakit disebabkan oleh stres. Berapa besar ‘biaya’ yang ditimbulkkan oleh karyawan yang tidak bahagia? Biaya pelatihan bagi penggantinya. Tidak ada orang yang mampu melakukan suatu pekerjaan saat calon pengganti sedang dicari, Kehilangan klien dan kontak yang dibawa pergi karyawan yang hengkang, Penurunan moral karyawan lainnya, Hilangnya rahasia perusahaan dari karyawan tersebut yang seharusnya diinformasikan ke karyawan lainnya, yang terutama turunnya reputasi perusahaan Terlalu mahal kehilangan dan Mencari pengganti karyawan tidak bahagia apalagi management tahu yang bersangkutan cemerlang, Tidak ada jaminan bahwa pengganti akan lebih baik dari yang mengundurkan diri. Sering kali, setiap karyawan yang pergi, bagaimanapun juga akan menjadi”corong” untuk mewartakan hal yang baik maupun yang buruk dari perusahaan itu. Untuk itu, Perusahaan sebagai unit organisasi mutlak mendapatkan kondisi harmonis untuk dapat terus eksis dan menguntungkan. Perjalanan untuk sampai pada “Happy Worker Productive Worker” diperlukan komitmen Olah sikap yang konsisten, persisten dan terus menerus layaknya olah raga. Tidak ada satu materi pelatihan yang dapat menjawab tuntas, akan tetapi tidak mungkin tanpa olah sikap. Jaminannya adalah; MANAKALA SIKAP BERADA PADA TEMPATNYA, MAKA SUKSES SEJATI DATANG SECARA ALAMI. Dengan usaha menempatkan sikap terlebih dahulu, maka semua situasi yang sama “frekuensinya” akan saling terhubung. Outline MateriDay 1 Pembukaan Sikap prediktor utama Embrio sukses Pre Test Sikap penentu sukses Dasar pemikiran. Konsep Olah Sikap Penempatan sikap Percepatan sukses Objek Sikap Merancang Mahakarya (objek sikap efektif) Day 2 Kegiatan simulasi Happy worker Productive Worker Prakondisi Promotif Kuratif, Preventif Rehabilitatif Aktivitas olah sikap Aktivitas olah sikap Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan Latihan latihan Simulasi individu, keluarga dan organisasi Kunci sukses mentoring Janji olah sikap Tujuan Pelatihan Ada ribuan beban pikiran yang tidak perlu yang terus menyerang karyawan setiap saat. Pikiran dan Emosi negative, merasa bersalah, pola hidup bermasalah, konflik adalah sebagian kecil sumber masalah yang harus anda tanggulangi dengan komitmen olah sikap (bukan Motivasi, bukan manipulasi hipnotis) Pendekatan ini, mudah dipahami oleh banyak industri sebagai cara efektif memperbaiki produktivitas dalam berkerja, secara intangible, manfaat dapat terlihat dengan adanya budaya kerja kondusif sebagai hasil nyata komitmen olah sikap hari ke hari. Secara tangible manfaatnya: Moral tinggi Kehadiran membaik Angka complain menurun. Miskomunikasi berkurang Biaya operasional menurun drastis. Tingkat kontribusi lebih tinggi Target peserta Direktur, Manager, Supervisor. Pengurus bipartite Pengurus serikat pekerja Seksi organisasi yang ada di perusahaan Umum dan pengamat yang berkepentingan Facilitator

Online Training : Training Dealing with Difficult People

Training Dealing with Difficult People ini kita akan pelajari Bagaimana Memahami Manusia serta sifat dasar dari perilakunya, Apa dan siapa Difficult people, kita juga akan pelajari 4 Situasi Sosial yang mempengaruhi perilaku orang / karyawan, Bagaimana cara mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif dan masih banyak yang akan kita pelajari dalam training Dealing with Difficult People ini Salah satu cara untuk mengelola orang adalah memahami dengan siapa kita berhadapan. Namun ada kalanya kita menemui orang yang sulit diajak bekerja sama. Orang-orang seperti itu dikategorikan difficult people. Difficult people bisa ada di sekitar kita, baik itu anak buah kita, relasi bisnis, bahkan atasan. Difficult people bisa menjadi penghalang kesuksesan. Untuk itu kita perlu memahami “cara menghadapi tipe orang yang dikategorikan difficult people“. Outline Materi Materi Training Difficult People yang akan dibahas adalah : 09:00 – 12:00 Memahami Manusia serta sifat dasar dari perilakunya Apa dan siapa Difficult people 4 Situasi Sosial yang mempengaruhi perilaku orang / karyawan Cara mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif 13:00 – 15:00 Mengenali Type – type pribadi sulit yang menimbulkan masalah ditempat kerja Tekhnik menghadapi pribadi yang sulit Tekhnik menghadapi Atasan yang termasuk sulit Testimoni “Cukup baik dapat diaplikasikan dalam pekerjaan” “Baik” “Materi, metode sudah OK” “Ada game/video yang disesuaikan dengan materi training” “Penyampaian & komunikasi sudah cukup baik” “Menyenangkan & Praktis” “Bagus diperbanyak teori & tools management” “Sudah OK” Facilitator Drs. Elyus Lanin, M. Si. Alumnus Universitas Indonesia, yang mendalami Ilmu Komunikasi di Pasca Sarjana UI ini tertarik dan terjun di bidang Manajemen sebagai Konsultan / Fasilitator Training sejak tahun 1984.Beberapa perusahaan yang pernah dan masihmenggunakan jasanya antara lain adalah Bank Indonesia, BCA, PT. Indosat Tbk, Pertamina, PT.SMART Tbk, PT. Freeport, PT. HM Sampoerna , Indomobil, Pt Kertas Karft Aceh, PT. Unilever Indonesia, PT. Timah Tbk, RCTI, PT. Samudra Indonesia, BAPPENAS, Bank Mandiri dan lain-lain.

Table Manner

Training Table Manner bertujuan agar peserta dapat memahami arti table manner, ruang lingkup dan tujuan table manner (etika dalam perjamuan) serta pentingnya table manner dalam pergaulan secara luas, baik nasional maupun internasional. Objective Dalam Bab Pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, arti table manner, ruang lingkup dan tujuan table manner (etika dalam perjamuan) serta pentingnya table manner dalam pergaulan secara luas, baik nasional maupun internasional. Jenis Jamuan Bab ini menguraikan jenis-jenis jamuan yang secara umum dilakukan di Indonesia dan di berbagai negara. Perencanaan Jamuan Menguraikan tentang perencanaan jamuan yang berisi, etika menerima undangan, pakaian, persiapan tempat jamuan, pengaturan tempat duduk, penataan meja jamuan beserta penataan meja dan taplak, penataan peralatan makanan dan pengaturan menu makanan serta petugas penyaji makanan (pramusaji). Etika dalam Jamuan  Berisi tentang cara duduk, serbet, menggunakan alat makan, cara makan, menyajikan minuman berakohol, menyajikan makanan, tata karma selama makan, etika berbicara saat makan dan etika berpakaian (dress code) serta etika dalam makan secara buffet. Etika makan dibeberapa negara Secara ringkas diperkenalkan mengenai etika makan di beberapa negara. Pelaksanaan Jamuan Diuraikan menganai menghadiri jamuan, menerima tamu, memasuki ruang makan, toast (bersulang), meninggalkan ruang makan untuk minum the dan kopi, berpamitan dan ucapan terima kasih. Facilitator Sritomo Wirodihardjo. Pak Sritomo Lulusan  S-1 Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta dan S-2 Magister Manajemen Universitas Bhayangkara  Jakarta. Beberapa riwayat pekerjaan Pak Sritomo Sbb : Dalam Negri : 1976 CPNS Kemlu 1977 PNS Kemlu 1986 Kepala Seksi 2000 Kepala Bagian 2008 Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Luar Negeri : KBRI Den Haag (Belanda) tahun 1988-1992 dengan gelar Atase Penerangan /Protokol (1998), Sekretaris Ketiga    (1989) dan Sekretaris Kedua (1992) KBRI Baghdad (Irak), tahun 1995-2000 sebagai Kepala Bidang Politik dengan gelar Counselor KBRI Madrid (Spanyol), tahun 2002-2007 sebagai Kepala Bidang Ekonomi dengan gelar Minister Counselor KBRI Manila (Philipina) tahun 2011 – 2013 sebagai Wakil Kepala Perwakilan (Deputy Chief of Mission/DCM) dengan gelar Minister. Pengalaman sidang Bilateral dan  Internasional Sidang IGGI 1988 dan 1989  sebagai anggota Delri Sidang Komisi Bersama Indonesia – Irak di Baghdad  sebagai anggota Delri Sidang Komisi Bersama Indonesia – Spanyol di Madrid sebagai anggota Delri Mengikuti sidang-sidang World Tourism Organization di Markas Besar World Tourism Organization di Madrid. Sidang Komisi Bersama Indonesia – Philipina di Manila sebagai anggota Delri

Wake Up Your Giant for Success

Setiap orang mempunyai tujuan dan tantangan hidup yang berbeda beda satu sama lain, disertai dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda beda pula. Dalam menempuh apa yang menjadi tujuan dari hidupnya terkadang banyak diantara kita terasa lelah dan mulai melihat pada hal hal yang negatif, pada kemungkinan kemungkinan alasan yang bisa dikedepankan dan mulai letih bahkan berhenti sama sekali untuk melanjutkan pencapaian tujuan hidup ini.

Stay Young Stay Productive

Stay Young Stay Productive salah satu tujuannya adalah bagaimana mengidentifkasi permasalahan kesehatan dan produktifitas yang muncul sebelum dan pada saat menjalani pensiun, bagaimana mempersiapkan diri untuk memangku ‘jabatan baru’ sebelum dan setelah  pensiun. Deskripsi Pensiun, bagaimanapun berdampak psikologis, sedikit atau banyak. Dampaknya tidak hanya kepada yang bersangkutan, tetapi juga kepada pasangan & keluarganya. Bagi kebanyakan orang,  pensiun adalah saatnya banyak dirumah, ibadah, olah raga, menimang cucu & kumpul sama teman teman sesama pensiunan. (Productive) Alasan tersebut adalah Karena Kata PENSIUN yang secara psikologis memang berarti demikian. Tapi akan berbeda kalau kata tersebut diganti dengan kata’ MUTASI. Ada pergeseran masa tugas dari institusi menjadi mandiri. Kalau kata itu diterima & terus menerus di tanamkan ke dalam pikiran. Maka sikap sikap para pensiunan akan berbeda 180 derajat. (Productive) Usia pensiun adalah usia yang’ kaya’ dengan pengalaman hidup, kompetensi, hubungan social, kematangan berpikir & mengambil keputusan. Bahkan banyak diantaranya yang sudah memiliki kekuatan financial & memiliki akses yang luas untuk mendapatkannya. Lebih jauh lagi, dalam usia tersebut anak anak sudah tumbuh dewasa & punya menantu & cucu. (Productive) Sesungguhnya ini menjadi energy motivasi yang lebih besar untuk tetap sehat & produktif memasuki usia pensiun. Namun, kenyataannya banyak yang kelihatan tua, letih & lelah, mereka lebih banyak takut & ragu dalam menentukan kegiatan yang produktif. (Productive) Banyak orang menawarkan ‘jebakan-jebakan’ fantastis untuk hidup energik, sehat penuh vitalitas dengan alat & obat yang pasti terjangkau. Sebagian lagi ada yang masuk jebakan’bisnis’ yang sering kali salah & mereka cenderung ingin mencoba. Sungguh ini awalnya Cuma godaan mimpi tapi sikap seperti ini yang butuh proteksi. (Productive) Ada dua hal yang perlu disadari oleh para pensiunan jauh sebelum mereka pensiun yaitu; merasa muda dan merasa produktif.(Productive) Artinya usia secara kodrat alamiah akan terus bertambah,,tetapi kita berhak memutuskan untuk tetap sehat & produktif. Produktif memiliki arti yang luas, tidak hanya secara ekonomi. (Productive) Untuk tetap sehat dan produktif kita harus terus menjaganya dengan olah raga teratur & pola hidup sehat sebagai bagian dari kegiatan olah sikap. (Productive) Ada banyak lagi teknik yang perlu diketahui oleh para calon pensiunan sehubungan dengan olah sikap.  Premisnya adalah manakala sikap berada pada tempatnya, maka sukses sejati datang secara alami. (Productive) Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti Pelatihan Stay Young Stay Productive ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Lokakarya ini dirancang khusus bagi karyawan yang sudah mendedikasikan dirinya selama 20 tahun keatas. Kita akan memperkenalkan olah sikap menyangkut hal hal berikut: Mengidentifkasi permasalahan kesehatan dan produktifitas yang muncul sebelum & pada saat menjalani pensiun.(Productive) Mempersiapkan diri untuk memangku ‘jabatan baru’ sebelum dan setelah  pensiun.(Productive) Mengenali cara menemukan pola aktivitas paling produktif yang akan dilakukan dalam masa pensiun. (Productive) Menjatuhkan pilihan maha karya  paska pensiun: wirausaha, profesional dan sosial. (Productive) Teman teman yang mengenal olah sikap memberikan opini; olah sikap adalah ibu segala pelatihan. Ini lebih mendasar dari materi pelatihan hard skill dan soft skill dan memberi kepastian untuk menentukan materi pelatihan apa yang paling dibutuhkan dengan biaya yang murah, sehubungan dengan kegiatan olah sikap sebelum dan setelah purna tugas.(Productive) Materi olah sikap ini akan melengkapi materi materi pelatihan yang sudah pernah diberikan pada para pensiunan  di sepanjang karir anda. (Productive) Outline Materi Setelah mengikuti Pelatihan Stay Young Stay Productive ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Hari Pertama Pembukaan (Sikap dan sifat sifatnya) Sikap dan kekuatan (Productive) Embrio penentu sukses (Productive) Potensi tanpa batas. (Productive) Attitude test (Productive) Olah Sikap Common traits (Productive) Dasar pemikian,(Productive) Teknik teknik menunjang, (Productive) kekuatan pikiran (Productive) Jalur keajaiban Menentukan Vektor.(Productive) Objek Sikap Merancang objek sikap efektif(Productive) Hari Kedua Internalisasi (Productive) Kegiatan  Promotif, Kuratif,Preventif dan Rehabilitatif . Aktivitas  olah sikap (Productive) Reaksi impulsive individu, keluarga dan organisasi Latihan latihan (Productive) Aktivitas olah sikap Harian, Mingguan, Bulanan,Tahunan Kunci kunci sukses dan Penutup (Productive) Janji olah sikap kesan pesan. Testimoni “Materi ini baru & perlu dipromosikan & dikembangkan terus” “Bekal pensiun” “Cukup Baik & bagus” “Trainer cukup bagus dalam menyampaikan materi” “Menambah ilmu & wawasan” Fasilitator Team Trainer Value Consult

Presentation that Makes Impacts

Presentasi yang berhasil adalah presentasi yang mampu mempengaruhi pendengar atas ide yang disampaikan oleh presenter.  Presentasi yang menghenyak pendengar, jelas dan mengajaknya untuk bertindak merupakan indikator sebuah presentasi yang berhasil.

Pelatihan Managing Work-Life Balance

Deskripsi Bekerja memang merupakan tujuan utama seseorang dalam meraih aktualisasi diri terhadap potensi  yang dimiliki. Dalam perjalanan kerja, sebagaian besar orang mulai merasakan ada hal yang lain yang harus mereka perhatikan selain bekerja. Hal yang dimaksud adalah kehidupan pribadi yang dijalani dalam kesehariannya. Banyak orang kemudian mempertayakan apakah kehidupan pribadinya sudah seimbang dengan waktu kerja yang dia habiskan selama hidupnya ini. Tuntutan akan adanya keseimbangan antara pekerjaan dengan kualitas hidup pribadi menjadi hal yang menarik untuk membentuk karakter diri yang kuat dan tegar. Disamping itu, keseimbangan karyawan didalam bekerja dan menjalani kualitas hidupnya juga menjadi focus perhatian perusahaan. Perusahaan menyadari kesuksesan karyawan dalam bekerja melalui pencapaian target dengan performance luar biasa, bukanlah semata-mata karena keterampilan dan kompetensi yang dimiliki karyawan, namun yang tak kalah penting adalah keseimbangan karyawan tersebut dalam mengelola kualitas hidup personalnya dengan tunutank erja. Konsep ini disebut sebagai work-life balance. Keseimbangan antara kerja dan kualitas hidup tidak bisa dibuat dalam bentuk 50% – 50 %.Ini bukanlah hitungan matematis, namun berbicara tentang bagaimana karyawan membangun kualitas kerja dan kehidupannya selaras. Pelatihan ini akan mengajak peserta membuka paradigm mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan personal. Selain itu para peserta akan dibekali dengan ketrampilan bagaimana menjaga keseimbangan antara dua hal tersebut. Sasaran Pelatihan Setelah mengikuti Pelatihan Managing Work-Life Balance ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Memahami pengertian work-life balance Memahami kenapa karyawan dan perusahaan memerlukan ‘work-life balance” Mengidentifikasi hal-hal yang membuat work-life balance dapat berjalan selaras. Menyusun individual action plan untuk managing work-life balance Target Peserta Pelatihan Managing Work-Life Balance ini ditujukan untuk para: Para karyawan middle level maupun senior level  Siapa saja yang ingin meningkatkan wawasan dan ketrampilan mengenai work-life balance  Metode Pelatihan Training Managing Work-Life Balance dilaksanakan dengan metode: Interaktif dimana peserta dengan bimbingan instruktur akan : Enhanced Lecture Group discussion Exercise Experiential simulation, such as : Role-play, games, and Skill practice Outline Materi Materi training yang akan di bahas topik Managing Work-Life Balance adalah : Pemahaman worklife balance Work-life balance dari sudut pandang karyawan dan perusahaan Langkah kunci mengelola work-life balance Membangun mindset positif untuk mengaplikasikan work life balance Fasilitator ADI WIJAKSANA, Drs.Psi, CH, CHT Adi telah memiliki 20 tahun pengalaman sebagai professional di bidang HR dengan spesialisasi : creativity and innovation, character building, motivation, pengembangan system HR. Selama kurun waktu tersebut Adi terus-menerus mengembangkan metode peningkatan kapasitas personal yang dampaknya dapat dilihat secara individu maupun organisasi dimana terbangunnya sinergi. Adi memiliki latar belakang pendidikan lulusan psikologi UI dan latar belakang professional sebagai praktisi HR di perusahaan global dan nasional selama 12 tahun dan lebih dari 8 tahun sebagai konsultan HR diberbagai industri manufaktur, servis, dan perbankan seperti Nestle, Semen Gresik, BCA, Bank Mandiri, dll.

Happy Worker Productive Worker

Deskripsi Pada saat tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang yang diperoleh, tetapi lebih untuk kesempatan untuk mengabdi dan bagaimana mereka menggunakan atau memanfaatkan perusahaan besar yang mendukung mereka. Kedua hal ini tergantung pada sikap para pimpinan terhadap mereka. Majalah survei Fortune beberapa tahun yang lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan memunculkan di bawah atasan yang menyebalkan. Bekerja dengan atasan yang berperilaku buruk sering dilakukan oleh para karyawan yang bekerja dengan baik. Beberapa contohnya adalah: Para manajer mendapat otoritas untuk mengatur bawahan secara berlebihan, curiga, membantah, terlalu kritis, bawel dan sebagainya. Para atasan ini tidak sadar bahwa mereka bukan aset tetap, mereka adalah manusia bebas. Jika ini terus berlanjut, maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau hanya karena masalah sepele saja. Dalam masalah ini, Karyawan malah memilih manajernya bukan perusahaannya, “kata para ahli SDM. Begitu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk tetap mempertahankan karyawan yang berhak, baik dengan memberikan uang yang lebih tinggi, bonus tambahan juga pelatihan mahal. Namun pada akhirnya, pergantian karyawan sebagian besar oleh ketidakharmonisan dengan manajer langsung / pimpinannya, bukan oleh hal lain. Bawahan sering menunjukkan sikap tidak kooperatif dan mempertimbangkan sepele tugas yang dipercayakan karena berbagai alasan; diberikan bukan orang yang tepat untuk pekerjaan yang diberikan; Karyawan senang mengerjakan pekerjaan yang hanya sesuai dengan kepribadian orang lain dan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai, hingga para menager akan lebih kecewa. Masalah ini menimbulkan masalah antara atasan dan bawah yang sering menimbulkan stres dan kemudian menular ke teman teman lain. Hubungan parah ini bisa dalam bentuk bentuk sepele sampai yang serius berikut: Negativitas dan argumen. Penghianatan dan gosip gosip. Pertentangan pribadi secara langsung. Perselisihan, konflik antar pribadi yang menguras energi. Mediasi konflik dan mencapai resolusi yang dikumpulkan waktu.Kurang Penghargaan Tim dan klien. Salah pengertian dan salah komunikasi. Kurang akuntabilitas. Angka ketidakhadiran yang tinggi tanpa sebab. Rasis, Bias dan Prasangka. Pertentangan budaya dan nilaiBullying di tempat kerjaProfesionalisme menurun dan tidak sama Profesional sekali. Psikosomatis Kesehatan emosional Anda keluar dari batas keseimbangan: Nyeri punggung Ubah dalam selera atau nafsu makan. Nyeri dada Diare atau Konstipasi Mulut kering Kelelahan berat / ekstrem Nyeri dan sakit secara umum Sakit Kepala Naiknya tekanan darah / hipertensi Insomnia (gangguan tidur) Mendorong Palpitasi atau jantung berdebar-debar Gangguan dalam masalah seksual Nafas pendek / ketat nafas. Leherencang / kencang Berkeringat Terganggunya perut Bertambah atau kurangi berat badannya. Sakit atau gangguan pada perut Berapa besar ‘biaya’ atas turn over yang tinggi? Kehilangan karyawan yang bertalenta tinggi, misalnya. Ada biaya yang harus dibayar untuk membeli, ada biaya pelatihan untuk pembayaran tambahan tersebut. Belum lagi menimbulkan yang ditimbulkan karena tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan itu saat mengajukan permohonan yang sedang dicari, kehilangan klien dan kontak yang dilakukan pergi karyawan yang hengkang, mengurangi moral karyawan lain, membuka rahasia perusahaan dari karyawan ini yang mau diinformasikan ke karyawan lain, dan yang lebih penting dari perusahaan dan tidak ada yang akan lebih baik dari yang mengundurkan diri. Sering kali, setiap karyawan yang pergi, juga akan menjadi “duta” untuk mewartakan hal yang baik atau yang buruk dari perusahaan itu. Resiko Psikosomatis . Jika Anda sering mengalami ‘tidak enak badan Boleh jadi dokter pun tidak bisa menemukan penyebabnya. Ini bukan karena dokternya kurang canggih. Namun, ada jenis-jenis penyakit tertentu yang tidak terkait dengan kerusakan atau gangguan pada organ-organ tubuh kita. Jika dianggap, fungsi tubuh kita berjalan normal tetapi, pikir kita ‘merasa’ sakit? Kondisi seperti itu disebut sebagai penyakit psikosomatis . Dimana fisik kita mengalami sakitnya, namun demikian nyata hal itu disebabkan oleh kondisi mental kita . Sekalipun mekanismennya belum bisa betul-betul dibahas, namun para ahli kesehatan kerja meyakini hal itu sangat terkait dengan sikapnya terhadap pekerjaannya . Pada tahap lanjut jika tidak tertangani dengan benar penyakit psikosomatis ini akan berkembang menjadi bermacam-macam penyakit yang lebih kronis (Lihat tabel). Baru baru ini diulas Stanford University mengungkapkan lebih dari 95% penyakit disebabkan oleh stres. Dari seluruh penyebab stres ditempat kerja, seorang atasan yang jahat mungkin adalah hal yang terburuk, yang secara langsung akan meningkatkan kinerja dan mental para karyawan. Bengkel; Pekerja Selamat Pekerja Produktif Pengalaman sebagai kansultan bisnis dan hubungan industri yang sangat menentukan industri di beberapa Negara menyediakan solusi tidak hanya berkualitas dari segi ketentuan ketentuan normatif, tetapi juga terus mengembangkan konsep pelatihan atasan untuk menjawab masalah hubungan kerja yang harmonis yaitu: Pekerja Happy Pekerja Produktif Premisnya adalah Orang-orang yang positif terhadap dirinya dan pekerjaannya lebih berpeluang untuk tetap sehat dan produktif dalam lingkungan kerja yang dijalaninya setiap hari. Jika orang memandang senang dan menerima apa adanya , maka hidup sesuai dengan bakat dan kemampuan Anda, pasti orang tersebut akan senang . Kondisi Organisasi adalah kondisi individu . Jika keluarga sehat berarti individu yang bekerja dalam organisasi juga sehat. Organisasi adalah teman mana saja teman sosial dimana kita menghabiskan waktu lebih dari 8 jam sehari. Antara ke tiga faktor; diri sendiri, keluarga dan teman kolega terkait hubungan yang saling bergantung. Dengan membangun keharmonisan antara faktor ketiga ini akan tercipta suasana yang kondusif dan produktif. Perusahaan sebagai unit organisasi Dapat Mendapatkan harmoni untuk Eksis dan menguntungkan. Begitu banyak kepentingan pemangku kepentingan yang perlu dilindungi dengan kedua belah mata oleh masing-masing individu yang berkepentingan. Sikap individu menentukan perusahaan keseluruhan yang perlu di olahraga demi kepentingan bersama layaknya aset bersama. Tujuan Pelatihan Setelah Mengikuti Pelatihan Pekerja Selamat Pekerja Produktif ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Mengembalikan agama sebagai permohonan hidup. Memahami hukum alam Mematuhi hukum hukum positif sebagai aturan utama harian Konsisten ‘mengasah’ kekuatan inti. Selektif mengikuti pelatihan, pameran, seminar, kursus dan lain-lain. Sumber manfaat pengetahuan semua Menjadi individu yang kompeten, berkontribusi signifikan Menjadikan keluarga sebagai motivator Memainkan peran terpenting dalam kelompok / organisasi Ke 9 (sembilan) poin diatas menjadi titik kebahagiaan individu dan produktifitas yang tinggi di dalam organisasi yang hanya dapat diperoleh dengan olah raga berkelanjutan, persisten dan kontinyu. Teman teman yang mengenal olahraga sikap memberikan pendapat; olah sikap adalah ibu segala pelatihan. Ini lebih mendasar dari materi hard skill dan soft skill dan memberi kepastian untuk menentukan materi pelatihan apa yang paling dibutuhkan setelkah olah raga dengan biaya yang murah, ditangani dengan kegiatan olah raga Target Peserta Pelatihan Selamat Pekerja

Effective Thinking Skills For Forward Looking Manager

Menemukan dan memecahkan masalah, mengambil keputusan, belajar dengan cepat, menjadi kreatif dan inovatif. membuat rencana dan melacak peluang – adalah rangkaian kegiatan berpikir yang kerap dihadapi seorang manajer. Namun sudah seberapa efektifkah cara berpikir Anda saat ini? Sebab, telah menjadi kesepakatan umum bahwa kemampuan otak (intellectual capital), bukan lagi kekuatan otot, yang menjadi syarat kemajuan profesi di era informasi dewasa ini.

Desain Media Presentasi

Deskripsi Desain Media Presentasi – Para manajer dituntut untuk mampu mempresentasikan gagasan dan proposalnya secara baik dan menarik, ada tiga hal yang melekat pada seorang presenter / penyaji (komunikator) pada para pendengarnya, yaitu 1) presenter itu sendiri 2) materi yang disajikan 3) cara penyajian materi. Presenter yang baik dan mampu menguasai audience, pada saat ini sangat membutuhkan media presentasi yang menunjang keberhasilan presentasinya, media presentasi tersebut harus dirancang secara baik dan menarik. Untuk dapat menghasilkan media presentasi yang menarik, para penyaji harus menguasai pemahaman yang baik dalam desain, yang akan membangun relasi antara materi yang disajikan dengan gagasan dan para pendengar. Sasaran Pelatihan Peserta mengetahui dan memahami serta mampu mempraktekan penerapan prinsip-prinsip desain, elemen desain, struktur desain, gagasan desain yang akan meningkatkan kualitas media presentasi menjadi lebih baik dan menarik secara mudah dan terstruktur. Outline Materi Apakah desain itu? Perkembangan desain dari masa ke masa. Mengenal formula DESIGN secara mudah dan komprehensif. Design & Design Principles Elements Structures Ideas Good & Gain Novelties. Sejarah media presentasi Bagaimana penerapan desain pada media presentasi? Penerapan praktis dari formula DESIGN pada desain media presentasi. Metode Pelatihan Pelatihan ini menekankan pemaparan materi, analisa, diskusi, latihan dan presentasi desain. Facilitator Evy Saefullah Menamatkan pendidikan desain di jurusan Desain Grafis FSRD ITB, dan memperdalamnya pada program Magister Desain pada tempat yang sama. Berkecimpung dalam berbagai bidang desain komunikasi visual, meliputi : desain grafis, promosi, publikasi, corporate identity, animasi, multimedia, media massa, dan periklanan. Beberapa karyanya diantaranya adalah : Logo dan kemasan Ekstra Joss (Expose Design), Desain cover, ilustrasi dan layout majalah Swa, Logo PT INTI (Persero), Logo dan desain tabloid MQ, Logo Hotel The Ardjuna, Company Profile Pos Logistik (PT Pos Indonesia Persero), dan lainnya. Memberikan Training pada beberapa penyelenggara, dengan para peserta berasal dari berbagai perusahaan swasta dan BUMN Indonesia. Kini sebagai konsultan desain pada Mitramark IMC, dan dosen luar biasa di Universitas Padjadjaran dan Universitas Pasundan di Kota Bandung.

Training Dealing with Difficult People

Ini adalah pelatihan yang memungkinkan kita memahami manusia dan sifat dasar perilakunya. Kita akan mempelajari siapa sebenarnya Pribadi yang sulit. Sebagai contoh, kita akan membahas 4 Situasi Sosial yang mempengaruhi perilaku orang atau karyawan. Selain itu, kita akan belajar cara mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif. Semua ini terkait dengan tantangan yang dihadapi ketika berurusan dengan Difficult People. Deskripsi Salah satu kunci mengelola orang adalah memahami dengan siapa kita berurusan. Namun, terkadang kita bertemu dengan orang-orang yang sulit diajak bekerja sama. Orang-orang seperti ini masuk dalam kategori “pribadi yang sulit.” Pribadi yang sulit dapat ditemui di berbagai lingkungan, termasuk staf, rekan bisnis, dan bahkan atasan. Mereka bisa menjadi penghalang kesuksesan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghadapi tipe orang yang termasuk dalam kategori “pribadi yang sulit.” Outline Materi Materi Training Difficult People yang akan dibahas adalah : Memahami Manusia serta sifat dasar dari perilakunya Apa dan siapa Pribadi yang sulit 4 Situasi Sosial yang mempengaruhi perilaku orang / karyawan Cara mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif Mengenali Type – type pribadi sulit yang menimbulkan masalah ditempat kerja Tekhnik menghadapi pribadi yang sulit Tekhnik menghadapi Atasan yang termasuk sulit Testimoni “Cukup baik dapat diaplikasikan dalam pekerjaan”“Baik”“Materi, metode sudah OK”“Ada game/video yang disesuaikan dengan materi training”“Penyampaian & komunikasi sudah cukup baik”“Menyenangkan & Praktis”“Bagus diperbanyak teori & tools management”“Sudah OK” Facilitator Drs. Elyus Lanin, M. Si. Alumnus Universitas Indonesia, yang mendalami Ilmu Komunikasi di Pasca Sarjana UI ini tertarik dan terjun di bidang Manajemen sebagai Konsultan / Fasilitator Training sejak tahun 1984.Beberapa perusahaan yang pernah dan masihmenggunakan jasanya antara lain adalah Bank Indonesia, BCA, PT. Indosat Tbk, Pertamina, PT.SMART Tbk, PT. Freeport, PT. HM Sampoerna , Indomobil, Pt Kertas Karft Aceh, PT. Unilever Indonesia, PT. Timah Tbk, RCTI, PT. Samudra Indonesia, BAPPENAS, Bank Mandiri dan lain-lain.

Pelatihan Change Your Mindset

Deskripsi Dengan mengikuti Training Change Your Mindset anda diajak untuk menyadari pentingnya merubah sudut pandang (persepsi) menuju proses berfikir positif (change to positive mindset) yang akan membantu anda untuk bersikap kreatif dalam menyikapi perubahan, menebar energi positif saat melakukan perubahan, serta berkontribusi lebih baik dalam melakukan perubahan di organisasi. Sepanjang perjalanan hidup kita, tanpa sadar kita melakukan perubahan-perubahan yang terjadi setiap saat. Perubahan yang kita lakukan ini, tidak saja kita lakukan secara sadar melalui sebuah perencanaan hidup, namun bisa juga terjadi secara alami atau tidak disadari , karena menjadi bagian dari mekanisme pertahanan kita untuk bertahan dalam hidup. Dalam konteks pekerjaan, perubahan juga terjadi. Organisasi untuk dapat bertahan dan berkembang sesuai visinya ditengah persaingan global, mau tak mau harus melakukan perubahan. Perubahan yang dilakuakn bisa bersifat inkremental atau malah radikal. Sebagai konsekuensi dari perubahan yang dilakukan organisasi, maka terjadi penyesuaian hal-hal berikut : kebijakan, aturan main, produk baru, layanan dan proses kerja. Karyawanlah yang akan terkena dampak secara langsung untuk ikut melakukan perubahan. Karyawan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan organisasi ini. Namun kenyataannya, ada juga karyawan yang resisten (menentang) perubahan. Banyak alasan yang muncul dari situasi ini sperti : akan kehilangan otoritas, sudah merasa nyaman dengan kondisi saat ini, akan kehilangan sesuatu yang mempengaruhi secara finansial, dll. Pelatihan ini peserta diajak untuk menyadari pentingnya merubah sudut pandang (persepsi) menuju proses berpikir positif (change to positive mindset). Dengan adanya perubahan sudut pandang ini akan membantu karyawan untuk berkontribusi lebih baik dalam melakukan perubahan di organisasi. Untuk mengajak pesertanya dalam membuka mindset akan perubahan, pelatihan akan bersifat : practical karena dilengkapi dengan form yang langsung dapat digunakan dan contoh nyata kasus di pekerjaan inspiring dimana cara penyampaian instruktur akan membuat peserta tergerak untuk menerapkannya di pekerjaan enjoyable dengan metode instruktur yang akan membuat pelatihan diselingi aktivitas yang sifatnya fun, sehingga peserta relaks dan antusias selama pelatihan Sasaran Pelatihan Setelah mengikuti Pelatihan Change Your Mindset ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk: Memahami tantangan bisnis yang dihadapi dan apa peran diri untuk membuat organisasi bertahan Memahami perubahan dan resistensi Bersikap kreatif dalam menyikapi perubahan Menebar energi positif saat melakukan perubahan Target Peserta Pelatihan Change Your Mindset ini ditujukan untuk para Parakaryawan middle level maupun senior level  Siapa saja yang ingin meningkatkan wawasan dan ketrampilan mengenai perubahan mindset  Metode Pelatihan Pelatihan Change Your Mindset dilaksanakan dengan metode Enhanced Lecture Group discussion Exercise Experiential simulation, such as : Role-play, games, and Skill practice Outline Materi Materi Pelatihan Change Your Mindset yang akan dibahas adalah Tantangan bisnis Indonesia Dampak untuk perusahaan, departemen, dan diri sendiri Peran diri untuk  menghadapi tantangan bisnis tersebut Perubahan dan resistensi 5 hal yang mendasari orang bersikap resisten Teknik mengelola resistensi Kreatif dalam beradaptasi denan perubahan Merubah sudut pandang Membuka blocking pikiran Menebar energi positif saat melakukan perubahan Testimoni “Materi yang diberikan bagus, menjadi lebih tahu bagaimana merubah pola pikir menjadi lebih baik” “Baik, sangat memuaskan materi yang disampaikan” “Sudah sangat baik” “Membuka wawasan & cara berpikir” “Sudah cukup memuaskan & sangat jelas dalam penyampaian” “Trainer bagus, tidak membosankan, kalau bisa lebih banyak lagi Game nya” “Good Trainer, pemaparan materi bisa diterima” “Trainer menguasai & memberikan materi dengan bahasa yang mudah” “Sangat memahami materi & sangat persuasi” Facilitator ADI WIJAKSANA, Drs.Psi, CH, CHT Adi telah memiliki 20 tahun pengalaman sebagai professional di bidang HR dengan spesialisasi : creativity and innovation, character building, motivation, pengembangan system HR. Selama kurun waktu tersebut Adi terus-menerus mengembangkan metode peningkatan kapasitas personal yang dampaknya dapat dilihat secara individu maupun organisasi dimana terbangunnya sinergi. Adi memiliki latar belakang pendidikan lulusan psikologi UI dan latar belakang professional sebagai praktisi HR di perusahaan global dan nasional selama 12 tahun dan lebih dari 8 tahun sebagai konsultan HR diberbagai industri manufaktur, servis, dan perbankan seperti Nestle, Semen Gresik, BCA, Bank Mandiri, dll.

Training Business Presentation Skills

Latar Belakang Program Peran utama seorang Manager dalam Organisasi adalah menerjemahkan Strategi Bisnis ke dalam Program berupa Kebijakan, System & Procedures, serta Rencana Kerja Dalam menerjemahkan Business Strategy Into Action, seorang Manager wajib memiliki kemampuan merancang Program untuk diajukan guna memperoleh persetujuan (approval) atasan Agar memperoleh persetujuan atasan, seorang Manager wajib memiliki kemampuan mempengaruhi dan meyakinkan atasan dalam bentuk Tehnik Presentasi Efektif Kemampuan presentasi ini bukan saja untuk memperoleh persetujuan atasan, tapi juga presentasi di depaqn tenaga operasional (yang akan melaksanakan Program Kerja di lapangan)

9684
× Ada yang bisa dibantu? Available from 06:00 to 23:00 Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday